Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 02 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi
Produksi Bui Nasi tahun buku 2018 di Desa Bangun, Kecamatan Sepauk.
RAT yang mengusung tema ‘transparansi untuk kemajuan bersama’
yang dilaksanakan di balai pertemuan Langkau Balai Ruai Stasi Bangun itu turut
dihadiri Kepala Dinas Perindagkop, Kepala Desa, Kepala Dusun dan tamu undangan
lainnya, Sabtu (2/3/2019) sore.
Bupati Jarot menyampaikan kepada seluruh anggota yang hadir
dan para tamu undangan kegiatan koperasi merupakan pemberdayaan masyarakat dan
juga peberdayaan anggota,seperti sekolah lapangan yang biasa disebut financial literasi, melek keuangan bagi
anggota.
Kemitraan antara perusahaan sawit dengan masyarakat sudah
menjadi sorotan bukan hanya di Kalimantan Barat saja.
“Kita tahu sawit dari Indonesia sangat susah dijual ke luar
negeri dengan berbagai alasan dan itu tidak benar, karena sudah ada dokumen
sosialisasi Amdal dan itu sudah tertulis perjanjian kerjasama antara perusahaan
dengan masyarakat. Akan tetapi kerjasama yang berikutnya ialah melalui koperasi
sehingga dapat memperhitungkan jumlah petani, seperti petani plasma, berapa
anggota koperasi sehingga dapat memperoleh dari hasil hasil sawit yang selama
ini dikelola melalui kemitraan koperasi dengan pihak perusahaan,” ujarnya.
“Sehingga kita dapat menghitung sisa hasil usaha dengan
transparansi dan keterbukaan. Karena kita tahu bahwa koperasi milik anggota
pengurus hanya sebagai pengelola dan mengurus anggota sehingga kekuasaan
tertinggi dari koperasi adalah Rapat anggota tahunan,” jelasnya.
“Seperti kita ketahui di Sintang, kita melakukan gerakan reformasi
koperasi dengan cara merehab koperasi koperasi yang ada dan ada 66 koperasi di Kabupaten
Sintang sudah kita non-aktifkan mengingat tidak pernah melakukan rapat anggota
tahunan selama tiga tahun berturut-turut dan tidak aktif,” timpalnya.
Dari 316 koperasi yang ada, akan tetapi 274 yang aktif dan
kemungkinan besar 42 koperasi lagi tidak aktif dan juga akan kita non-aktifkan mengingat
tidak pernah melakukan kegiatan rapat anggota tahunan.
Menurutnya dengan sedikit koperasi namun berkualitas dan
betul-betul mensejahterakan anggotanya dan itulah fungsi dari koperasi, dari
pada banyak dan tidak aktif percuma saja.
“Kepada yang aktif diharapkan bisa melakukan pelatihan penyegaran
pengurus rapat tahunan teratur dapat bekerjasama dengan kemitraan dengan benar
sesuai dengan dokumen dokumen yang ada dan harus dikembangkan melalui
pelatihan-pelatihan lapangan sesuai dengan program-program anggota yang ada,”
jelasnya.
Dirinya berpesan, Koperasi Produksi Bui Nasi supaya menjadi
koperasi yang aktif dan melakukan pembinaan-pembinaan dan berkonsultasi dengan
dinas terkait sehingga dapat melakukan pelatihan manajemen dan menghadirkan
beberapa narasumber dan bekerjasama dengan pihak perusahaan sebagai mitra
supaya sama sama baik ke depannya.
Sementara Heronimus Imus selaku Ketua Koperasi Bui Nasi juga
menyampaikan bahwa RAT ini merupakan ketiga kalinya dilaksanakan. Ini merupakan
wujud kerjasama dengan mitra perusahaan sawit sehingga dapat bersinergi dan
terciptanya keterbukaan yang saling menguntungkan sehingga dapat berjalan
dengan lancar antara mitra perusahaan dengan masyarakat Desa Bangun ini.
Mengingat, lanjut dia, kehadiran perusahaan di desa kita dengan membawa niat baik untuk membina dan mensejahterakan masyarakat melalui kerjasama di bidang koperasi.
“Sebagaimana kita ketahui perusahaan sebagai indikator yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat melalui kerjsama di bidang koperasi yang sudah barang tentu dapat menjamin kemajuan bersama,” tandasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi
Produksi Bui Nasi tahun buku 2018 di Desa Bangun, Kecamatan Sepauk.
RAT yang mengusung tema ‘transparansi untuk kemajuan bersama’
yang dilaksanakan di balai pertemuan Langkau Balai Ruai Stasi Bangun itu turut
dihadiri Kepala Dinas Perindagkop, Kepala Desa, Kepala Dusun dan tamu undangan
lainnya, Sabtu (2/3/2019) sore.
Bupati Jarot menyampaikan kepada seluruh anggota yang hadir
dan para tamu undangan kegiatan koperasi merupakan pemberdayaan masyarakat dan
juga peberdayaan anggota,seperti sekolah lapangan yang biasa disebut financial literasi, melek keuangan bagi
anggota.
Kemitraan antara perusahaan sawit dengan masyarakat sudah
menjadi sorotan bukan hanya di Kalimantan Barat saja.
“Kita tahu sawit dari Indonesia sangat susah dijual ke luar
negeri dengan berbagai alasan dan itu tidak benar, karena sudah ada dokumen
sosialisasi Amdal dan itu sudah tertulis perjanjian kerjasama antara perusahaan
dengan masyarakat. Akan tetapi kerjasama yang berikutnya ialah melalui koperasi
sehingga dapat memperhitungkan jumlah petani, seperti petani plasma, berapa
anggota koperasi sehingga dapat memperoleh dari hasil hasil sawit yang selama
ini dikelola melalui kemitraan koperasi dengan pihak perusahaan,” ujarnya.
“Sehingga kita dapat menghitung sisa hasil usaha dengan
transparansi dan keterbukaan. Karena kita tahu bahwa koperasi milik anggota
pengurus hanya sebagai pengelola dan mengurus anggota sehingga kekuasaan
tertinggi dari koperasi adalah Rapat anggota tahunan,” jelasnya.
“Seperti kita ketahui di Sintang, kita melakukan gerakan reformasi
koperasi dengan cara merehab koperasi koperasi yang ada dan ada 66 koperasi di Kabupaten
Sintang sudah kita non-aktifkan mengingat tidak pernah melakukan rapat anggota
tahunan selama tiga tahun berturut-turut dan tidak aktif,” timpalnya.
Dari 316 koperasi yang ada, akan tetapi 274 yang aktif dan
kemungkinan besar 42 koperasi lagi tidak aktif dan juga akan kita non-aktifkan mengingat
tidak pernah melakukan kegiatan rapat anggota tahunan.
Menurutnya dengan sedikit koperasi namun berkualitas dan
betul-betul mensejahterakan anggotanya dan itulah fungsi dari koperasi, dari
pada banyak dan tidak aktif percuma saja.
“Kepada yang aktif diharapkan bisa melakukan pelatihan penyegaran
pengurus rapat tahunan teratur dapat bekerjasama dengan kemitraan dengan benar
sesuai dengan dokumen dokumen yang ada dan harus dikembangkan melalui
pelatihan-pelatihan lapangan sesuai dengan program-program anggota yang ada,”
jelasnya.
Dirinya berpesan, Koperasi Produksi Bui Nasi supaya menjadi
koperasi yang aktif dan melakukan pembinaan-pembinaan dan berkonsultasi dengan
dinas terkait sehingga dapat melakukan pelatihan manajemen dan menghadirkan
beberapa narasumber dan bekerjasama dengan pihak perusahaan sebagai mitra
supaya sama sama baik ke depannya.
Sementara Heronimus Imus selaku Ketua Koperasi Bui Nasi juga
menyampaikan bahwa RAT ini merupakan ketiga kalinya dilaksanakan. Ini merupakan
wujud kerjasama dengan mitra perusahaan sawit sehingga dapat bersinergi dan
terciptanya keterbukaan yang saling menguntungkan sehingga dapat berjalan
dengan lancar antara mitra perusahaan dengan masyarakat Desa Bangun ini.
Mengingat, lanjut dia, kehadiran perusahaan di desa kita dengan membawa niat baik untuk membina dan mensejahterakan masyarakat melalui kerjasama di bidang koperasi.
“Sebagaimana kita ketahui perusahaan sebagai indikator yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat melalui kerjsama di bidang koperasi yang sudah barang tentu dapat menjamin kemajuan bersama,” tandasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini