Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 30 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melakukan pemancangan
tiang pertama pembangunan RS Kharitas Bhakti, Jalan Siam, Pontianak Selatan,
Selasa (29/1/2019) pagi.
Dalam sambutannya, Edi mengatakan, dibangunnya gedung baru
RS Kharitas Bakti tentu akan membantu rumah sakit yang sudah ada di Pontianak dari
segi penambahan fasilitas dan juga kelayakan yang lebih baik lagi ke depannya.

Dia juga berharap dengan dibangunnya gedung baru ini akan
menambah kualitas lingkungan yang sehat, khususnya di pusat kota Pontianak.
“Karena memang daerah disini rata-rata jauh dari seluruh
rumah sakit yang ada di Kota Pontianak,” katanya.
Edi juga mengapresiasi kepedulian sosial yang diterapkan
oleh pihak yayasan RS Kharitas Bhakti, sesuai dengan motonya yakni bekerja
dengan hati, yang artinya aelalu mengutamakan keselamatan setiap pasien.
“Ini yang akan kita bantu untuk proses penataan untuk
lingkungan sekitarnya dan utama yang harus kita kendalikan adalah masalah lahan
parkirnya,” terangnya.
Nantinya, dikatakan Edi akan ada sebagian program dari BPJS
yang akan masuk ke dalam pelayanan di rumah sakit ini, meskipun layanan BPJS
hanya disediakan dalam satu lantai.
“Karena BPJS itu bersifat subsidi dan hanya ada di rumkit
Provinsi dan kota yang bisa merima BPJS 100 persen. Tapi selain itu, rumkit
hanya bisa menerima sebagian dari layanan saja,” timpalnya.
Dirinya juga menyinggung mengenai indeks kesehatan manusia
(IKM) Kota Pontianak yang selalu berada di atas rata-rata nasional. Hal ini
juga ditopang pula dengan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang memadai seperti
misalnya rumah sakit Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak.
Kendati demikian, Edi mengaku tak berpuas diri. Sebagai orang
nomor satu di Kota Pontianak, dirinya bersama jajaran Pemerintah Kota Pontianak
akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang sehat dan mengupayakan masyarakat
Kota Pontianak membudayakan hidup sehat.
“Karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” tandasnya.
Sementara Direktur RS Kharitas Bhakti, Krisna Karhianto
menjelaskan nantinya RS Kharitas Bhakti akan dibangun menjadi 12 lantai dengan
kapasitas 170 kasur untuk pasien.
Meskipun masih masuk dalam rumah sakit tipe D, RS Kharitas
Bhakti nantinya akan menjadi satu-satunya rumkit di Kalimantan Barat yang bisa
menangani penyakit yang berhubungan dengan jantung.
“Sampai saat ini, rumah sakit di Kalbar yang bisa menangani
berbagai penyakit jantung hanya Kharitas Bhakti, tentunya kami berharap ke
depan rumah sakit lain juga bisa melakukan hal yang sama agar pasien jantung tidak
terlalu menumpuk disini,” katanya.
Dia juga menjelaskan gedung Kharitas Bhakti yang baru
nantinya akan dikonsep secara khusus untuk pasien pengguna layanan BPJS pada
satu titik lantai.
Krisna menyebut meski tanpa bantuan BPJS, RS Kharitas Bhakti
juga masih dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, karena pada dasarnya
Kharitas Bhakti adalah rumah sakit sosial.
“Karena kami tidak pernah minta panjar kepada setiap pasien
yang datang. Jadi meski ada pasien yang harus masuk UGD tidak panjar tidak
masalah, yang penting kita selamatkan dulu. Kalau soal masalah uang, kita
pikirkan belakangan, yang terpenting pasien selamat,” tegasnya.
RS Kharitas Bhakti saat ini, kata Krisna belum menerima
pengguna layanan BPJS. Hal ini lantaran fasilitas gedung dan kamar yang masih
belum memadai dan sangat terbatas.
“Kami khawatir kalau dipaksakan, takutnya kedepannya malah
akan membuat pasien BPJS membludak dan tidak terlayani karena minimnya
fasilitas. Jadi kita juga tidak mau ambil resiko,” terangnya.
Dia juga mengatakan, jika gedung baru sudah terealisasikan,
BPJS akan menjadi program kerja RS Kharitas Bhakti yang pasti diutamakan.
“Udah pasti kami utamakan BPJS, karena itu sudah masuk
program kerja kami,” pungkasnya. (Fat)
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melakukan pemancangan
tiang pertama pembangunan RS Kharitas Bhakti, Jalan Siam, Pontianak Selatan,
Selasa (29/1/2019) pagi.
Dalam sambutannya, Edi mengatakan, dibangunnya gedung baru
RS Kharitas Bakti tentu akan membantu rumah sakit yang sudah ada di Pontianak dari
segi penambahan fasilitas dan juga kelayakan yang lebih baik lagi ke depannya.

Dia juga berharap dengan dibangunnya gedung baru ini akan
menambah kualitas lingkungan yang sehat, khususnya di pusat kota Pontianak.
“Karena memang daerah disini rata-rata jauh dari seluruh
rumah sakit yang ada di Kota Pontianak,” katanya.
Edi juga mengapresiasi kepedulian sosial yang diterapkan
oleh pihak yayasan RS Kharitas Bhakti, sesuai dengan motonya yakni bekerja
dengan hati, yang artinya aelalu mengutamakan keselamatan setiap pasien.
“Ini yang akan kita bantu untuk proses penataan untuk
lingkungan sekitarnya dan utama yang harus kita kendalikan adalah masalah lahan
parkirnya,” terangnya.
Nantinya, dikatakan Edi akan ada sebagian program dari BPJS
yang akan masuk ke dalam pelayanan di rumah sakit ini, meskipun layanan BPJS
hanya disediakan dalam satu lantai.
“Karena BPJS itu bersifat subsidi dan hanya ada di rumkit
Provinsi dan kota yang bisa merima BPJS 100 persen. Tapi selain itu, rumkit
hanya bisa menerima sebagian dari layanan saja,” timpalnya.
Dirinya juga menyinggung mengenai indeks kesehatan manusia
(IKM) Kota Pontianak yang selalu berada di atas rata-rata nasional. Hal ini
juga ditopang pula dengan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang memadai seperti
misalnya rumah sakit Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak.
Kendati demikian, Edi mengaku tak berpuas diri. Sebagai orang
nomor satu di Kota Pontianak, dirinya bersama jajaran Pemerintah Kota Pontianak
akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang sehat dan mengupayakan masyarakat
Kota Pontianak membudayakan hidup sehat.
“Karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” tandasnya.
Sementara Direktur RS Kharitas Bhakti, Krisna Karhianto
menjelaskan nantinya RS Kharitas Bhakti akan dibangun menjadi 12 lantai dengan
kapasitas 170 kasur untuk pasien.
Meskipun masih masuk dalam rumah sakit tipe D, RS Kharitas
Bhakti nantinya akan menjadi satu-satunya rumkit di Kalimantan Barat yang bisa
menangani penyakit yang berhubungan dengan jantung.
“Sampai saat ini, rumah sakit di Kalbar yang bisa menangani
berbagai penyakit jantung hanya Kharitas Bhakti, tentunya kami berharap ke
depan rumah sakit lain juga bisa melakukan hal yang sama agar pasien jantung tidak
terlalu menumpuk disini,” katanya.
Dia juga menjelaskan gedung Kharitas Bhakti yang baru
nantinya akan dikonsep secara khusus untuk pasien pengguna layanan BPJS pada
satu titik lantai.
Krisna menyebut meski tanpa bantuan BPJS, RS Kharitas Bhakti
juga masih dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, karena pada dasarnya
Kharitas Bhakti adalah rumah sakit sosial.
“Karena kami tidak pernah minta panjar kepada setiap pasien
yang datang. Jadi meski ada pasien yang harus masuk UGD tidak panjar tidak
masalah, yang penting kita selamatkan dulu. Kalau soal masalah uang, kita
pikirkan belakangan, yang terpenting pasien selamat,” tegasnya.
RS Kharitas Bhakti saat ini, kata Krisna belum menerima
pengguna layanan BPJS. Hal ini lantaran fasilitas gedung dan kamar yang masih
belum memadai dan sangat terbatas.
“Kami khawatir kalau dipaksakan, takutnya kedepannya malah
akan membuat pasien BPJS membludak dan tidak terlayani karena minimnya
fasilitas. Jadi kita juga tidak mau ambil resiko,” terangnya.
Dia juga mengatakan, jika gedung baru sudah terealisasikan,
BPJS akan menjadi program kerja RS Kharitas Bhakti yang pasti diutamakan.
“Udah pasti kami utamakan BPJS, karena itu sudah masuk
program kerja kami,” pungkasnya. (Fat)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini