Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 27 Februari 2019 |
KalbarOnline, Pontianak
– GM PLN UIW Kalimantan Barat, Agung Murdifi menuturkan bahwa potensi bio
energi di Indonesia mencapai lebih dari 32.600 mega watt. Potensi tersebut
lebih besar dibandingkan potensi panas bumi.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam seminar
mendukung implementasi bio energi, guna memaksimalkan energi baru terbarukan untuk
kelistrikan Kalbar yang digelar oleh PLN bersama Masyarakat Kelistrikan
Indonesia (MKI) di Hotel Mercure, Selasa (26/2/2019).
“Panas bumi hanya mencapai 29.544 mega watt. Namun saat ini
pemanfaatan bio energi untuk listrik hanya sebesar 1.671 mega watt atau sebesar
5,1 persen,” ujar Agung.
Di tahun 2018 ini pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)
untuk pembangkit listrik mencapai 12,5 persen. Ia menyebut bahwa masih ada
waktu untuk mencapai target sesuai rencana umum energi nasional (RUEN) yakni
sebesar 23 persen EBT pada tahun 2025.
“Tentu optimalisasi bio energi merupakan langkah yang cukup
signifikan dalam rangka mencapai target ini,” tukasnya.
Mengenai potensi EBT di Kalbar, sebut Agung, lekat sekali
dengan bio energi. Hal ini, kata dia, menuntut untuk menyediakan energi yang
ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, saat ini telah terdapat beberapa pengembang
yang telah membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik. Baik dari tenaga
bio mass maupun bio gas di Kalbar. Seperti PLTB di Siantan sebesar 10 mega watt
atau bio mass sebesar 3,5 mega watt di Ketapang,” tuturnya.
Beroperasinya pembangkit-pembangkit tersebut, kata dia, turut
membantu perekonomian masyarakat sekitar. Tak kalah penting, kata dia, turut mengurangi
ketergantungan terhadap energi fosil karena berkurangnya penggunaan BBM sebagai
bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
“PLN bersama Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Kalbar
mendukung secara penuh munculnya pembangkit-pembangkit listrik ini. Oleh karena
itu kami mengajak rekan-rekan investor, pelaku usaha dan rakyat serta Pemprov
Kalbar untuk bersinergi dalam rangka mewujudkan Provinsi Kalimantan Barat
sebagai provider pembangkit listrik bio energi di Indonesia,” tukasnya.
Dirinya juga berharap diskusi dalam seminar tersebut dapat
memberikan jawaban terhadap kendala-kendala kelistrikan. Baik yang dihadapi
oleh investor, pelaku usaha maupun PLN dalam mengeksekusi rencana pembangunan
proyek pembangkit listrik tenaga bio energi di Kalbar.
“Sehingga dapat tercipta mekanisme pengadaan dan pemanfaatan
bio energi yang saling menguntungkan dan berkepanjangan,” tandasnya.
Sementara Ketua Umum DPD MKI Wilayah Kalbar, Ariyanto
Sardinata menyataan bahwa kegiatan seminar ini sebagai upaya mendukung
implementasi bioenergi guna memaksimalkan EBT untuk kelistrikan di Kalbar.
“Harapan kami seminar ini tidak saja memberikan pencerahan
bagi para peserta namun dapat diimplementasikan serta menjadi
pengidentifikasian masalah dalam mencari solusi proses percepatan pembangunan
kelistrikan di Kalbar. Semoga seminar yang digelar ini memberi dampak positif
bagi kebijakan yang bermuara pada regulasi yang tercerminkan dalam rencana
usaha penyediaan tenaga listrik,” kata dia.
Seminar ini dibuka oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Adi Yani yang mewakili Gubernur Kalbar dengan memukul gong sebagai tanda dimulainya seminar tersebut.
Seminar bio energi dibagi dua sesi. Sesi pertama membahas
regulasi dan program EBT di Indonesia, dengan menghadirkan nara sumber antara
lain, Ditjen EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Direktur Bisnis PLN
Regional Kalimantan, dan Ketua Bidang EBT dan Konservasi Energi MKI Pusat.
Sesi kedua membahas implementasi bioenergi sebagai potensi
EBT di Kalbar dengan menghadirkan nara sumber antara lain Ketua Bidang
Pengembangan Investasi Listrik Swasta MKI Kalbar, Direktur PT Radian Utama
Interisco Tbk, Direktur PT Rezeki Sejahtera Perkasa Lestari dan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.
Peserta seminar yang diikuti 230 orang terdiri dari perwakilan Pemda Kalbar, pengurus dan anggota DPP dan DPD MKI Kalbar, para pelaku usaha, Perbankan, tokoh adat dan tokoh masyarakat, asosiasi usaha kelistrikan, akademisi, anggota legislatif dan media. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak
– GM PLN UIW Kalimantan Barat, Agung Murdifi menuturkan bahwa potensi bio
energi di Indonesia mencapai lebih dari 32.600 mega watt. Potensi tersebut
lebih besar dibandingkan potensi panas bumi.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam seminar
mendukung implementasi bio energi, guna memaksimalkan energi baru terbarukan untuk
kelistrikan Kalbar yang digelar oleh PLN bersama Masyarakat Kelistrikan
Indonesia (MKI) di Hotel Mercure, Selasa (26/2/2019).
“Panas bumi hanya mencapai 29.544 mega watt. Namun saat ini
pemanfaatan bio energi untuk listrik hanya sebesar 1.671 mega watt atau sebesar
5,1 persen,” ujar Agung.
Di tahun 2018 ini pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)
untuk pembangkit listrik mencapai 12,5 persen. Ia menyebut bahwa masih ada
waktu untuk mencapai target sesuai rencana umum energi nasional (RUEN) yakni
sebesar 23 persen EBT pada tahun 2025.
“Tentu optimalisasi bio energi merupakan langkah yang cukup
signifikan dalam rangka mencapai target ini,” tukasnya.
Mengenai potensi EBT di Kalbar, sebut Agung, lekat sekali
dengan bio energi. Hal ini, kata dia, menuntut untuk menyediakan energi yang
ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, saat ini telah terdapat beberapa pengembang
yang telah membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik. Baik dari tenaga
bio mass maupun bio gas di Kalbar. Seperti PLTB di Siantan sebesar 10 mega watt
atau bio mass sebesar 3,5 mega watt di Ketapang,” tuturnya.
Beroperasinya pembangkit-pembangkit tersebut, kata dia, turut
membantu perekonomian masyarakat sekitar. Tak kalah penting, kata dia, turut mengurangi
ketergantungan terhadap energi fosil karena berkurangnya penggunaan BBM sebagai
bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
“PLN bersama Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Kalbar
mendukung secara penuh munculnya pembangkit-pembangkit listrik ini. Oleh karena
itu kami mengajak rekan-rekan investor, pelaku usaha dan rakyat serta Pemprov
Kalbar untuk bersinergi dalam rangka mewujudkan Provinsi Kalimantan Barat
sebagai provider pembangkit listrik bio energi di Indonesia,” tukasnya.
Dirinya juga berharap diskusi dalam seminar tersebut dapat
memberikan jawaban terhadap kendala-kendala kelistrikan. Baik yang dihadapi
oleh investor, pelaku usaha maupun PLN dalam mengeksekusi rencana pembangunan
proyek pembangkit listrik tenaga bio energi di Kalbar.
“Sehingga dapat tercipta mekanisme pengadaan dan pemanfaatan
bio energi yang saling menguntungkan dan berkepanjangan,” tandasnya.
Sementara Ketua Umum DPD MKI Wilayah Kalbar, Ariyanto
Sardinata menyataan bahwa kegiatan seminar ini sebagai upaya mendukung
implementasi bioenergi guna memaksimalkan EBT untuk kelistrikan di Kalbar.
“Harapan kami seminar ini tidak saja memberikan pencerahan
bagi para peserta namun dapat diimplementasikan serta menjadi
pengidentifikasian masalah dalam mencari solusi proses percepatan pembangunan
kelistrikan di Kalbar. Semoga seminar yang digelar ini memberi dampak positif
bagi kebijakan yang bermuara pada regulasi yang tercerminkan dalam rencana
usaha penyediaan tenaga listrik,” kata dia.
Seminar ini dibuka oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Adi Yani yang mewakili Gubernur Kalbar dengan memukul gong sebagai tanda dimulainya seminar tersebut.
Seminar bio energi dibagi dua sesi. Sesi pertama membahas
regulasi dan program EBT di Indonesia, dengan menghadirkan nara sumber antara
lain, Ditjen EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Direktur Bisnis PLN
Regional Kalimantan, dan Ketua Bidang EBT dan Konservasi Energi MKI Pusat.
Sesi kedua membahas implementasi bioenergi sebagai potensi
EBT di Kalbar dengan menghadirkan nara sumber antara lain Ketua Bidang
Pengembangan Investasi Listrik Swasta MKI Kalbar, Direktur PT Radian Utama
Interisco Tbk, Direktur PT Rezeki Sejahtera Perkasa Lestari dan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.
Peserta seminar yang diikuti 230 orang terdiri dari perwakilan Pemda Kalbar, pengurus dan anggota DPP dan DPD MKI Kalbar, para pelaku usaha, Perbankan, tokoh adat dan tokoh masyarakat, asosiasi usaha kelistrikan, akademisi, anggota legislatif dan media. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini