KalbarOnline, Sambas – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyoroti kinerja Badan Urusan Logistik (Bulog) yang dinilai lamban dalam mengantisipasi kenaikan harga-harga sejumlah komoditas di Kabupaten Sambas.
Kritik itu disampaikan Harisson setelah dirinya menemukan fakta adanya kenaikan pada komoditas beras premium dan medium di Pasar Rakyat Sambas, Kabupaten Sambas, Selasa (21/11/2023) pagi.
“Tadi saya sudah minta Bulog untuk memperbanyak RPK-RPK, kan kalau memperbanyak RPK nanti Bulog akan menyetok di situ beras-beras SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan) kan HET-nya itu Rp 11.500 per kilogram, kalau pasaran dibanjiri dengan beras-beras Bulog itu diharapkan harga beras akan turun,” katanya.
Harisson menilai, seharusnya Bulog dapat bekerja maksimal dalam mengantisipasi kenaikan harga-harga bahan pokok, terlebih saat ini akan mendekati momen perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sejalan dengan itu, ia meminta agar Bulog dapat lebih memperbanyak Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Bulog dalam rangka menstabilkan harga di pasaran. Sehingga jangan ada kesan, setelah dirinya turun ke lapangan, Bulog baru mengetahui permasalahan.
“Saya pikir Bulog sudah tahu masalahnya, tapi agak lambat bergeraknya, padahal masyarakat inikan setiap hari mau memenuhi kebutuhan bahan pokoknya. Itulah fungsi Bulog untuk menstabilkan harga,” kata Harisson dengan suara meninggi.
Mirisnya lagi, Harisson mengungkapkan, bahwa kenaikan harga beras di Kabupaten Sambas sendiri sudah terjadi sejak sebulan lalu. Dari perbincangannya bersama pedagang dan masyarakat di situ, Harisson juga menemukan fakta bahwa tak hanya harga beras saja yang naik, namun juga gula.
“Untuk komoditas lain seperti gula juga sebenarnya mengalami kenaikan. Ini Bulog sedang memasukkan (pasokan) gula, nanti akan masuk di Pelabuhan Kijing itu empat kontainer bulan Desember,” kata dia.
“Kami harapkan menjelang tahun baru kebutuhan masyarakat stoknya sudah melimpah, supaya nanti (harganya) tidak terlalu naik menjelang Natal dan Tahun Baru,” timpal Harisson.
Sebelumnya, kunjungan Harisson ke Pasar Rakyat Sambas di Kabupaten Sambas itu guna membuka operasi pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
Selain Bupati Sambas, Satono, dalam kunjungan itu, Pj Gubernur Kalbar turut didampingi jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalbar, seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar, Iskandar Zulkarnaen, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM) Kalbar, Syarif Kamaruzaman, Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi dan para pejabat lainnya.
Dalam operasi pasar tersebut, Pemprov Kalbar bersama pihak terkait menyiapkan sebanyak 10 ton beras yang dijual dengan harga Rp 60 ribu per karung. Kemudian gula sebanyak 1,5 ton yang dijual dengan harga Rp 14 ribu per kilogram, dan minyak goreng sebanyak 1,5 ton yang dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. (Jau)
Comment