Pontianak    

Yayasan Bhakti Suci Pontianak Siap Wujudkan Pemilu Damai 2019, Kapolda Kalbar Ajak Rawat Nilai Kebhinekaan

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 18 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Sejumlah yayasan yang tergabung pada kelompok Yayasan Bhakti

Suci Pontianak menyatakan pernyataan sikap dan ikrar bersama dalam rangka

Pemilu damai tahun 2019 saat malam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2570/2019

Yayasan Bhakti Suci di Hotel Aston, Kota Pontianak, Minggu (18/2/2019) malam.

Acara ini dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi

Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono,

Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Alfret Denny D Teujeh, Kapolresta

Pontianak, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, Dandim 1207/BS Pontianak, Letkol

Arm Stefie Jantje Nuhujanan, unsur forkopimda Kalbar, Kepala Yayasan Bhakti

Suci Pontianak, Tjioe Kui Sim alias Mr Hasim, tokoh agama, tokoh masyarakat,

tokoh pemuda, masyarakat Tionghoa dan undangan lainnya.

Ada empat poin pernyataan sikap yang disampaikan oleh

Yayasan Bhati Suci dan menjadi panduan guna menyukseskan pesta demokrasi 2019

ini.

Pertama, berkomitmen menciptakan Pemilu 2019 dengan damai,

jujur, adil, demokratis, sesuai Undang-Undang (UU) dan peraturan yang berlaku

di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedua, tidak menyebarkan berita hoax, hate speech, provokasi dan menolak keras isu-isu yang memecah belah

kerukunan masyarakat Kalimantan Barat.

Ketiga, mendukung penegakan hukum yang berkeadilan terhadap

pihak yang menyebarkan berita hoax, hate

speech dan hasutan kebencian dalam Pemilu 2019 di semua media.

Keempat, menolak dengan tegas tindakan praktek money politic dan black campaign Pemilu 2019.

Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono memberikan respon positif

atas deklarasi Pemilu Damai 2019 yang diserukan oleh Yayasan Bhakti Suci

Pontianak. Deklarasi bersama ini, kata dia, menjadi suatu momentum Tahun Baru

2019 dan Tahun Baru Imlek 2570.

“Deklarasi ini sangat positif. Tahun 2018 lalu, Kalbar

berhasil melaksanakan Pilkada. Ada 6 daerah Pilkada mulai dari 4 kabupaten, 1

kota dan 1 provinsi. Semua dapat kita selenggarakan dengan aman, lancar,

sukses, tentram dan bermartabat. Tentunya ini adalah kerja keras kita semua.

Semua berperan,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar

itu, berharap pencapaian Pilkada 2018 lalu yang dapat terselenggara dengan

damai, dapat terealisasi kembali pada Pemilu 2019.

“Semoga kita dapat menyongsong Pilpres dan Pileg 2019 dengan

lebih sukses, tentram dan bermartabat. Sehingga, Kalbar bisa dinilai sangat

baik,” terangnya.

Pada tahun 2018, Kalbar telah meraih berbagai prestasi.

Kalbar mendapat predikat kinerja terbaik nomor satu dalam pengelolaan kerukunan

umat beragama. Predikat itu langsung dinilai oleh Pemerintah Pusat yang

diserahkan oleh Presiden Jokowi melalui Menteri Agama Republik Indonesia kepada

pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar.

“Predikat kinerja terbaik dalam pengelolaan kerukunan umat

beragama ini harus kita pertahankan dan harus kita gelorakan. Kalbar dengan 17

etnisnya dapat mengelola kerukunannya dengan baik. Sehingga, kita dapat dinilai

berkinerja terbaik bersama Jakarta dan Aceh,” harapnya.

Tak hanya itu, Kota Singkawang juga meraih predikat kota paling

toleransi se-Indonesia. Kapolda harap ke depan, ada kota dan kabupaten lain di

Kalbar yang meraih prestasi serupa.

“Mudahan ke depan ada kota-kota lain di Kalbar. Pasti bisa

kita selenggarakan dan laksanakan bersama, sepanjang kerukunan seperti ini

sama-sama kita jaga. Saya yakin pasti bisa. Kalbar sudah teruji kerukunan umat

keberagamannya. Warganya sangat santun dan pemaaf. Itu diakui,” tegasnya.

Melalui kondisi kerukunan yang ada, ia yakin program-program

pembangunan yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dapat terwujud

sehingga Kalbar bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

“Kalbar wajar dikunjungi dengan kebersamaan dan

kekeluargaan. Bungkus besarnya adalah keamanan bersama. Mari kita usung,

gelorakan dan bangunkan terus agar Kalbar benar-benar bisa beri kontribusi

lainnya bahkan mendunia,” tuturnya.

Keamanan, terang Kapolda, adalah kebutuhan dasar dan pokok

seluruh masyarakat. Tanpa keamanan, kegiatan atau even-even tidak bisa terselenggara

dengan baik dan lancar.

“Kita tak bisa lakukan even-even seperti ini manakala ada

rasa was-was, kekhawatiran dan rasa ketakutan melanda. Kondusifitas kamtibmas

di Kalbar ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan aspek security (kemanan) dan prosperity (kesejahteraan),” tukasnya.

Di tahun politik 2019, Kapolda berharap perhelatan Pemilihan

Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dapat berjalan aman.  Tentunya, untuk mewujudkan hal itu perlu pengelolaan

yang benar dan baik.

“Kalau semua elemen masyarakat sudah menyatu, tidak akan ada

yang bisa menggoyahkan. Mari kedepankan nilai-nilai kebhinekaan yang berisi

konsep plurarilistik dan multikultural. Itu untuk menyamakan pola pikir dan

cara pandang serta pedoman hidup bersama di Indonesia,” katanya.

Indonesia khususnya Kalbar memiliki keragaman budaya otomatis

perbedaan merupakan keniscayaan. Etnis suku bangsa di Indonesia merupakan

kekayaan negara.

“Kita mesti ingat bingkainya adalah empat pilar yakni UUD

1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kerukunan adalah output

mengamalkan empat pilar itu. Berkat itu Indonesia menjadi bangsa memiliki

karakter, moralitas, berperilaku santun dan berbudaya elegan,” tandasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Muda-Jiwo dan Paolus Hadi-Yohanes Ontot Resmi Dilantik Gubernur, Ini Komitmennya
Senin, 18 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Resmi Dilantik, Muda-Jiwo Fokus Percepatan Pembangunan di Kubu Raya
Senin, 18 Februari 2019

Berita terkait