Sekadau    

Perwakilan Kaum Millenial, Solihin Siap Maju di Pilkades Sungai Ayak II

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 08 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Tahapan pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak di Kabupaten Sekadau tahun

2019 ini mulai berjalan. Panitia penyelenggara Pilkades sendiri telah memulai tahapan

pendaftaran calon.

Salah satu desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa

di Bumi Lawang Kuari itu adalah Desa Sungai Ayak II, Kecamatan Belitang Hilir.

Di Desa yang dilintasi Sungai Kapuas ini peserta pilkades

diikuti beragam kalangan, mulai dari orang tua hingga kalangan muda atau yang

lebih dikenal kaum milenial. Salah satunya yakni Solihin sebagai perwakilan

kaum muda di kontestasi Pilkades Sungai Ayak II.

Alumni Penjas Untan yang juga mantan Kepala Bidang Sumber

Daya Manusia (PSDM) di Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Sekadau (Fokmas)

itu menyatakan kesiapannya untuk maju di Pilkades tahun 2019 ini.

Kepada awak media, Sabtu (7/9/2019), Solihin menyampaikan 3

(tiga) jurus jitu untuk membangun Sungai Ayak II jika diamanatkan oleh

masyarakat di Pilkades mendatang.

“Bismillah transparan, jujur, adil dan sejahtera siap tempur

di 2019. Program kerja saya ada 3 (tiga) pemerintahan, pembangunan dan olahraga

untuk wilayah Sungai Ayak II,” tuturnya.

Untuk mewujudkan program jitunya itu, mantan atlet atletik

ini pun memiliki strategi yang handal dengan mengutamakan musyawarah dan

mufakat dalam merumuskan kebijakan pembangunan serta mengedepankan konsep

gotong-royong dalam membangun desa.

“Visi: Gotong royong membangun Desa Sungai Ayak yang adil,

sejahtera, berbudaya dan berakhlak mulia. Misi: Mewujudkan pemerintahan desa

yang jujur, berwibawa dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,

mengedepankan musyawarah dan mufakat dengan pemerintah maupun warga desa,

meningkatkan pofesionalitas dan mengaktifkan seluruh perangkat desa, mewujudkan

sarana dan prasarana desa yang memadai, mewujudkan perekonomian dan

kesejahteraan warga, serta meningkatkan pelayanan yang maksimal dalam hal

apapun,” paparnya.

Menurut pemuda yang aktif di berbagai organisasi ini, di era

digital dan modern saat ini sudah selayaknya pemuda membangun daerah yang

dimulai dari desa, terlebih anggaran yang dikucurkan pemerintah saat ini cukup

besar, jika tidak dikelola dengan baik oleh orang yang profesional tidak bisa

terserap dengan baik untuk membangun desa dan kesejahteraan masyarakat desa.

Hal itu juga untuk menjawab berbagai persoalan di era saat

ini agar Sungai Ayak II dapat bersaing menghadapi era industri 4.0, termasuk

untuk mengejar program pemerintah Provinsi Kalbar yakni ‘Desa Mandiri’.

“Ini merupakan niat baik dari pemuda Sungai Ayak II demi

membangun wilayah-wilayah tertinggal dan mengangkat potensi yang ada di Desa

Sungai Ayak II, menjadi sumber daya alam (SDA) yang hasilnya kembali ke

daerah,” tegasnya.

Selain membangun Desa Sungai Ayak II, tujuan dirinya

memberanikan diri untuk maju di Pilkades tahun ini adalah memekarkan Desa

Sepantak yang hingga kini belum terealisasi. Menurutnya, dengan adanya

pemekaran desa maka percepatan dan pemerataan pembangunan dapat terwujud dengan

baik.

“Salah satu tujuannya untuk pemekaran Desa Sepantak, karena

saat ini belum terealisasi dan mudah-mudahan tahun 2020 bisa berjalan sesuai

dengan harapan,” harapnya.

Pemuda yang akrab disapa Lihin ini menilai, saat ini

pengurusan administrasi dan kinerja di pemerintahan belum maksimal seperti

peningkatan SDM perangkat desa melalui pelatihan sehingga pelayanan kepada

masyarakat juga dapat maksimal sehingga hal itu juga harus ia benahi jika

terpilih.

Kompensasi untuk para Ketua RT/RW, juga akan ia upayakan

jika diberi amanat memimpin desa, karena tanpa bantuan dari para Ketua RT/RT, kinerja

Kepala Desa tidak akan maksimal, terlebih orang-orang tersebut memiliki peran

yang besar dan bersentuhan langsung dengan lingkungan masyarakat.

“Insya Allah kalau diberi kepercayaan, akan mengusahakan

kompensasi untuk RT melewati kebijakan Kepala Desa baru, karena yang bekerja

dengan sepenuhnya adalah RT mana mampu Kades bekerja sendiri,” imbuhnya.

Pria yang hobi olahraga pencak silat dan sepak bola ini juga

menjelaskan, bahwa program pemerintah pusat yakni digital dan melayani (dilan)

juga harus menjadi perhatian serius bagi pembangunan desa. Sebab, kata dia, jika

pemimpin tidak menguasai digital maka akan sulit menerapkan program di desa

karena pemerintah juga secara bertahap akan menerapkan pelayanan yang serba digital

dan IT untuk menjawab itu semua maka perlu pemimpin millenial.

Ia juga berpesan agar dalam pilkades harus dilakukan

profesional, jujur dan adil.

“Siapapun calon yang akan maju silahkan karena merupakan hak

sebagai warga negara untuk memilih dan dipilih, namun harus mengedepankan,

perdamaian, kejujuran dan persatuan tanpa menjelekkan satu sama yang lain,

karena semua yang akan maju memiliki tujuan mulia, yakni membangun desa ke arah

yang lebih baik,” pungkasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Desa Punggur Kecil Menuju Desa Mandiri
Minggu, 08 September 2019
Artikel Sebelumnya
Aksi Nyata Mahasiswa Untan Kembangkan Produk Unggulan Daerah Seponti
Minggu, 08 September 2019

Berita terkait