Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 01 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan
(BPPIKHL) wilayah Kalimantan melalui Manggala Agni Daerah Operasi (Daops)
Ketapang menggelar rangakain kegiatan sebagai tanda dimulainya Patroli Terpadu
dan Posko pencegahan karhutla di Ketapang. Patroli terpadu ini bertujuan untuk
mengurangi resiko terjadinya Karhutla, Jumat (1/3/2019).
Kepala Manggala Agni Daops Ketapang, Rudi Windra Darisman
mengatakan kalau kegiatan patroli terpadu dinilai penting lantaran dianggap
berhasil menekan resiko terjadinya karhutla khususnya pada tahun 2015, 2016 dan
2017 yang mana sebaran titik panas atau hotspot dan luas kebakaran terjadi
penurunan.
“Kegiatan launching patroli terpadu dihadiri anggota
Satbinmas Polres Ketapang, anggota Kodim 1203, Perwakilan masyarakat dan para
anggota Manggala Agni Daops Ketapang,” ujarnya, Jumat (1/3/2019).
Ia melanjutkan, dalam pelaksanaan patroli terpadu ini ada
beberapa tugas yang dilakukan mulai dari berkoordinasi dengan para pihak
dilapangan, melakukan pembinaan masyarakat peduli api untuk melakukan patroli
mandiri di lingkungan masing-masing, mendatangi sasaran penting dan sosialisasi
tentang bahaya karhutla.
Selain itu, memantau kondisi lingkungan pada titik terbuka
untuk mendapatkan pandangan terluas, mengantisipasi kebakaran seperti pemadaman
dini jika ditemukan kejadian kebakaran, melaporkan posisi (tracking) dan
mengumpulkan informasi dari sasaran patroli berupa potensi sumber daya
dankondisi sosial ekonomi serta lahan yang akan dibuka.
“Pada dasarnya patroli ini memiliki prinsip dasar yakni
kehadiran kehadiran petugas langsung dilapangan, kerjasama antara manggala
agni, tni, polri dan masyarakat serta terpenting komunikasi bersama dalam
mensukseskan patroli terpadu ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada tahap pertama ini patroli terpadu akan
dilakukan dibeberapa lokasi sasaran seperti di Desa Kemboja dan Pulau Kumbang
Kabupaten Kayong Utara, Desa Kuala Tolak, Tempurukan, Sungai Besar, Sungai
Nanjung, Bangkal Serai dan Kendawangan Kanan di Kabupaten Ketapang.
“Dalam pelaksanaannya di tiap lokasi sasaran tersebut akan
ada 2 petugas manggala agni, 2 orang masyarakat desa dan masing-masing 1
personil TNI dan Polri,” tukasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan
(BPPIKHL) wilayah Kalimantan melalui Manggala Agni Daerah Operasi (Daops)
Ketapang menggelar rangakain kegiatan sebagai tanda dimulainya Patroli Terpadu
dan Posko pencegahan karhutla di Ketapang. Patroli terpadu ini bertujuan untuk
mengurangi resiko terjadinya Karhutla, Jumat (1/3/2019).
Kepala Manggala Agni Daops Ketapang, Rudi Windra Darisman
mengatakan kalau kegiatan patroli terpadu dinilai penting lantaran dianggap
berhasil menekan resiko terjadinya karhutla khususnya pada tahun 2015, 2016 dan
2017 yang mana sebaran titik panas atau hotspot dan luas kebakaran terjadi
penurunan.
“Kegiatan launching patroli terpadu dihadiri anggota
Satbinmas Polres Ketapang, anggota Kodim 1203, Perwakilan masyarakat dan para
anggota Manggala Agni Daops Ketapang,” ujarnya, Jumat (1/3/2019).
Ia melanjutkan, dalam pelaksanaan patroli terpadu ini ada
beberapa tugas yang dilakukan mulai dari berkoordinasi dengan para pihak
dilapangan, melakukan pembinaan masyarakat peduli api untuk melakukan patroli
mandiri di lingkungan masing-masing, mendatangi sasaran penting dan sosialisasi
tentang bahaya karhutla.
Selain itu, memantau kondisi lingkungan pada titik terbuka
untuk mendapatkan pandangan terluas, mengantisipasi kebakaran seperti pemadaman
dini jika ditemukan kejadian kebakaran, melaporkan posisi (tracking) dan
mengumpulkan informasi dari sasaran patroli berupa potensi sumber daya
dankondisi sosial ekonomi serta lahan yang akan dibuka.
“Pada dasarnya patroli ini memiliki prinsip dasar yakni
kehadiran kehadiran petugas langsung dilapangan, kerjasama antara manggala
agni, tni, polri dan masyarakat serta terpenting komunikasi bersama dalam
mensukseskan patroli terpadu ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada tahap pertama ini patroli terpadu akan
dilakukan dibeberapa lokasi sasaran seperti di Desa Kemboja dan Pulau Kumbang
Kabupaten Kayong Utara, Desa Kuala Tolak, Tempurukan, Sungai Besar, Sungai
Nanjung, Bangkal Serai dan Kendawangan Kanan di Kabupaten Ketapang.
“Dalam pelaksanaannya di tiap lokasi sasaran tersebut akan
ada 2 petugas manggala agni, 2 orang masyarakat desa dan masing-masing 1
personil TNI dan Polri,” tukasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini