Pontianak    

PLN Sebut Kalbar Sangat Potensial Untuk Pengembangan Bio Energi

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 27 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Pontianak

GM PLN UIW Kalimantan Barat, Agung Murdifi menuturkan bahwa potensi bio

energi di Indonesia mencapai lebih dari 32.600 mega watt. Potensi tersebut

lebih besar dibandingkan potensi panas bumi.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam seminar

mendukung implementasi bio energi, guna memaksimalkan energi baru terbarukan untuk

kelistrikan Kalbar yang digelar oleh PLN bersama Masyarakat Kelistrikan

Indonesia (MKI) di Hotel Mercure, Selasa (26/2/2019).

“Panas bumi hanya mencapai 29.544 mega watt. Namun saat ini

pemanfaatan bio energi untuk listrik hanya sebesar 1.671 mega watt atau sebesar

5,1 persen,” ujar Agung.

Di tahun 2018 ini pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)

untuk pembangkit listrik mencapai 12,5 persen. Ia menyebut bahwa masih ada

waktu untuk mencapai target sesuai rencana umum energi nasional (RUEN) yakni

sebesar 23 persen EBT pada tahun 2025.

“Tentu optimalisasi bio energi merupakan langkah yang cukup

signifikan dalam rangka mencapai target ini,” tukasnya.

Mengenai potensi EBT di Kalbar, sebut Agung, lekat sekali

dengan bio energi. Hal ini, kata dia, menuntut untuk menyediakan energi yang

ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, saat ini telah terdapat beberapa pengembang

yang telah membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik. Baik dari tenaga

bio mass maupun bio gas di Kalbar. Seperti PLTB di Siantan sebesar 10 mega watt

atau bio mass sebesar 3,5 mega watt di Ketapang,” tuturnya.

Beroperasinya pembangkit-pembangkit tersebut, kata dia, turut

membantu perekonomian masyarakat sekitar. Tak kalah penting, kata dia, turut mengurangi

ketergantungan terhadap energi fosil karena berkurangnya penggunaan BBM sebagai

bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

“PLN bersama Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Kalbar

mendukung secara penuh munculnya pembangkit-pembangkit listrik ini. Oleh karena

itu kami mengajak rekan-rekan investor, pelaku usaha dan rakyat serta Pemprov

Kalbar untuk bersinergi dalam rangka mewujudkan Provinsi Kalimantan Barat

sebagai provider pembangkit listrik bio energi di Indonesia,” tukasnya.

Dirinya juga berharap diskusi dalam seminar tersebut dapat

memberikan jawaban terhadap kendala-kendala kelistrikan. Baik yang dihadapi

oleh investor, pelaku usaha maupun PLN dalam mengeksekusi rencana pembangunan

proyek pembangkit listrik tenaga bio energi di Kalbar.

“Sehingga dapat tercipta mekanisme pengadaan dan pemanfaatan

bio energi yang saling menguntungkan dan berkepanjangan,” tandasnya.

Sementara Ketua Umum DPD MKI Wilayah Kalbar, Ariyanto

Sardinata menyataan bahwa kegiatan seminar ini sebagai upaya mendukung

implementasi bioenergi guna memaksimalkan EBT untuk kelistrikan di Kalbar.

“Harapan kami seminar ini tidak saja memberikan pencerahan

bagi para peserta namun dapat diimplementasikan serta menjadi

pengidentifikasian masalah dalam mencari solusi proses percepatan pembangunan

kelistrikan di Kalbar. Semoga seminar yang digelar ini memberi dampak positif

bagi kebijakan yang bermuara pada regulasi yang tercerminkan dalam rencana

usaha penyediaan tenaga listrik,” kata dia.

Seminar ini dibuka oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Adi Yani yang mewakili Gubernur Kalbar dengan memukul gong sebagai tanda dimulainya seminar tersebut.

Seminar bio energi dibagi dua sesi. Sesi pertama membahas

regulasi dan program EBT di Indonesia, dengan menghadirkan nara sumber antara

lain, Ditjen EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Direktur Bisnis PLN

Regional Kalimantan, dan Ketua Bidang EBT dan Konservasi Energi MKI Pusat.

Sesi kedua membahas implementasi bioenergi sebagai potensi

EBT di Kalbar dengan menghadirkan nara sumber antara lain Ketua Bidang

Pengembangan Investasi Listrik Swasta MKI Kalbar, Direktur PT Radian Utama

Interisco Tbk, Direktur PT Rezeki Sejahtera Perkasa Lestari dan PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk.

Peserta seminar yang diikuti 230 orang terdiri dari perwakilan Pemda Kalbar, pengurus dan anggota DPP dan DPD MKI Kalbar, para pelaku usaha, Perbankan, tokoh adat dan tokoh masyarakat, asosiasi usaha kelistrikan, akademisi, anggota legislatif dan media. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Rasio Elektrifikasi Kalbar Masih di Bawah Rata-rata Nasional : Masih Banyak Masyarakat yang Belum Dapat Akses Listrik
Rabu, 27 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Sambut Baik Seminar EBT, Ini Kata Dekan Fakultas Teknik Untan
Rabu, 27 Februari 2019

Berita terkait