Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 01 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Guna menyusun program kerja tahun 2020 yang tepat sasaran dan sesuai
kebutuhan masyarakat, selain melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) mulai dari Desa hingga Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Sintang
juga menggelar konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dan saran dari
banyak pihak terhadap rencana kerja tahun anggaran 2020.
Konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang tahun 2020 ini dilangsung di Pendopo Bupati
Sintang, Jumat (1/3/2019).
Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Kartiyus menyampaikan
konsultasi publik ini wajib dilaksanakan oleh Pemkab Sintang.
“Ini bagian dari upaya Pemda Sintang menyerap aspirasi
masyarakat. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) silahkan catat usulan masyarakat
dan dimasukkan ke dalam program kerja. Pada 11-18 Maret 2019 akan ada forum OPD
dan Camat. Ini wadah komunikasi Camat menyampaikan aspirasi masyarakat kepada
seluruh OPD berdasarkan hasil musrenbang tingkat desa dan kecamatan yang baru
saja selesai dilaksanakan. Hasil Forum OPD ini akan dibawa pada pelaksanakan
Musrenbang tingkat Kabupaten Sintang pada 21 Maret 2019,” tukas Kartiyus.
“APBD Kabupaten Sintang untuk 2020 masih sama yakni Rp1,9
triliun. Namun kalau ditambah dengan anggaran perubahan akan menjadi sekitar Rp2
triliun. Kita juga sudah siapkan anggaran untuk Pilkada Sintang karena memang
harus dibiayai APBD sekitar Rp50 milyar. Tahun 2020 Sintang menjadi tuan rumah
pelaksanaan pertemuan tingkat nasional Lingkat Kabupaten Temu Lestari. Tahun
2020 belanja tidak langsung akan bertambah karena penerimaan CPNS dan P3K.
Tantangan terbesar kita adalah menurunkan angka kemiskinan di Sintang. Negara
sudah membantu warga miskin dengan memberikan PKH dan tunjangan lansia. Biaya
hidup di Kabupaten Sintang menjadi kabupaten termahal di Kalbar dan biaya hidup
paling murah di Kayong Utara. Maka masyarakat Sintang harus segera bergerak ke
ekonomi kreatif,” timpal Kartiyus.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan bahwa
konulstasi publik ini bukti bahwa Pemda Sintang mendengarkan masukan dari
masyarakat sebelum mengesahkan APBD.
“Tahun 2020 kita sebut sebagai tahun pengembangan. Beberapa
isu yang kita perhatikan tahun 2020 adalah isu produktivitas pertanian,
produktivitas pelaku bisnis, produktivitas sektor jasa dan produktivitas ASN.
Ada juga isu lingkungan, penurunan angka kemiskinan, sawah dan daerah kumuh,
isu pelayanan publik. Ombudsman Kalbar pada 2018 menilai Sintang masih merah
dengan nilai 42. Yang bagus hanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu saja. Ekonomi
yang mengeksploitasi sumber daya alam akan kita geser ke ekonomi kreatif.
Reformasi birokrasi tetap kita lanjutkan. Kita juga berupaya menyeimbangkan
pembangunan ekonomi dengan lingkungan,” tukas Bupati Sintang.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga menyampaikan
informasi bahwa untuk mendukung pembangunan Pos Lintas Batas Negara Sungai
Kelik, pemerintah pusat akan membangun Puskesmas megah di Desa Jasa, jalan ke
Sungai Kelik juga akan dibangun, PLN juga akan menyambung kabel dari Senaning
ke Sungai Kelik, sinyal telekomunikasi juga baru 3G hanya untuk SMS saja akan
ditingkatkan ke 4G.
Jembatan Ketungau 2 tahun ini harus selesai karena dana
sudah siap, rangka baja juga siap. Jembatan Sungai Sekapat juga akan mulai
dibangun. Jembatan di Seputau Tiga juga akan kita bangun tuntas. Arah Kebijakan
RKPD 2020 adalah memperkuat sinergi antara Kabupaten-Kecamatan-Desa, efisiensi
anggaran, keberlanjutan pembangunan sehingga program/kegiatan menjadi tuntas.
“TMMD 2020 akan kita laksanakan di Sungai Kura sampai ke Bukit
Saran dengan membangun jalan karena akan dibangun jalur PDAM. Lokasi yang kedua
adalah pembangunan jalan dari Nanga Laar menuju Tanjung Miru di Kayan Hulu.
Tahun 2019 ini Taman Bungur dan Taman Entuyut segera tata lebih layak anak dan
lebih modern,” tambah Bupati Sintang.
Edy Sunaryo perwakilan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten
Sintang menyarankan agar pengembangan ekonomi kerakyatan harus dikembangkan
misalnya pengembangan sapi ternak karena kebutuhan daging sapi di Sintang masih
impor dari daerah lain.
“Saya usulkan di Sintang ada pasar hewan untuk menggairahkan
para peternak di Sintang. Untuk mengukur daya beli dan daya jual masyarakat.
Sintang juga belum punya produk unggulan untuk oleh oleh para pengunjung
daerah. Mohon ada motivasi masyarakat agar mau memproduksi oleh oleh selain kue
semprong,” saran Edy Sunaryo.
Zaitun, aktivis disabilitas mengingatkan agar Pemkab Sintang
memperhatikan kaum disabilitas.
“Mohon kepada pemerintah desa agar ada alokasi ADD untuk
usaha kaum disabilitas sehingga mereka juga bisa memiliki pendapatan dan usaha.
Belum ada sekretariat dan bantuan dana untuk para pengurus disabilitas di
Kabupaten Sintang,” saran Zaitun.
Ustad Edy Toni dari KOPAS (Koalisi Organisasi Peduli Anak
Sintang) menyampaikan ungkapan terima kasih sudah akan menata Taman Bungur dan
Taman Entuyut.
“Namun harus memperhatikan indikator layak anak. Kami juga
minta penguatan sosialisasi pentingnya ASI eksklusif, maksimalkan juga tengah
kesehatan yang merata. Mulai perhatikan rute aman sekolah dan sekolah ramah
anak,” saran Ustad Edy Toni.
Bupati Sintang, Jarot Winarno menjawab keluhan kekurangan
stok daging sapi.
“Kalau program satu hektar kebun sawit bisa ditumpangi dua
ekor sapi Bali bisa kita laksanakan, sebenarnya Sintang bisa surplus daging
sapi karena Sintang memiliki 160.000 hektar kebun sawit kalau bisa ditumpangi
sapi Bali 2 ekor per hektar, maka hasilnya luar biasa. Kita juga sudah
laksanakan P2Emas. Mungkin kita akan perkuat pemasaran dan packaging-nya. Pasar Kapuas Raya di Menyumbung akan kita jadikan
pasar hewan. Kita juga akan memperkuat pemberdayaan masyarakat. Saya minta juga
pengurusan ijin industri rumah tangga juga harus dipermudah apalagi dengan
sistem Online Single Submission (OSS),” tandasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Guna menyusun program kerja tahun 2020 yang tepat sasaran dan sesuai
kebutuhan masyarakat, selain melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) mulai dari Desa hingga Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Sintang
juga menggelar konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dan saran dari
banyak pihak terhadap rencana kerja tahun anggaran 2020.
Konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang tahun 2020 ini dilangsung di Pendopo Bupati
Sintang, Jumat (1/3/2019).
Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Kartiyus menyampaikan
konsultasi publik ini wajib dilaksanakan oleh Pemkab Sintang.
“Ini bagian dari upaya Pemda Sintang menyerap aspirasi
masyarakat. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) silahkan catat usulan masyarakat
dan dimasukkan ke dalam program kerja. Pada 11-18 Maret 2019 akan ada forum OPD
dan Camat. Ini wadah komunikasi Camat menyampaikan aspirasi masyarakat kepada
seluruh OPD berdasarkan hasil musrenbang tingkat desa dan kecamatan yang baru
saja selesai dilaksanakan. Hasil Forum OPD ini akan dibawa pada pelaksanakan
Musrenbang tingkat Kabupaten Sintang pada 21 Maret 2019,” tukas Kartiyus.
“APBD Kabupaten Sintang untuk 2020 masih sama yakni Rp1,9
triliun. Namun kalau ditambah dengan anggaran perubahan akan menjadi sekitar Rp2
triliun. Kita juga sudah siapkan anggaran untuk Pilkada Sintang karena memang
harus dibiayai APBD sekitar Rp50 milyar. Tahun 2020 Sintang menjadi tuan rumah
pelaksanaan pertemuan tingkat nasional Lingkat Kabupaten Temu Lestari. Tahun
2020 belanja tidak langsung akan bertambah karena penerimaan CPNS dan P3K.
Tantangan terbesar kita adalah menurunkan angka kemiskinan di Sintang. Negara
sudah membantu warga miskin dengan memberikan PKH dan tunjangan lansia. Biaya
hidup di Kabupaten Sintang menjadi kabupaten termahal di Kalbar dan biaya hidup
paling murah di Kayong Utara. Maka masyarakat Sintang harus segera bergerak ke
ekonomi kreatif,” timpal Kartiyus.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan bahwa
konulstasi publik ini bukti bahwa Pemda Sintang mendengarkan masukan dari
masyarakat sebelum mengesahkan APBD.
“Tahun 2020 kita sebut sebagai tahun pengembangan. Beberapa
isu yang kita perhatikan tahun 2020 adalah isu produktivitas pertanian,
produktivitas pelaku bisnis, produktivitas sektor jasa dan produktivitas ASN.
Ada juga isu lingkungan, penurunan angka kemiskinan, sawah dan daerah kumuh,
isu pelayanan publik. Ombudsman Kalbar pada 2018 menilai Sintang masih merah
dengan nilai 42. Yang bagus hanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu saja. Ekonomi
yang mengeksploitasi sumber daya alam akan kita geser ke ekonomi kreatif.
Reformasi birokrasi tetap kita lanjutkan. Kita juga berupaya menyeimbangkan
pembangunan ekonomi dengan lingkungan,” tukas Bupati Sintang.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga menyampaikan
informasi bahwa untuk mendukung pembangunan Pos Lintas Batas Negara Sungai
Kelik, pemerintah pusat akan membangun Puskesmas megah di Desa Jasa, jalan ke
Sungai Kelik juga akan dibangun, PLN juga akan menyambung kabel dari Senaning
ke Sungai Kelik, sinyal telekomunikasi juga baru 3G hanya untuk SMS saja akan
ditingkatkan ke 4G.
Jembatan Ketungau 2 tahun ini harus selesai karena dana
sudah siap, rangka baja juga siap. Jembatan Sungai Sekapat juga akan mulai
dibangun. Jembatan di Seputau Tiga juga akan kita bangun tuntas. Arah Kebijakan
RKPD 2020 adalah memperkuat sinergi antara Kabupaten-Kecamatan-Desa, efisiensi
anggaran, keberlanjutan pembangunan sehingga program/kegiatan menjadi tuntas.
“TMMD 2020 akan kita laksanakan di Sungai Kura sampai ke Bukit
Saran dengan membangun jalan karena akan dibangun jalur PDAM. Lokasi yang kedua
adalah pembangunan jalan dari Nanga Laar menuju Tanjung Miru di Kayan Hulu.
Tahun 2019 ini Taman Bungur dan Taman Entuyut segera tata lebih layak anak dan
lebih modern,” tambah Bupati Sintang.
Edy Sunaryo perwakilan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten
Sintang menyarankan agar pengembangan ekonomi kerakyatan harus dikembangkan
misalnya pengembangan sapi ternak karena kebutuhan daging sapi di Sintang masih
impor dari daerah lain.
“Saya usulkan di Sintang ada pasar hewan untuk menggairahkan
para peternak di Sintang. Untuk mengukur daya beli dan daya jual masyarakat.
Sintang juga belum punya produk unggulan untuk oleh oleh para pengunjung
daerah. Mohon ada motivasi masyarakat agar mau memproduksi oleh oleh selain kue
semprong,” saran Edy Sunaryo.
Zaitun, aktivis disabilitas mengingatkan agar Pemkab Sintang
memperhatikan kaum disabilitas.
“Mohon kepada pemerintah desa agar ada alokasi ADD untuk
usaha kaum disabilitas sehingga mereka juga bisa memiliki pendapatan dan usaha.
Belum ada sekretariat dan bantuan dana untuk para pengurus disabilitas di
Kabupaten Sintang,” saran Zaitun.
Ustad Edy Toni dari KOPAS (Koalisi Organisasi Peduli Anak
Sintang) menyampaikan ungkapan terima kasih sudah akan menata Taman Bungur dan
Taman Entuyut.
“Namun harus memperhatikan indikator layak anak. Kami juga
minta penguatan sosialisasi pentingnya ASI eksklusif, maksimalkan juga tengah
kesehatan yang merata. Mulai perhatikan rute aman sekolah dan sekolah ramah
anak,” saran Ustad Edy Toni.
Bupati Sintang, Jarot Winarno menjawab keluhan kekurangan
stok daging sapi.
“Kalau program satu hektar kebun sawit bisa ditumpangi dua
ekor sapi Bali bisa kita laksanakan, sebenarnya Sintang bisa surplus daging
sapi karena Sintang memiliki 160.000 hektar kebun sawit kalau bisa ditumpangi
sapi Bali 2 ekor per hektar, maka hasilnya luar biasa. Kita juga sudah
laksanakan P2Emas. Mungkin kita akan perkuat pemasaran dan packaging-nya. Pasar Kapuas Raya di Menyumbung akan kita jadikan
pasar hewan. Kita juga akan memperkuat pemberdayaan masyarakat. Saya minta juga
pengurusan ijin industri rumah tangga juga harus dipermudah apalagi dengan
sistem Online Single Submission (OSS),” tandasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini