KalbarOnline, Sekadau – Tahapan pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Sekadau saat ini sudah memasuki tahap cabut undi nomor urut calon oleh panitia penyelenggara Pilkades. Seperti halnya Pilkades di Desa Sungai Ayak 2, Kecamatan Belitang Hilir yang merupakan salah satu desa yang melaksanakan Pilkades tahun 2019 di Kabupaten Sekadau.
Pada pilkades di desa yang dilintasi Sungai Kapuas Sekadau ini diikuti oleh 4 (empat) calon. Adapun keempat calon Kepala Desa Sungai Ayak 2 yang resmi mendaftar di panitia pilkades yakni, calon nomor urut 1, Sujaik, calon nomor urut 2, Solihin, S.Pd, calon nomor urut 3, Jumadi dan calon nomor 4, Gunawan.
Diwawancarai awak media usai cabut undi nomor urut, Solihin menceritakan sedikit mengenai visi dan misi yang akan direalisasikannya jika terpilih sebagai Kepala Desa Sungai Ayak 2.
Solihin mengaku memiliki keahlian dan strategi dalam membangun desa dibanding para calon kades lainnya yakni dengan 3 (tiga) jurus jitu untuk membangun Sungai Ayak 2 jika diamanatkan oleh masyarakat di Pilkades mendatang.
“Transparan, jujur, adil dan sejahtera siap tempur di 2019. Program kerja saya ada 3 (tiga) pemerintahan, pembangunan dan olahraga untuk wilayah Sungai Ayak II,” ujarnya.
Untuk mewujudkan program jitunya itu, mantan atlet atletik ini pun memiliki strategi yang handal dengan mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam merumuskan kebijakan pembangunan serta mengedepankan konsep gotong-royong dalam membangun desa.
“Visi: Gotong royong membangun Desa Sungai Ayak yang adil, sejahtera, berbudaya dan berakhlak mulia. Misi: Mewujudkan pemerintahan desa yang jujur, berwibawa dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, mengedepankan musyawarah dan mufakat dengan pemerintah maupun warga desa, meningkatkan pofesionalitas dan mengaktifkan seluruh perangkat desa, mewujudkan sarana dan prasarana desa yang memadai, mewujudkan perekonomian dan kesejahteraan warga, serta meningkatkan pelayanan yang maksimal dalam hal apapun,” paparnya.
Menurut pemuda yang aktif di berbagai organisasi ini, di era digital dan modern saat ini sudah selayaknya pemuda membangun daerah yang dimulai dari desa, terlebih anggaran yang dikucurkan pemerintah saat ini cukup besar, jika tidak dikelola dengan baik oleh orang yang profesional tidak bisa terserap dengan baik untuk membangun desa dan kesejahteraan masyarakat desa.
Hal itu juga untuk menjawab berbagai persoalan di era saat ini agar Sungai Ayak II dapat bersaing menghadapi era industri 4.0, termasuk untuk mengejar program pemerintah Provinsi Kalbar yakni ‘Desa Mandiri’.
“Ini merupakan niat baik dari pemuda Sungai Ayak II demi membangun wilayah-wilayah tertinggal dan mengangkat potensi yang ada di Desa Sungai Ayak II, menjadi sumber daya alam (SDA) yang hasilnya kembali ke daerah,” tegasnya.
Selain membangun Desa Sungai Ayak II, tujuan dirinya memberanikan diri untuk maju di Pilkades tahun ini adalah memekarkan Desa Sepantak yang hingga kini belum terealisasi. Menurutnya, dengan adanya pemekaran desa maka percepatan dan pemerataan pembangunan dapat terwujud dengan baik.
“Salah satu tujuannya untuk pemekaran Desa Sepantak, karena saat ini belum terealisasi dan mudah-mudahan tahun 2020 bisa berjalan sesuai dengan harapan,” harapnya.
Pemuda yang akrab disapa Lihin ini menilai, saat ini pengurusan administrasi dan kinerja di pemerintahan belum maksimal seperti peningkatan SDM perangkat desa melalui pelatihan sehingga pelayanan kepada masyarakat juga dapat maksimal sehingga hal itu juga harus ia benahi jika terpilih.
Kompensasi untuk para Ketua RT/RW, juga akan ia upayakan jika diberi amanat memimpin desa, karena tanpa bantuan dari para Ketua RT/RT, kinerja Kepala Desa tidak akan maksimal, terlebih orang-orang tersebut memiliki peran yang besar dan bersentuhan langsung dengan lingkungan masyarakat.
“Insya Allah kalau diberi kepercayaan, akan mengusahakan kompensasi untuk RT melewati kebijakan Kepala Desa baru, karena yang bekerja dengan sepenuhnya adalah RT mana mampu Kades bekerja sendiri,” imbuhnya.
Pria yang hobi olahraga pencak silat dan sepak bola ini juga menjelaskan, bahwa program pemerintah pusat yakni digital dan melayani (dilan) juga harus menjadi perhatian serius bagi pembangunan desa. Sebab, kata dia, jika pemimpin tidak menguasai digital maka akan sulit menerapkan program di desa karena pemerintah juga secara bertahap akan menerapkan pelayanan yang serba digital dan IT untuk menjawab itu semua maka perlu pemimpin millenial.
Ia juga berpesan agar dalam pilkades harus dilakukan profesional, jujur dan adil.
“Siapapun calon yang akan maju silahkan karena merupakan hak sebagai warga negara untuk memilih dan dipilih, namun harus mengedepankan, perdamaian, kejujuran dan persatuan tanpa menjelekkan satu sama yang lain, karena semua yang akan maju memiliki tujuan mulia, yakni membangun desa ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (Mus)
Comment