Kubu Raya    

Sutarmidji Minta Bandara Internasional Supadio Miliki Ciri Khas Daerah

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 22 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Launching pekerjaan perpanjangan runway dan

peningkatan fasilitas pendukung Bandara Internasional Supadio

KalbarOnline, Kubu Raya – Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta PT.

Angkasa Pura II agar dalam peningkatan fasilitas pendukung bandara

internasional Supadio harus memiliki ciri khas daerah.  Sebab dengan adanya ciri khas daerah tersebut

dinilai mampu menarik para penumpang yang datang maupun pergi ke Provinsi Kalbar

bisa terkenang.

“Bangunan-bangunan

penunjangnya, fasilitas pelengkapnya, bandara harus punya ciri khas daerah

misalnya terminal penumpang mencerminkan daerah lokal jangan sampai sama dan

jangan pula tidak ada yang menarik agar orang yang datang dan pergi mudah

terkenang dengan Kalbar,” ungkap Sutarmidji usai launching pekerjaan

perpanjangan runway dan peningkatan fasilitas pendukung bandara internasional

Supadio Pontianak, Kubu Raya, Senin (21/1/2019).

Selain bangunan

fasilitas penunjang bandara, Sutarmidji juga berharap fasilitas dan kebersihan

dari tempat buang air di bandara harus bagus dan bersih demi kenyamanan penumpang

yang datang ke bandara.

“Satu yang harus

diperhatikan di seluruh bandara baik bandara domestik dan internasional yaitu

toilet atau WC. Hampir semua penumpang pasti ke wc jadi fasilitas di toilet itu

harus diperhatikan, biar bersih dan bagus itu semuanya demi memberikan

pelayanan yang terbaik bagi penumpang,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kalbar

ini juga melihat topografi antara Kota Pontianak dan kabupaten Kubu Raya yang daerahnya

memiliki ketinggian yang hanya sekitar 0,2 sampai 1,2 meter di atas permukaan

laut.

Sehingga apabila

terjadinya pasang laut setinggi satu meter masuk ke sungai kapuas kemudian

ditambah dengan hujan akan mengakibatkan sungai kapuas meluap. Hal ini menurutnya

harus menjadi perhatian khusus bagi penyedia jasa layanan bandara udara.

“Daerah resapan di sekitar bandara ini sangat

bagus karena lahan yang untuk resapan air itu bagus. Masalahnya tinggal

ketinggian antara saluran primer yang ada di muara sungai dan saluran sekunder

yang nyambungnya kemudian saluran tersier yang ada di lingkungan itu, yang

harus dihitung ketinggiannya untuk rekayasa engginering,” pungkasnya. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Pemkot Pekalongan Studi Banding ke Sintang, Ini Kata Bupati Jarot
Selasa, 22 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Runway Bandara Supadio Diperpanjang, Angkasa Pura II Optimis Pertumbuhan Penumpang Meningkat
Selasa, 22 Januari 2019

Berita terkait