Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 26 Agustus 2019 |
KalbarOnline, Pontianak – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi pelaksanaan Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar.
Festival yang digelar di Halaman Ayani Mega Mall Pontianak
sejak Sabtu (24/8/2019) itu menurutnya merupakan cara kreatif dalam menjaga,
mengenalkan dan mengembangkan potensi buah lokal khususnya durian. Di sela
menghadiri festival pada Sabtu (24/8/2019), Muda penyebut perlunya promosi
potensi pertanian Kalbar khususnya komoditas durian melalui berbagai even atau
ajang yang atraktif.
“Ekonomi kreatif itu banyak. Yang penting ajang yang punya
nilai atraksi atau daya tarik. Tidak terbatas hanya festival,” ujarnya.
Muda menyatakan, Pemerintah Kubu Raya komit mendorong dan
memfasilitasi ide-ide kreatif masyarakat. Ia menyarankan ke depan upaya promosi
potensi durian lokal dapat digandeng dengan momen-momen budaya. Momen potensial
yang menurutnya dapat merangsang minat publik untuk hadir. Bahkan, dirinya
mengusulkan promosi durian berupa festival dan semacamnya dilakukan langsung di
kebun-kebun durian milik warga.
“Karena beda makan di kebun dengan makan di kota. Suasana
batinnya lebih beda. Itu yang paling penting. Jadi sekarang ini harus
diperbanyak inisiatif dan kreativitas untuk menciptakan even-even yang pada
akhirnya juga akan dapat membuat harga durian lokal pun ikut terangkat,”
tuturnya.
Muda mengatakan, festival durian yang digelar Pemprov Kalbar
menjadi stimuli bagi daerah dalam meningkatkan komitmen menjaga kawasan. Ia
mencontohkan, kawasan Sungai Raya Dalam, di mana dulu dikenal sebagai salah
satu penghasil langsat, durian dan manggis. Namun pesatnya pembangunan membuat
lahan-lahan perkebunan jadi tergerus.
“Makanya kita harus menjaga kawasan. Ketatkan di situ. Nanti
rencana detail tata ruang atau RDTR-nya harus kita kawal termasuk tata ruang
desa. Yang penting ini dulu. Karena untuk menjaga ini memang bukan pekerjaan
mudah. Sebab menyangkut masyarakat bagaimana merawat lahan-lahan supaya jangan
jadi perumahan,” paparnya.
Karena itu, Muda menyebut Pemerintah Kubu Raya fokus menjaga
sejumlah sentra penghasil durian di Kubu Raya. Seperti di sejumlah lokasi di
Sungai Kakap. Beberapa kawasan dikembangkan menjadi kawasan wisata hortikultura
seperti langsat dan durian.
“Jadi kawasannya harus kawasan wisata untuk mengembangkan
seperti itu. Karena peluangnya besar. Pontianak kan sebagai sentra penjualan.
Kalau ada event bagus harga akan baik,” ucapnya.
Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 itu dibuka langsung
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Acara yang diikuti 200 peserta dari
berbaga daerah di Kalbar itu bertujuan mencari durian terbaik. Selain itu juga
diadakan makan durian gratis untuk seribu orang.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan, selama ini
para petani durian belum mendapatkan perhatian yang seharusnya. Padahal, kata
dia, Kalbar memiliki banyak jenis durian unggulan. Ia mengungkapkan, dari 38
jenis durian unggul di seluruh Indonesia, 12 di antaranya terdapat di
Kalimantan Barat.
“Jika ini mampu dimaksimalkan, hal ini tentu menjadi
keuntungan bagi Kalbar,” ucapnya.
Sutarmidji memastikan, di bawah kepemimpinannya, kondisi
petani durian akan menjadi perhatian pemerintah provinsi yakni dengan cara
melakukan promosi dan kebijakan yang berpihak kepada petani. Di antara promosi
yang akan rutin digelar yakni Festival Durian Bumi Khatulistiwa.
“Dengan kegiatan ini, durian di Kalbar akan dikenal dan
harganya paling tidak meningkat dua kali lipat dari saat ini,” harapnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kalbar Heronimus Hero mengatakan, tujuan utama festival durian adalah
mengenalkan dan mempromosikan berbagai potensi pertanian Kalbar khususnya
komoditas durian. Selain itu, pihaknya juga hendak mencari dan membangun
jaringan pemasaran durian Kalbar. Heronimus menambahkan, melalui festival para
petani durian juga diberi edukasi bagaimana merawat dan melestarikan tanaman
durian dengan baik dan benar.
“Petani durian juga diajarkan bagaimana memasarkan buah
mereka serta membuat berbagai olahan. Tahun depan akan dilaksanakan festival
serupa sebanyak dua kali dalam setahun,” pungkasnya.
Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 turut dihadiri Dirjen
Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria
Norsan, Sekda Kalbar serta sejumlah Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Barat. (ian/rio)
KalbarOnline, Pontianak – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi pelaksanaan Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar.
Festival yang digelar di Halaman Ayani Mega Mall Pontianak
sejak Sabtu (24/8/2019) itu menurutnya merupakan cara kreatif dalam menjaga,
mengenalkan dan mengembangkan potensi buah lokal khususnya durian. Di sela
menghadiri festival pada Sabtu (24/8/2019), Muda penyebut perlunya promosi
potensi pertanian Kalbar khususnya komoditas durian melalui berbagai even atau
ajang yang atraktif.
“Ekonomi kreatif itu banyak. Yang penting ajang yang punya
nilai atraksi atau daya tarik. Tidak terbatas hanya festival,” ujarnya.
Muda menyatakan, Pemerintah Kubu Raya komit mendorong dan
memfasilitasi ide-ide kreatif masyarakat. Ia menyarankan ke depan upaya promosi
potensi durian lokal dapat digandeng dengan momen-momen budaya. Momen potensial
yang menurutnya dapat merangsang minat publik untuk hadir. Bahkan, dirinya
mengusulkan promosi durian berupa festival dan semacamnya dilakukan langsung di
kebun-kebun durian milik warga.
“Karena beda makan di kebun dengan makan di kota. Suasana
batinnya lebih beda. Itu yang paling penting. Jadi sekarang ini harus
diperbanyak inisiatif dan kreativitas untuk menciptakan even-even yang pada
akhirnya juga akan dapat membuat harga durian lokal pun ikut terangkat,”
tuturnya.
Muda mengatakan, festival durian yang digelar Pemprov Kalbar
menjadi stimuli bagi daerah dalam meningkatkan komitmen menjaga kawasan. Ia
mencontohkan, kawasan Sungai Raya Dalam, di mana dulu dikenal sebagai salah
satu penghasil langsat, durian dan manggis. Namun pesatnya pembangunan membuat
lahan-lahan perkebunan jadi tergerus.
“Makanya kita harus menjaga kawasan. Ketatkan di situ. Nanti
rencana detail tata ruang atau RDTR-nya harus kita kawal termasuk tata ruang
desa. Yang penting ini dulu. Karena untuk menjaga ini memang bukan pekerjaan
mudah. Sebab menyangkut masyarakat bagaimana merawat lahan-lahan supaya jangan
jadi perumahan,” paparnya.
Karena itu, Muda menyebut Pemerintah Kubu Raya fokus menjaga
sejumlah sentra penghasil durian di Kubu Raya. Seperti di sejumlah lokasi di
Sungai Kakap. Beberapa kawasan dikembangkan menjadi kawasan wisata hortikultura
seperti langsat dan durian.
“Jadi kawasannya harus kawasan wisata untuk mengembangkan
seperti itu. Karena peluangnya besar. Pontianak kan sebagai sentra penjualan.
Kalau ada event bagus harga akan baik,” ucapnya.
Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 itu dibuka langsung
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Acara yang diikuti 200 peserta dari
berbaga daerah di Kalbar itu bertujuan mencari durian terbaik. Selain itu juga
diadakan makan durian gratis untuk seribu orang.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan, selama ini
para petani durian belum mendapatkan perhatian yang seharusnya. Padahal, kata
dia, Kalbar memiliki banyak jenis durian unggulan. Ia mengungkapkan, dari 38
jenis durian unggul di seluruh Indonesia, 12 di antaranya terdapat di
Kalimantan Barat.
“Jika ini mampu dimaksimalkan, hal ini tentu menjadi
keuntungan bagi Kalbar,” ucapnya.
Sutarmidji memastikan, di bawah kepemimpinannya, kondisi
petani durian akan menjadi perhatian pemerintah provinsi yakni dengan cara
melakukan promosi dan kebijakan yang berpihak kepada petani. Di antara promosi
yang akan rutin digelar yakni Festival Durian Bumi Khatulistiwa.
“Dengan kegiatan ini, durian di Kalbar akan dikenal dan
harganya paling tidak meningkat dua kali lipat dari saat ini,” harapnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kalbar Heronimus Hero mengatakan, tujuan utama festival durian adalah
mengenalkan dan mempromosikan berbagai potensi pertanian Kalbar khususnya
komoditas durian. Selain itu, pihaknya juga hendak mencari dan membangun
jaringan pemasaran durian Kalbar. Heronimus menambahkan, melalui festival para
petani durian juga diberi edukasi bagaimana merawat dan melestarikan tanaman
durian dengan baik dan benar.
“Petani durian juga diajarkan bagaimana memasarkan buah
mereka serta membuat berbagai olahan. Tahun depan akan dilaksanakan festival
serupa sebanyak dua kali dalam setahun,” pungkasnya.
Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 turut dihadiri Dirjen
Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria
Norsan, Sekda Kalbar serta sejumlah Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Barat. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini