Sintang    

Hadiri Perayaan Natal Bersama Disdikbud, Bupati Jarot Bicara Soal Angka Kemiskinan di Sintang

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 22 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri perayaan natal bersama Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan, Dharma Wanita dan PGRI Kabupaten Sintang yang berlangsung di gedung

PGRI Sintang, Selasa (22/1/2019) pagi.

Di kesempatan ini Bupati Jarot didampingi Ketua DPRD Sintang,

Jeffray Edward, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Drs.

Lindra Azmar, M.Si, Ketua PGRI Sintang, Usman Adi, S.Pd., M.A.P.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mendapat kejutan ulang tahunnya ke-59 saat menghadiri perayaan natal bersama Disdikbud, Dharma Wanita dan PGRI Kabupaten Sintang
Bupati Sintang, Jarot Winarno mendapat kejutan ulang tahunnya ke-59 saat menghadiri perayaan natal bersama Disdikbud, Dharma Wanita dan PGRI Kabupaten Sintang (Foto: */Sg)

Turut pula hadir para pejabat dan staf jajaran Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Sintang, pengurus dan anggota PGRI Sintang, para

guru, OPD serta para tamu undangan.

Dalam sambutannya, Bupati Jarot menyoal mengenai angka

kemiskinan di Kabupaten Sintang. Menurut dia setiap tahunnya angka kemiskinan

bukannya menurun, tapi stagnan bahkan sedikit meningkat.

“Kalau tahun lalu pada tahun 2016 hingga Maret 2017 dengan

ditetapkannya garis kemiskinan Rp477 ribu perkapita perorang, sehingga kalau

satu keluarga ada 4 orang dengan penghasilan Rp2 juta perbulan baru lepas dari

garis kemiskinan,” ujarnya.

“Pada bulan Maret 2017 hingga bulan Maret 2018 garis kemiskinan dinaikan, karena adanya inflasi dan di Sintang selamanya terus terjadi apabila kita tidak mampu membangun dari pinggiran dan kita tidak mampu menangani kegawatdaruratan infrastruktur dasar sehingga ekonomi biaya tinggi pasti terjadi di pedalaman dan garis kemiskinan dinaikan menjadi Rp551 ribu perbulan perorang, sehingga satu keluarga memiliki anak sebanyak 2 orang ditambah bapak dan ibunya sebanyak 4 orang berpenghasilan Rp2,2 juta perbulan baru dinyatakan lepas dari garis kemiskinan,” tukas Bupati.

Bupati menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Sintang masih

sekitar 10,30 persen sedikit naik, sehingga dengan jumlah penduduk miskin saat

ini berjumlah sebanyak 42 ribu jiwa lebih dan hingga saat ini masih menjadi

permasalahan bersama.

”Tentu masalah dasar kita kemiskinan, kemudian ketahanan

pangan dan gizi, padahal kita dikaruniai Tuhan dengan alam yang luas tetapi

kita belum bisa secara maksimal memanfaatkannya dan setiap kali saya pergi ke

pedalaman, pinggiran kota, kiri kanan lahan kita masih dipenuhi padang ilalang belum

termanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan kita, gizi, termasuk

pelayanan kesehatan, pendidikan, itulah yang masih menjadi permasalahan dasar

kita,” tuturnya.

Untuk itu dirinya berharap seluruh komponen Pemerintah

Kabupaten Sintang terus memberbaiki koordinasi antar internal dinas.

“Saya berharap dengan masih banyaknya tantangan dan

permasalahan yang terjadi di daerah kita ini, marilah kita bersama memperbaiki

koordinasi antar internal Dinas dan meningkatkan determinasi dan jangan malas

melakukan kunjungan ke daerah-daerah, untuk melihat secara langsung kondisi di

masyarakat,” tukasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Sintang, Drs. Lindra Azmar, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa pada tahun

2019 ini, para guru honor sekolah akan diberikan tunjangan insentif untuk

membantu penghasilan bulannan mereka.

Pada kesempatan itu pula, Bupati Jarot mendapatkan

kejutan hari ulang tahunnya yang ke-59 dan mendapat ucapan selamat dari seluruh

peserta acara. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Sambangi Kampung Semujuk, Bhabinkamtibmas Polres Sekadau Minta Warga Jaga Kebersihan Lingkungan : Antisipasi DBD
Selasa, 22 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Bawa Parang, Seorang Penumpang Wings Air Ngamuk di Bandara Ketapang : Tak Terima Diminta Bayar Bagasi
Selasa, 22 Januari 2019

Berita terkait