KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi Produksi Bui Nasi tahun buku 2018 di Desa Bangun, Kecamatan Sepauk.
RAT yang mengusung tema ‘transparansi untuk kemajuan bersama’ yang dilaksanakan di balai pertemuan Langkau Balai Ruai Stasi Bangun itu turut dihadiri Kepala Dinas Perindagkop, Kepala Desa, Kepala Dusun dan tamu undangan lainnya, Sabtu (2/3/2019) sore.
Bupati Jarot menyampaikan kepada seluruh anggota yang hadir dan para tamu undangan kegiatan koperasi merupakan pemberdayaan masyarakat dan juga peberdayaan anggota,seperti sekolah lapangan yang biasa disebut financial literasi, melek keuangan bagi anggota.
Kemitraan antara perusahaan sawit dengan masyarakat sudah menjadi sorotan bukan hanya di Kalimantan Barat saja.
“Kita tahu sawit dari Indonesia sangat susah dijual ke luar negeri dengan berbagai alasan dan itu tidak benar, karena sudah ada dokumen sosialisasi Amdal dan itu sudah tertulis perjanjian kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat. Akan tetapi kerjasama yang berikutnya ialah melalui koperasi sehingga dapat memperhitungkan jumlah petani, seperti petani plasma, berapa anggota koperasi sehingga dapat memperoleh dari hasil hasil sawit yang selama ini dikelola melalui kemitraan koperasi dengan pihak perusahaan,” ujarnya.
“Sehingga kita dapat menghitung sisa hasil usaha dengan transparansi dan keterbukaan. Karena kita tahu bahwa koperasi milik anggota pengurus hanya sebagai pengelola dan mengurus anggota sehingga kekuasaan tertinggi dari koperasi adalah Rapat anggota tahunan,” jelasnya.
“Seperti kita ketahui di Sintang, kita melakukan gerakan reformasi koperasi dengan cara merehab koperasi koperasi yang ada dan ada 66 koperasi di Kabupaten Sintang sudah kita non-aktifkan mengingat tidak pernah melakukan rapat anggota tahunan selama tiga tahun berturut-turut dan tidak aktif,” timpalnya.
Dari 316 koperasi yang ada, akan tetapi 274 yang aktif dan kemungkinan besar 42 koperasi lagi tidak aktif dan juga akan kita non-aktifkan mengingat tidak pernah melakukan kegiatan rapat anggota tahunan.
Menurutnya dengan sedikit koperasi namun berkualitas dan betul-betul mensejahterakan anggotanya dan itulah fungsi dari koperasi, dari pada banyak dan tidak aktif percuma saja.
“Kepada yang aktif diharapkan bisa melakukan pelatihan penyegaran pengurus rapat tahunan teratur dapat bekerjasama dengan kemitraan dengan benar sesuai dengan dokumen dokumen yang ada dan harus dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan lapangan sesuai dengan program-program anggota yang ada,” jelasnya.
Dirinya berpesan, Koperasi Produksi Bui Nasi supaya menjadi koperasi yang aktif dan melakukan pembinaan-pembinaan dan berkonsultasi dengan dinas terkait sehingga dapat melakukan pelatihan manajemen dan menghadirkan beberapa narasumber dan bekerjasama dengan pihak perusahaan sebagai mitra supaya sama sama baik ke depannya.
Sementara Heronimus Imus selaku Ketua Koperasi Bui Nasi juga menyampaikan bahwa RAT ini merupakan ketiga kalinya dilaksanakan. Ini merupakan wujud kerjasama dengan mitra perusahaan sawit sehingga dapat bersinergi dan terciptanya keterbukaan yang saling menguntungkan sehingga dapat berjalan dengan lancar antara mitra perusahaan dengan masyarakat Desa Bangun ini.
Mengingat, lanjut dia, kehadiran perusahaan di desa kita dengan membawa niat baik untuk membina dan mensejahterakan masyarakat melalui kerjasama di bidang koperasi.
“Sebagaimana kita ketahui perusahaan sebagai indikator yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat melalui kerjsama di bidang koperasi yang sudah barang tentu dapat menjamin kemajuan bersama,” tandasnya. (*/Sg)
Comment