Pilkades Sekadau 2019
KalbarOnline, Sekadau – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Sekadau cukup mampu menarik minat kalangan muda untuk turut ambil bagian pada kontestasi enam tahunan tersebut. Salah satunya adalah Nana Arianto, pemuda kelahiran Desa Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap 14 November 1988 silam ini menegaskan dirinya akan maju pada Pemilihan Kepala Desa di tempat kelahirannya tersebut.
Pemuda yang beprofesi sebagai jurnalis salah satu surat kabar terkemuka di Kalbar ini mengungkapkan sejumlah alasannya untuk terjun menjadi Calon Kades, salah satunya adalah keinginan untuk mengabdikan diri bagi kampung halaman tercinta.
“Saya ingin mengabdikan diri untuk tanah kelahiran saya dengan mencalonkan diri sebagai Kades. Saya ingin pulang kampung,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (26/8/2019).
Selama ini ungkap Nana, dirinya hanya pulang kampung setahun sekali yakni pada saat lebaran Idul Fitri saja. Namun dirinya terenyuh melihat kampung halaman yang terkesan masih stagnan atau tidak ada perkembangan berarti, sementara potensi yang dimiliki cukup besar untuk bisa bersaing dengan desa lainnya.
“Butuh kepekaan untuk melihat semua potensi yang ada tersebut untuk dikembangkan. Oleh karena itu desa butuh pemimpin yang tidak kaku dan berkutat pada hal-hal konvensional saja, desa butuh pemimpin yang visioner, punya pandangan jauh ke depan dan mampu menggali potensi yang dimiliki oleh desa,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Bang Nanak ini berujar, saat ini Desa Teluk Kebau memiliki kekuatan dengan jumlah anak-anak muda yang semakin melimpah, itu belum termasuk potensi alam yang bisa dikembangkan baik itu sektor pertanian, perkebunan dan peternakan.
“Anak-anak muda ini harus dikembangkan agar SDM mereka mampu bersaing dengan orang luar. Anak muda harus bangkit supaya tak hanya menjadi penonton atas perubahan dan kemajuan yang terjadi diatas tanah mereka sendiri,” imbuhnya.
“Di sektor perkebunan dan pertanian serta peternakan semua bisa dikembangkan. Itu semua tergantung siapa pemimpin desa tersebut ke depan,” timpalnya.
Nana juga berkomitmen apabila dirinya bisa menjadi Kepala Desa maka Ia akan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan konsep keterbukaan layanan publik.
“Akses masyarakat untuk mengontrol pembangunan di desa saya buka selebar-lebarnya. Setiap tahun laporan penggunaan keuangan desa akan saya buat baliho dan dipasang di tengah kampung agar masyarakat tahu uang desa digunakan untuk apa saja. Selain itu saya juga jamin tidak ada yang namanya pungutan saat masyarakat mengurus administrasi di kantor desa,” tegasnya.
Selain akan fokus pada pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat, Nana juga memastikan dirinya akan menjadikan warga Desa Teluk Kebau sebagai warga yang religius, toleran serta mengedepankan budaya musyawarah dan gotong royong.
“Masyarakat Desa Teluk Kebau ini beragam, ada muslim dan kristen. Ke depan nilai-nilai religius, toleran dan budaya gotong royong di masyarakat akan terus ditingkatkan tanpa memandang suku, ras dan agama apapun,” tegasnya.
Dirinya juga menjamin bahwa pembangunan di desa akan dilakukan secara merata mulai dari tingkat Dusun hingga RT.
“Dalam hal ini tentu juga sesuai skala prioritas, tapi yang jelas, saya ingin pembagunan di desa bisa dilakukan secara merata,” tukasnya.
Dirinya turut memastikan setiap elemen masyarakat akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan di Desa melalui forum musyawarah.
“Jadi bukan hanya perangkat desa, melainkan masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama akan kita dengar semua masukan dan sarannya,” pungkasnya. (Fai/Mus)
Comment