Sekadau    

Maju Pilkades Sungai Ayak 2, Solihin Siap Jadikan Desa Mandiri

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 16 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Tahapan pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Sekadau saat ini sudah

memasuki tahap cabut undi nomor urut calon oleh panitia penyelenggara Pilkades.

Seperti halnya Pilkades di Desa Sungai Ayak 2, Kecamatan Belitang Hilir yang

merupakan salah satu desa yang melaksanakan Pilkades tahun 2019 di Kabupaten

Sekadau.

Pada pilkades di desa yang dilintasi Sungai Kapuas Sekadau

ini diikuti oleh 4 (empat) calon. Adapun keempat calon Kepala Desa Sungai Ayak

2 yang resmi mendaftar di panitia pilkades yakni, calon nomor urut 1, Sujaik,

calon nomor urut 2, Solihin, S.Pd, calon nomor urut 3, Jumadi dan calon nomor

4, Gunawan.

Diwawancarai awak media usai cabut undi nomor urut, Solihin menceritakan

sedikit mengenai visi dan misi yang akan direalisasikannya jika terpilih

sebagai Kepala Desa Sungai Ayak 2.

Solihin mengaku memiliki keahlian dan strategi dalam

membangun desa dibanding para calon kades lainnya yakni dengan 3 (tiga) jurus

jitu untuk membangun Sungai Ayak 2 jika diamanatkan oleh masyarakat di Pilkades

mendatang.

“Transparan, jujur, adil dan sejahtera siap tempur di 2019.

Program kerja saya ada 3 (tiga) pemerintahan, pembangunan dan olahraga untuk

wilayah Sungai Ayak II,” ujarnya.

Untuk mewujudkan program jitunya itu, mantan atlet atletik

ini pun memiliki strategi yang handal dengan mengutamakan musyawarah dan

mufakat dalam merumuskan kebijakan pembangunan serta mengedepankan konsep

gotong-royong dalam membangun desa.

“Visi: Gotong royong membangun Desa Sungai Ayak yang adil,

sejahtera, berbudaya dan berakhlak mulia. Misi: Mewujudkan pemerintahan desa

yang jujur, berwibawa dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,

mengedepankan musyawarah dan mufakat dengan pemerintah maupun warga desa,

meningkatkan pofesionalitas dan mengaktifkan seluruh perangkat desa, mewujudkan

sarana dan prasarana desa yang memadai, mewujudkan perekonomian dan

kesejahteraan warga, serta meningkatkan pelayanan yang maksimal dalam hal

apapun,” paparnya.

Menurut pemuda yang aktif di berbagai organisasi ini, di era

digital dan modern saat ini sudah selayaknya pemuda membangun daerah yang

dimulai dari desa, terlebih anggaran yang dikucurkan pemerintah saat ini cukup

besar, jika tidak dikelola dengan baik oleh orang yang profesional tidak bisa

terserap dengan baik untuk membangun desa dan kesejahteraan masyarakat desa.

Hal itu juga untuk menjawab berbagai persoalan di era saat

ini agar Sungai Ayak II dapat bersaing menghadapi era industri 4.0, termasuk

untuk mengejar program pemerintah Provinsi Kalbar yakni ‘Desa Mandiri’.

“Ini merupakan niat baik dari pemuda Sungai Ayak II demi

membangun wilayah-wilayah tertinggal dan mengangkat potensi yang ada di Desa

Sungai Ayak II, menjadi sumber daya alam (SDA) yang hasilnya kembali ke

daerah,” tegasnya.

Selain membangun Desa Sungai Ayak II, tujuan dirinya

memberanikan diri untuk maju di Pilkades tahun ini adalah memekarkan Desa

Sepantak yang hingga kini belum terealisasi. Menurutnya, dengan adanya

pemekaran desa maka percepatan dan pemerataan pembangunan dapat terwujud dengan

baik.

“Salah satu tujuannya untuk pemekaran Desa Sepantak, karena

saat ini belum terealisasi dan mudah-mudahan tahun 2020 bisa berjalan sesuai

dengan harapan,” harapnya.

Pemuda yang akrab disapa Lihin ini menilai, saat ini

pengurusan administrasi dan kinerja di pemerintahan belum maksimal seperti

peningkatan SDM perangkat desa melalui pelatihan sehingga pelayanan kepada

masyarakat juga dapat maksimal sehingga hal itu juga harus ia benahi jika

terpilih.

Kompensasi untuk para Ketua RT/RW, juga akan ia upayakan

jika diberi amanat memimpin desa, karena tanpa bantuan dari para Ketua RT/RT,

kinerja Kepala Desa tidak akan maksimal, terlebih orang-orang tersebut memiliki

peran yang besar dan bersentuhan langsung dengan lingkungan masyarakat.

“Insya Allah kalau diberi kepercayaan, akan mengusahakan

kompensasi untuk RT melewati kebijakan Kepala Desa baru, karena yang bekerja

dengan sepenuhnya adalah RT mana mampu Kades bekerja sendiri,” imbuhnya.

Pria yang hobi olahraga pencak silat dan sepak bola ini juga

menjelaskan, bahwa program pemerintah pusat yakni digital dan melayani (dilan)

juga harus menjadi perhatian serius bagi pembangunan desa. Sebab, kata dia,

jika pemimpin tidak menguasai digital maka akan sulit menerapkan program di

desa karena pemerintah juga secara bertahap akan menerapkan pelayanan yang

serba digital dan IT untuk menjawab itu semua maka perlu pemimpin millenial.

Ia juga berpesan agar dalam pilkades harus dilakukan

profesional, jujur dan adil.

“Siapapun calon yang akan maju silahkan karena merupakan hak

sebagai warga negara untuk memilih dan dipilih, namun harus mengedepankan,

perdamaian, kejujuran dan persatuan tanpa menjelekkan satu sama yang lain,

karena semua yang akan maju memiliki tujuan mulia, yakni membangun desa ke arah

yang lebih baik,” pungkasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Asap Kian Pekat, Pemkot Pontianak Perpanjang Libur Sekolah
Minggu, 15 September 2019
Artikel Sebelumnya
5 Rekomendasi Tempat Romantis Berbulan Madu di Jepang
Minggu, 15 September 2019

Berita terkait