Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 27 Agustus 2019 |
Pilkades Sekadau 2019
KalbarOnline, Sekadau
– Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Sekadau cukup
mampu menarik minat kalangan muda untuk turut ambil bagian pada kontestasi enam
tahunan tersebut. Salah satunya adalah Nana Arianto, pemuda kelahiran Desa
Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap 14 November 1988 silam ini menegaskan
dirinya akan maju pada Pemilihan Kepala Desa di tempat kelahirannya tersebut.
Pemuda yang beprofesi sebagai jurnalis salah satu surat
kabar terkemuka di Kalbar ini mengungkapkan sejumlah alasannya untuk terjun
menjadi Calon Kades, salah satunya adalah keinginan untuk mengabdikan diri bagi
kampung halaman tercinta.
“Saya ingin mengabdikan diri untuk tanah kelahiran saya
dengan mencalonkan diri sebagai Kades. Saya ingin pulang kampung,” ujarnya saat
dikonfirmasi, Senin (26/8/2019).
Selama ini ungkap Nana, dirinya hanya pulang kampung setahun
sekali yakni pada saat lebaran Idul Fitri saja. Namun dirinya terenyuh melihat
kampung halaman yang terkesan masih stagnan atau tidak ada perkembangan berarti,
sementara potensi yang dimiliki cukup besar untuk bisa bersaing dengan desa
lainnya.
“Butuh kepekaan untuk melihat semua potensi yang ada
tersebut untuk dikembangkan. Oleh karena itu desa butuh pemimpin yang tidak
kaku dan berkutat pada hal-hal konvensional saja, desa butuh pemimpin yang
visioner, punya pandangan jauh ke depan dan mampu menggali potensi yang
dimiliki oleh desa,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Bang Nanak ini berujar, saat ini Desa
Teluk Kebau memiliki kekuatan dengan jumlah anak-anak muda yang semakin melimpah,
itu belum termasuk potensi alam yang bisa dikembangkan baik itu sektor
pertanian, perkebunan dan peternakan.
“Anak-anak muda ini harus dikembangkan agar SDM mereka mampu
bersaing dengan orang luar. Anak muda harus bangkit supaya tak hanya menjadi
penonton atas perubahan dan kemajuan yang terjadi diatas tanah mereka sendiri,”
imbuhnya.
“Di sektor perkebunan dan pertanian serta peternakan semua
bisa dikembangkan. Itu semua tergantung siapa pemimpin desa tersebut ke depan,”
timpalnya.
Nana juga berkomitmen apabila dirinya bisa menjadi Kepala
Desa maka Ia akan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan konsep
keterbukaan layanan publik.
“Akses masyarakat untuk mengontrol pembangunan di desa saya
buka selebar-lebarnya. Setiap tahun laporan penggunaan keuangan desa akan saya
buat baliho dan dipasang di tengah kampung agar masyarakat tahu uang desa digunakan
untuk apa saja. Selain itu saya juga jamin tidak ada yang namanya pungutan saat
masyarakat mengurus administrasi di kantor desa,” tegasnya.
Selain akan fokus pada pengembangan SDM dan pemberdayaan
masyarakat, Nana juga memastikan dirinya akan menjadikan warga Desa Teluk Kebau
sebagai warga yang religius, toleran serta mengedepankan budaya musyawarah dan
gotong royong.
“Masyarakat Desa Teluk Kebau ini beragam, ada muslim dan
kristen. Ke depan nilai-nilai religius, toleran dan budaya gotong royong di
masyarakat akan terus ditingkatkan tanpa memandang suku, ras dan agama apapun,”
tegasnya.
Dirinya juga menjamin bahwa pembangunan di desa akan dilakukan
secara merata mulai dari tingkat Dusun hingga RT.
“Dalam hal ini tentu juga sesuai skala prioritas, tapi yang
jelas, saya ingin pembagunan di desa bisa dilakukan secara merata,” tukasnya.
Dirinya turut memastikan setiap elemen masyarakat akan
dilibatkan dalam pengambilan keputusan di Desa melalui forum musyawarah.
“Jadi bukan hanya perangkat desa, melainkan masyarakat,
tokoh masyarakat dan tokoh agama akan kita dengar semua masukan dan sarannya,”
pungkasnya. (Fai/Mus)
Pilkades Sekadau 2019
KalbarOnline, Sekadau
– Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Sekadau cukup
mampu menarik minat kalangan muda untuk turut ambil bagian pada kontestasi enam
tahunan tersebut. Salah satunya adalah Nana Arianto, pemuda kelahiran Desa
Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap 14 November 1988 silam ini menegaskan
dirinya akan maju pada Pemilihan Kepala Desa di tempat kelahirannya tersebut.
Pemuda yang beprofesi sebagai jurnalis salah satu surat
kabar terkemuka di Kalbar ini mengungkapkan sejumlah alasannya untuk terjun
menjadi Calon Kades, salah satunya adalah keinginan untuk mengabdikan diri bagi
kampung halaman tercinta.
“Saya ingin mengabdikan diri untuk tanah kelahiran saya
dengan mencalonkan diri sebagai Kades. Saya ingin pulang kampung,” ujarnya saat
dikonfirmasi, Senin (26/8/2019).
Selama ini ungkap Nana, dirinya hanya pulang kampung setahun
sekali yakni pada saat lebaran Idul Fitri saja. Namun dirinya terenyuh melihat
kampung halaman yang terkesan masih stagnan atau tidak ada perkembangan berarti,
sementara potensi yang dimiliki cukup besar untuk bisa bersaing dengan desa
lainnya.
“Butuh kepekaan untuk melihat semua potensi yang ada
tersebut untuk dikembangkan. Oleh karena itu desa butuh pemimpin yang tidak
kaku dan berkutat pada hal-hal konvensional saja, desa butuh pemimpin yang
visioner, punya pandangan jauh ke depan dan mampu menggali potensi yang
dimiliki oleh desa,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Bang Nanak ini berujar, saat ini Desa
Teluk Kebau memiliki kekuatan dengan jumlah anak-anak muda yang semakin melimpah,
itu belum termasuk potensi alam yang bisa dikembangkan baik itu sektor
pertanian, perkebunan dan peternakan.
“Anak-anak muda ini harus dikembangkan agar SDM mereka mampu
bersaing dengan orang luar. Anak muda harus bangkit supaya tak hanya menjadi
penonton atas perubahan dan kemajuan yang terjadi diatas tanah mereka sendiri,”
imbuhnya.
“Di sektor perkebunan dan pertanian serta peternakan semua
bisa dikembangkan. Itu semua tergantung siapa pemimpin desa tersebut ke depan,”
timpalnya.
Nana juga berkomitmen apabila dirinya bisa menjadi Kepala
Desa maka Ia akan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan konsep
keterbukaan layanan publik.
“Akses masyarakat untuk mengontrol pembangunan di desa saya
buka selebar-lebarnya. Setiap tahun laporan penggunaan keuangan desa akan saya
buat baliho dan dipasang di tengah kampung agar masyarakat tahu uang desa digunakan
untuk apa saja. Selain itu saya juga jamin tidak ada yang namanya pungutan saat
masyarakat mengurus administrasi di kantor desa,” tegasnya.
Selain akan fokus pada pengembangan SDM dan pemberdayaan
masyarakat, Nana juga memastikan dirinya akan menjadikan warga Desa Teluk Kebau
sebagai warga yang religius, toleran serta mengedepankan budaya musyawarah dan
gotong royong.
“Masyarakat Desa Teluk Kebau ini beragam, ada muslim dan
kristen. Ke depan nilai-nilai religius, toleran dan budaya gotong royong di
masyarakat akan terus ditingkatkan tanpa memandang suku, ras dan agama apapun,”
tegasnya.
Dirinya juga menjamin bahwa pembangunan di desa akan dilakukan
secara merata mulai dari tingkat Dusun hingga RT.
“Dalam hal ini tentu juga sesuai skala prioritas, tapi yang
jelas, saya ingin pembagunan di desa bisa dilakukan secara merata,” tukasnya.
Dirinya turut memastikan setiap elemen masyarakat akan
dilibatkan dalam pengambilan keputusan di Desa melalui forum musyawarah.
“Jadi bukan hanya perangkat desa, melainkan masyarakat,
tokoh masyarakat dan tokoh agama akan kita dengar semua masukan dan sarannya,”
pungkasnya. (Fai/Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini