Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 16 Februari 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Koperasi Kredit atau credit union Bina
Masyarakat (BIMA) tahun buku 2018.
RAT yang mengusung tema ‘optimalisasi teknologi keuangan
(Financial Technology) dalam melayani anggota untuk meningkatkan daya saing dan
peran serta generasi millenial’ ini dihelat di Balai Kenyalang Sintang, Sabtu
(16/2/19) pagi.
Turut hadir Sekeretaris Dinas Perindagkop dan UKM Provnsi
Kalbar, Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, jajaran pengurus CU BIMA,
perwakilan pengurus Puskopdit Kapuas, para anggota CU BIMA dan tamu undangan
lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot meminta di era teknologi
sekarang ini, CU seperti salah satunya CU BIMA yang melakukan Rapat Anggota
Tahunan (RAT) ini harus memanfaatkan Financial Technology (fintech) atau
teknologi keuangan seperti yang sedang berkembang sekarang ini yakni pinjaman
online yang sedang marak.
Terlebih, kata dia, hal itu bisa menjadi salah satu upaya
untuk menggaet kaum millenial agar menjadi anggota CU karena sesuai dengan tema
yang diangkat dalam RAT tersebut. Mengingat memang saat ini kaum millenial
sangat erat dengan kemajuan teknologi yang sanggat pesat, dengan jumlah
penduduk Indonesia saat ini.
“Pertumbuhan pengguna internet ini memacu start-up, ekonomi
kreatif, juga memacu yang namanya fintech, jadi teknologi pelayanan keuangan jauh
lebih mudah, jauh lebih simpel, yang jauh lebih efisien, inilah yang mencuri
hati kaum millenial, yang mencuri hati pengguna gadget, pengguna gadget
ini selain kaum millenial juga ada kaum ibu-ibu, Jadi fintech itu bisa langsung
diakses melalui gadget atau HP,
sehingga setiap orang yang ingin mengajukan pinjaman tinggal mengisi data pribadi
melalui HP dan kemudian melalui aplikasi pinjaman online itu data diproses
sehingga selanjutnya adanya pencairan dana,” tuturnya.
Namun yang terjadi dalam proses pinjaman online tersebut
saat ini, tutur Jarot adalah terkait perangkat hukum dan regulasi yang belum
matang, karena hal itu merupakan tanggung jawab dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Karena, lanjutnya, sering terjadi adanya masalah terkait
pinjaman online tersebut, mengingat memang dalam proses pengisian data
pengajuan pinjaman online diwajibkan mengisi data baik secara pribadi maupun
data tempat bekerja dan keluarga, sehingga proses penagihannya tidak hanya
kepada pribadi yang meminjam namun juga ada yang sampai mengubungi keluarga,
rekan kantor bahkan atasan di kantor, hal itulah yang harus diatur agar tidak
terjadi jika diterapkan di CU.
“Ada 120 laporan bermasalah dengan pinjaman online di
lembaga bantuan hukum Jakarta karena yang paling rame disana. Nah pinjaman online ini jadi saingan kita sekarang
ini, kompetitor CU, ini rival, sehingga BKCU dan Puskopdit harus melangkah
lebih maju, dari pada pinjaman online dijadikan saingan, lebih baik kita manfaatkan,
sehingga sejak akhir tahun lalu sudah disepakati di beberapa CU, fintech
ini dimanfaatkan untuk pengembangan
produk-produk di CU jadi bagian dari langkah kita untuk reformasi koperasi
pengembangan kegiatannya,” tukasnya.
Untuk itu, orang nomor wahid di Bumi Senentang ini meminta
agar CU BIMA atau CU lainnya membuat produk yang bisa menarik hati kaum millenial,
dengan membuat kemudahan memanfaatkan, mengoptimalkan fintech sehingga kaum
millenial mau menjadi anggota CU yang kedepannya bisa diakses lebih mudah untuk
melakukan pinjaman, transfer online. Karena, menurutnya, hal ini jauh lebih
sederhana ditambah manajemen tata kelola yang sehat CU BIMA sebagai salah satu
CU yang terbesar di Kabupaten Sintang kedepannya.
Sementara Ketua Panitia RAT CU BIMA tahun buku 2018, CH.
Ridwan mengatakan dasar pelaksanaan RAT ini sejalan dengan UU nomor 25 tahun
1992 tentang perkoperasian, permenkoperasi dan UKM nomor 19 tahun 2015 tentang
rapat anggota koperasi tahunan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kopdit
BIMA dan surat keputusan pengurus CU BIMA nomor 151 tahun 2018 tentang
pengkuhunan panitia RAT CU BIMA.
“RAT ini tujuannya adalah membahas dan mengesahkan laporan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawan tahun buku 2018, membahas dan
menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran serta pendapatan kopdit BIMA
tahun buku 2019, membahas dan menetapkan amandemen anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga, membahas dan menetapkan pola kebijakan kopdit BIMA, menetapkan
reposisi pengurus CU BIMA dan menetapkan logo CU BIMA dan rapat kali ini dihadiri
utusan dari region-regia atau cabang yang sudah melaksanakan rapat sebelumnya
dan juga dihadiri oleh cabang yang tidak tergabung di dalam region,” tukasnya.
Terkait tema yang diangkat dalam RAT CU BIMA tahun buku 2018
ini, Ridwan menjelaskan hal itu sangat relevan dengan kemajuan kondisi sekarang
ini yakni sudah memasuki era globalisasi dan digitalisasi, sehingga lembaga
keuangan termasuk CU BIMA ini harus mengikuti tren saat ini melalui kemajuan
teknologi yang memang perkembangannya sangatlah pesat seperti akses mudah lewat
HP dan perangkat teknologi lainnya oleh sebab itu CU BIMA sudah masuk dalam
proses tersebut. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Koperasi Kredit atau credit union Bina
Masyarakat (BIMA) tahun buku 2018.
RAT yang mengusung tema ‘optimalisasi teknologi keuangan
(Financial Technology) dalam melayani anggota untuk meningkatkan daya saing dan
peran serta generasi millenial’ ini dihelat di Balai Kenyalang Sintang, Sabtu
(16/2/19) pagi.
Turut hadir Sekeretaris Dinas Perindagkop dan UKM Provnsi
Kalbar, Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, jajaran pengurus CU BIMA,
perwakilan pengurus Puskopdit Kapuas, para anggota CU BIMA dan tamu undangan
lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot meminta di era teknologi
sekarang ini, CU seperti salah satunya CU BIMA yang melakukan Rapat Anggota
Tahunan (RAT) ini harus memanfaatkan Financial Technology (fintech) atau
teknologi keuangan seperti yang sedang berkembang sekarang ini yakni pinjaman
online yang sedang marak.
Terlebih, kata dia, hal itu bisa menjadi salah satu upaya
untuk menggaet kaum millenial agar menjadi anggota CU karena sesuai dengan tema
yang diangkat dalam RAT tersebut. Mengingat memang saat ini kaum millenial
sangat erat dengan kemajuan teknologi yang sanggat pesat, dengan jumlah
penduduk Indonesia saat ini.
“Pertumbuhan pengguna internet ini memacu start-up, ekonomi
kreatif, juga memacu yang namanya fintech, jadi teknologi pelayanan keuangan jauh
lebih mudah, jauh lebih simpel, yang jauh lebih efisien, inilah yang mencuri
hati kaum millenial, yang mencuri hati pengguna gadget, pengguna gadget
ini selain kaum millenial juga ada kaum ibu-ibu, Jadi fintech itu bisa langsung
diakses melalui gadget atau HP,
sehingga setiap orang yang ingin mengajukan pinjaman tinggal mengisi data pribadi
melalui HP dan kemudian melalui aplikasi pinjaman online itu data diproses
sehingga selanjutnya adanya pencairan dana,” tuturnya.
Namun yang terjadi dalam proses pinjaman online tersebut
saat ini, tutur Jarot adalah terkait perangkat hukum dan regulasi yang belum
matang, karena hal itu merupakan tanggung jawab dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Karena, lanjutnya, sering terjadi adanya masalah terkait
pinjaman online tersebut, mengingat memang dalam proses pengisian data
pengajuan pinjaman online diwajibkan mengisi data baik secara pribadi maupun
data tempat bekerja dan keluarga, sehingga proses penagihannya tidak hanya
kepada pribadi yang meminjam namun juga ada yang sampai mengubungi keluarga,
rekan kantor bahkan atasan di kantor, hal itulah yang harus diatur agar tidak
terjadi jika diterapkan di CU.
“Ada 120 laporan bermasalah dengan pinjaman online di
lembaga bantuan hukum Jakarta karena yang paling rame disana. Nah pinjaman online ini jadi saingan kita sekarang
ini, kompetitor CU, ini rival, sehingga BKCU dan Puskopdit harus melangkah
lebih maju, dari pada pinjaman online dijadikan saingan, lebih baik kita manfaatkan,
sehingga sejak akhir tahun lalu sudah disepakati di beberapa CU, fintech
ini dimanfaatkan untuk pengembangan
produk-produk di CU jadi bagian dari langkah kita untuk reformasi koperasi
pengembangan kegiatannya,” tukasnya.
Untuk itu, orang nomor wahid di Bumi Senentang ini meminta
agar CU BIMA atau CU lainnya membuat produk yang bisa menarik hati kaum millenial,
dengan membuat kemudahan memanfaatkan, mengoptimalkan fintech sehingga kaum
millenial mau menjadi anggota CU yang kedepannya bisa diakses lebih mudah untuk
melakukan pinjaman, transfer online. Karena, menurutnya, hal ini jauh lebih
sederhana ditambah manajemen tata kelola yang sehat CU BIMA sebagai salah satu
CU yang terbesar di Kabupaten Sintang kedepannya.
Sementara Ketua Panitia RAT CU BIMA tahun buku 2018, CH.
Ridwan mengatakan dasar pelaksanaan RAT ini sejalan dengan UU nomor 25 tahun
1992 tentang perkoperasian, permenkoperasi dan UKM nomor 19 tahun 2015 tentang
rapat anggota koperasi tahunan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kopdit
BIMA dan surat keputusan pengurus CU BIMA nomor 151 tahun 2018 tentang
pengkuhunan panitia RAT CU BIMA.
“RAT ini tujuannya adalah membahas dan mengesahkan laporan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawan tahun buku 2018, membahas dan
menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran serta pendapatan kopdit BIMA
tahun buku 2019, membahas dan menetapkan amandemen anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga, membahas dan menetapkan pola kebijakan kopdit BIMA, menetapkan
reposisi pengurus CU BIMA dan menetapkan logo CU BIMA dan rapat kali ini dihadiri
utusan dari region-regia atau cabang yang sudah melaksanakan rapat sebelumnya
dan juga dihadiri oleh cabang yang tidak tergabung di dalam region,” tukasnya.
Terkait tema yang diangkat dalam RAT CU BIMA tahun buku 2018
ini, Ridwan menjelaskan hal itu sangat relevan dengan kemajuan kondisi sekarang
ini yakni sudah memasuki era globalisasi dan digitalisasi, sehingga lembaga
keuangan termasuk CU BIMA ini harus mengikuti tren saat ini melalui kemajuan
teknologi yang memang perkembangannya sangatlah pesat seperti akses mudah lewat
HP dan perangkat teknologi lainnya oleh sebab itu CU BIMA sudah masuk dalam
proses tersebut. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini