Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 18 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Sejumlah yayasan yang tergabung pada kelompok Yayasan Bhakti
Suci Pontianak menyatakan pernyataan sikap dan ikrar bersama dalam rangka
Pemilu damai tahun 2019 saat malam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2570/2019
Yayasan Bhakti Suci di Hotel Aston, Kota Pontianak, Minggu (18/2/2019) malam.
Acara ini dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi
Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono,
Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Alfret Denny D Teujeh, Kapolresta
Pontianak, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, Dandim 1207/BS Pontianak, Letkol
Arm Stefie Jantje Nuhujanan, unsur forkopimda Kalbar, Kepala Yayasan Bhakti
Suci Pontianak, Tjioe Kui Sim alias Mr Hasim, tokoh agama, tokoh masyarakat,
tokoh pemuda, masyarakat Tionghoa dan undangan lainnya.
Ada empat poin pernyataan sikap yang disampaikan oleh
Yayasan Bhati Suci dan menjadi panduan guna menyukseskan pesta demokrasi 2019
ini.
Pertama, berkomitmen menciptakan Pemilu 2019 dengan damai,
jujur, adil, demokratis, sesuai Undang-Undang (UU) dan peraturan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua, tidak menyebarkan berita hoax, hate speech, provokasi dan menolak keras isu-isu yang memecah belah
kerukunan masyarakat Kalimantan Barat.
Ketiga, mendukung penegakan hukum yang berkeadilan terhadap
pihak yang menyebarkan berita hoax, hate
speech dan hasutan kebencian dalam Pemilu 2019 di semua media.
Keempat, menolak dengan tegas tindakan praktek money politic dan black campaign Pemilu 2019.
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono memberikan respon positif
atas deklarasi Pemilu Damai 2019 yang diserukan oleh Yayasan Bhakti Suci
Pontianak. Deklarasi bersama ini, kata dia, menjadi suatu momentum Tahun Baru
2019 dan Tahun Baru Imlek 2570.
“Deklarasi ini sangat positif. Tahun 2018 lalu, Kalbar
berhasil melaksanakan Pilkada. Ada 6 daerah Pilkada mulai dari 4 kabupaten, 1
kota dan 1 provinsi. Semua dapat kita selenggarakan dengan aman, lancar,
sukses, tentram dan bermartabat. Tentunya ini adalah kerja keras kita semua.
Semua berperan,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar
itu, berharap pencapaian Pilkada 2018 lalu yang dapat terselenggara dengan
damai, dapat terealisasi kembali pada Pemilu 2019.
“Semoga kita dapat menyongsong Pilpres dan Pileg 2019 dengan
lebih sukses, tentram dan bermartabat. Sehingga, Kalbar bisa dinilai sangat
baik,” terangnya.
Pada tahun 2018, Kalbar telah meraih berbagai prestasi.
Kalbar mendapat predikat kinerja terbaik nomor satu dalam pengelolaan kerukunan
umat beragama. Predikat itu langsung dinilai oleh Pemerintah Pusat yang
diserahkan oleh Presiden Jokowi melalui Menteri Agama Republik Indonesia kepada
pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar.
“Predikat kinerja terbaik dalam pengelolaan kerukunan umat
beragama ini harus kita pertahankan dan harus kita gelorakan. Kalbar dengan 17
etnisnya dapat mengelola kerukunannya dengan baik. Sehingga, kita dapat dinilai
berkinerja terbaik bersama Jakarta dan Aceh,” harapnya.
Tak hanya itu, Kota Singkawang juga meraih predikat kota paling
toleransi se-Indonesia. Kapolda harap ke depan, ada kota dan kabupaten lain di
Kalbar yang meraih prestasi serupa.
“Mudahan ke depan ada kota-kota lain di Kalbar. Pasti bisa
kita selenggarakan dan laksanakan bersama, sepanjang kerukunan seperti ini
sama-sama kita jaga. Saya yakin pasti bisa. Kalbar sudah teruji kerukunan umat
keberagamannya. Warganya sangat santun dan pemaaf. Itu diakui,” tegasnya.
Melalui kondisi kerukunan yang ada, ia yakin program-program
pembangunan yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dapat terwujud
sehingga Kalbar bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
“Kalbar wajar dikunjungi dengan kebersamaan dan
kekeluargaan. Bungkus besarnya adalah keamanan bersama. Mari kita usung,
gelorakan dan bangunkan terus agar Kalbar benar-benar bisa beri kontribusi
lainnya bahkan mendunia,” tuturnya.
Keamanan, terang Kapolda, adalah kebutuhan dasar dan pokok
seluruh masyarakat. Tanpa keamanan, kegiatan atau even-even tidak bisa terselenggara
dengan baik dan lancar.
“Kita tak bisa lakukan even-even seperti ini manakala ada
rasa was-was, kekhawatiran dan rasa ketakutan melanda. Kondusifitas kamtibmas
di Kalbar ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan aspek security (kemanan) dan prosperity (kesejahteraan),” tukasnya.
Di tahun politik 2019, Kapolda berharap perhelatan Pemilihan
Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dapat berjalan aman. Tentunya, untuk mewujudkan hal itu perlu pengelolaan
yang benar dan baik.
“Kalau semua elemen masyarakat sudah menyatu, tidak akan ada
yang bisa menggoyahkan. Mari kedepankan nilai-nilai kebhinekaan yang berisi
konsep plurarilistik dan multikultural. Itu untuk menyamakan pola pikir dan
cara pandang serta pedoman hidup bersama di Indonesia,” katanya.
Indonesia khususnya Kalbar memiliki keragaman budaya otomatis
perbedaan merupakan keniscayaan. Etnis suku bangsa di Indonesia merupakan
kekayaan negara.
“Kita mesti ingat bingkainya adalah empat pilar yakni UUD
1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kerukunan adalah output
mengamalkan empat pilar itu. Berkat itu Indonesia menjadi bangsa memiliki
karakter, moralitas, berperilaku santun dan berbudaya elegan,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Sejumlah yayasan yang tergabung pada kelompok Yayasan Bhakti
Suci Pontianak menyatakan pernyataan sikap dan ikrar bersama dalam rangka
Pemilu damai tahun 2019 saat malam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2570/2019
Yayasan Bhakti Suci di Hotel Aston, Kota Pontianak, Minggu (18/2/2019) malam.
Acara ini dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi
Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono,
Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Alfret Denny D Teujeh, Kapolresta
Pontianak, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, Dandim 1207/BS Pontianak, Letkol
Arm Stefie Jantje Nuhujanan, unsur forkopimda Kalbar, Kepala Yayasan Bhakti
Suci Pontianak, Tjioe Kui Sim alias Mr Hasim, tokoh agama, tokoh masyarakat,
tokoh pemuda, masyarakat Tionghoa dan undangan lainnya.
Ada empat poin pernyataan sikap yang disampaikan oleh
Yayasan Bhati Suci dan menjadi panduan guna menyukseskan pesta demokrasi 2019
ini.
Pertama, berkomitmen menciptakan Pemilu 2019 dengan damai,
jujur, adil, demokratis, sesuai Undang-Undang (UU) dan peraturan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua, tidak menyebarkan berita hoax, hate speech, provokasi dan menolak keras isu-isu yang memecah belah
kerukunan masyarakat Kalimantan Barat.
Ketiga, mendukung penegakan hukum yang berkeadilan terhadap
pihak yang menyebarkan berita hoax, hate
speech dan hasutan kebencian dalam Pemilu 2019 di semua media.
Keempat, menolak dengan tegas tindakan praktek money politic dan black campaign Pemilu 2019.
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono memberikan respon positif
atas deklarasi Pemilu Damai 2019 yang diserukan oleh Yayasan Bhakti Suci
Pontianak. Deklarasi bersama ini, kata dia, menjadi suatu momentum Tahun Baru
2019 dan Tahun Baru Imlek 2570.
“Deklarasi ini sangat positif. Tahun 2018 lalu, Kalbar
berhasil melaksanakan Pilkada. Ada 6 daerah Pilkada mulai dari 4 kabupaten, 1
kota dan 1 provinsi. Semua dapat kita selenggarakan dengan aman, lancar,
sukses, tentram dan bermartabat. Tentunya ini adalah kerja keras kita semua.
Semua berperan,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar
itu, berharap pencapaian Pilkada 2018 lalu yang dapat terselenggara dengan
damai, dapat terealisasi kembali pada Pemilu 2019.
“Semoga kita dapat menyongsong Pilpres dan Pileg 2019 dengan
lebih sukses, tentram dan bermartabat. Sehingga, Kalbar bisa dinilai sangat
baik,” terangnya.
Pada tahun 2018, Kalbar telah meraih berbagai prestasi.
Kalbar mendapat predikat kinerja terbaik nomor satu dalam pengelolaan kerukunan
umat beragama. Predikat itu langsung dinilai oleh Pemerintah Pusat yang
diserahkan oleh Presiden Jokowi melalui Menteri Agama Republik Indonesia kepada
pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar.
“Predikat kinerja terbaik dalam pengelolaan kerukunan umat
beragama ini harus kita pertahankan dan harus kita gelorakan. Kalbar dengan 17
etnisnya dapat mengelola kerukunannya dengan baik. Sehingga, kita dapat dinilai
berkinerja terbaik bersama Jakarta dan Aceh,” harapnya.
Tak hanya itu, Kota Singkawang juga meraih predikat kota paling
toleransi se-Indonesia. Kapolda harap ke depan, ada kota dan kabupaten lain di
Kalbar yang meraih prestasi serupa.
“Mudahan ke depan ada kota-kota lain di Kalbar. Pasti bisa
kita selenggarakan dan laksanakan bersama, sepanjang kerukunan seperti ini
sama-sama kita jaga. Saya yakin pasti bisa. Kalbar sudah teruji kerukunan umat
keberagamannya. Warganya sangat santun dan pemaaf. Itu diakui,” tegasnya.
Melalui kondisi kerukunan yang ada, ia yakin program-program
pembangunan yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dapat terwujud
sehingga Kalbar bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
“Kalbar wajar dikunjungi dengan kebersamaan dan
kekeluargaan. Bungkus besarnya adalah keamanan bersama. Mari kita usung,
gelorakan dan bangunkan terus agar Kalbar benar-benar bisa beri kontribusi
lainnya bahkan mendunia,” tuturnya.
Keamanan, terang Kapolda, adalah kebutuhan dasar dan pokok
seluruh masyarakat. Tanpa keamanan, kegiatan atau even-even tidak bisa terselenggara
dengan baik dan lancar.
“Kita tak bisa lakukan even-even seperti ini manakala ada
rasa was-was, kekhawatiran dan rasa ketakutan melanda. Kondusifitas kamtibmas
di Kalbar ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan aspek security (kemanan) dan prosperity (kesejahteraan),” tukasnya.
Di tahun politik 2019, Kapolda berharap perhelatan Pemilihan
Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dapat berjalan aman. Tentunya, untuk mewujudkan hal itu perlu pengelolaan
yang benar dan baik.
“Kalau semua elemen masyarakat sudah menyatu, tidak akan ada
yang bisa menggoyahkan. Mari kedepankan nilai-nilai kebhinekaan yang berisi
konsep plurarilistik dan multikultural. Itu untuk menyamakan pola pikir dan
cara pandang serta pedoman hidup bersama di Indonesia,” katanya.
Indonesia khususnya Kalbar memiliki keragaman budaya otomatis
perbedaan merupakan keniscayaan. Etnis suku bangsa di Indonesia merupakan
kekayaan negara.
“Kita mesti ingat bingkainya adalah empat pilar yakni UUD
1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kerukunan adalah output
mengamalkan empat pilar itu. Berkat itu Indonesia menjadi bangsa memiliki
karakter, moralitas, berperilaku santun dan berbudaya elegan,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini