Sintang    

Wabup Askiman Hadiri Perayaan Natal Oikumene Bersama Ribuan Umat Kristiani Sintang

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 12 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Sintang – Ribuan umat Kristiani yang ada di Kota

Sintang dari berbagai denominasi gereja dan umat Katolik berkumpul di Gedung

Pancasila, mengikuti perayaan Natal Oikumene tingkat Kabupaten Sintang, Jumat

(11/1/2019).

Perayaan Natal Oikumene diawali dengan

ibadat sabda yang dipimpin langsung Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.

Cap. Penyalaan lilin natal yang dilakukan oleh Wakil Bupati Sintang, Drs.

Askiman, MM, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M. Si,

Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap, Ketua PGI Kabupaten Sintang

Pdt. Chau Simin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sintang, Ny. Rosinta

Askiman, Ketua Panitia Natal Oikumene 2018, Herkulanus Roni dan Bimas Katolik Kementerian

Agama Kabupaten Sintang, Lion Efendi.

Ketua Panitia Natal Oikumene Umat Kristiani

Kabupaten Sintang 2018, Herkulanus Roni menyampaikan bahwa perayaan Natal

Oikumene merupakan kegiatan rutin dilaksanakan setiap tahun.

“Perayaan Natal ini penting untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan. Memperkokoh persatuan diantara sesama umat

kristiani dan dengan umat beragama lain di Kabupaten Sintang. Umat Kristiani

juga diharapkan ada perbaikan dan perubahan berperilaku dari umat kristiani

sesuai teladan yang sudah ditunjukan Tuhan Yesus Kristus. Hasil yang ingin

dicapai dengan pelaksanaan perayaan Natal Oikumene adalah penyampaian kabar

sukacita bagi sesama. Kegiatan ini menjadi dasar umat Kristiani dalam bekerja

yang semuanya untuk kemuliaan Tuhan,” terang Herkolanus Roni.

Martin Nandung yang membacakan pesan Natal

Tahun 2018 dari KWI-PGI menyampaikan sudah lebih dari dua ribu tahun Yesus

datang ke dunia, tetapi karya keselamatan yang dia tawarkan kepada umat manusia

masih harus terus diwujudkan. Banyak orang telah menanggapi undangan Allah ini

dalam hidup sehari-hari, diantaranya dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia

(HAM).

Akan tetapi, kita masih menjumpai orang

yang tidak peduli pada suara hati dan tidak mengindahkan hati nurani serta

tidak malu terhadap sesamanya dan tidak takut kepada Allah hingga berbuat

sesuatu yang melanggar hak asasi manusia. Tiada lagi sukacita dan gembira

ketika manusia diperlakukan tidak adil oleh sesama saat HAM diinjak-injak.

“Kita patut bersyukur kepada Allah karena

bangsa Indonesia menjunjung tinggi HAM. Kita pantas berterima kasih kepada

pemerintah yang telah berusaha menangani masalah HAM secara serius. Sekalipun

demikian, persoalan HAM masih terjadi di sejumlah tempat. Pelanggaran HAM berat

di masa lalu belum selesai secara tuntas,” tukasnya.

“Hak hidup layak di bidang ekonomi, sosial

dan budaya yang berkaitn dengan keamanan dan kenyamanan hidup masih terganggu

di beberapa daerah. Kebebasan berbicara dan berujar dikacaukan oleh maraknya

ujar kebencian dan berita bohong yang kadang disertai kekerasan baik secara

fisik maupun psikis,” timpalnya.

“Ancaman, perusakan dan penutupan rumah

ibadah masih terjadi. Izin mendirikan rumuh ibadah masih tersendat. Eksploitasi

alam berlebihan dan transaksi penjualan tanah masih merugikan masyarakat

tertentu. Hak ekologis untuk menikmati lingkungan yang sehat tidak sepenuhnya

dirasakan, terutama oleh kalangan masyarakat sederhana, karena pencemaran air,

tanah dan udara. Hal-hal sedemikian merupakan pelanggaran terhadap HAM dan itu

adalah tindakan manusia yang hidup menurut hikmat dunia,” timpalnya lagi.

Sementara Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman,

MM menyampaikan bahwa khotbah yang disampaikan oleh Uskup Sintang tadi

hendaknya kita renungkan dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sesuai tema yang ada. Maka kita harus

mempertanggungjawabkan tindakan kita dalam kehidupan kita. Kita harus mampu

menjadi contoh dan teladan dalam keluarga dan masyarakat. Hikmat itu rendah

hati dan tulus. Kita harus menjauhi alam kegelapan dan pemujaan berhala. Kita

harus masuk kedalam terang kasih Tuhan. Kita sudah percaya Tuhan maka kita

harus menjauhi tindakan yang dilarang oleh Tuhan. Jadilah anak-anak terang dan

menyinari sekeliling kita. Mari berikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik

sesuai ajaran Kristiani,” ajak Wakil Bupati Sintang.

“Pemkab Sintang Tahun 2019 ini akan

mempercepat pelaksanaan pembangunan baik fisik maupun nonfisik dalam rangka

memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Askiman. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Wabup Askiman Minta Investor Selesaikan Masalah Sosial Dampak Investasi
Sabtu, 12 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Sukacita Perayaan Natal Oikumene Masyarakat Kristiani Kalbar
Sabtu, 12 Januari 2019

Berita terkait