KalbarOnline, Pontianak – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Kalimantan Barat melaunching ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium tahun 2019 yang dilangsungkan di halaman Kantor Bulog Divisi Regional Kalbar, Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak, Kamis (3/1/2019) pagi.
Launching KPSH ini juga dilakukan operasi pasar yang ditandai dengan pelepasan empat truk yang berisikan sekitar 28 ton beras untuk disalurkan ke sejumlah pasar di Pontianak oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.
Kepala Bulog Divisi Regional Kalbar, Sabaruddin Amrullah menuturkan bahwa operasi pasar ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium tahun 2019 ini bertujuan untuk menjaga persediaan barang dan harga di pasaran.
“Jadi yang tadi dilepas itu masing-masing truk kurang lebih 7 ton beras yang akan disalurkan ke sejumlah pasar di Kota Pontianak,” tuturnya.
Sabaruddin berujar bahwa hal serupa juga dilakukan di seluruh wilayah Kalbar. Dalam operasinya, Bulog, lanjut Sabaruddin, melibatkan Pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten dan kota melalui Dinas Perdagangan, Satgas Pangan Polri, aparat TNI dan seluruh stakeholder terkait lainnya.
“Operasi pasar ini juga tidak hanya dilakukan di Pontianak, tapi juga dilakukan di seluruh wilayah Kalbar dan diberlakukan satu harga di seluruh gudang Bulog se-Kalbar bekerjasama dengan Kodim dan Polres serta stakeholder terkait lainnya,” tukasnya.
Hal ini, kata dia juga sudah dilakukan pada periode 2018. Dengan stok beras medium yang dilepas sebanyak 10.218 ton.
“Jadi, kita diberi tugas untuk kembali melaksanakan operasi pasar KPSH ini yang dilaunching oleh Bapak Gubernur Sutarmidji. Untuk saat ini stok yang tersedia sekitar 12.000 ton lebih dan akan terus kami tambah dalam waktu dekat untuk memperkuat stok sekaligus upaya maksimal kami dalam stabilisasi harga. Tapi berapa pun permintaan pasar akan kami layani, karena stok kita rasa cukup untuk 1 semester kedepan,” imbuhnya.
Operasi pasar ini berdasarkan perintah Kementerian Perdagangan akan berlangsung hingga 31 Maret 2019 mendatang.
“Sampai 31 Maret, karena pada bulan April sudah masuk masa panen raya. Jadi kita melihat bahwa pada masa panen raya biasanya harga sudah relatif stabil,” tandasnya. Turut hadir Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII/Tanjungpura, Kepala Dinas Perdagangan Kalbar, Tim Satgas Pangan Polda Kalbar serta pihak terkait lainnya. (Fai)
Comment