Sintang    

Hadiri Pengajian NU, Bupati Jarot Ajak Masyarakat Binjai Jaga Keberagaman

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 17 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri pengajian Selapanan Nahadatul

Ulama Kabupaten Sintang dalam rangka Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi

Wassalam 1440 Hijriah dengan tema ‘kita tingkatkan Iman dan Taqwa, kita raih

ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun Ukhuwah Islamiyah yang

Berakhlaqul Karimah’ di halaman Masjid Jami’ Baiturrohim Desa Binjai Hilir,

Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Minggu (17/3/2019). Kegiatan tersebut

juga dirangkai dengan peresmian Masjid Jami’ Baiturrohim Desa Binjai Hilir oleh

Bupati Jarot.

Melalui kesempatan pengajian selapanan tersebut Bupati Jarot

mengajak masyarakat Kecamatan Binjai Hulu untuk menjaga keberagaman dan

perbedaan yang ada, terlebih saat ini merupakan tahun politik sehingga dirinya

meminta masyarakat Binjai Hulu untuk tidak mudah terprovokasi dan menyebarkan

apa bila menerima berita-berita atau kabar hoax, tidak menyebarkan ujaran

kebencian dan lainya melalui media sosial atau media komunikasi lain yang bisa

merusak kebersamaan dan keberagaman yang ada.

“Jangan sampai pesta demokrasi yang sudah di depan kita ini

bisa merusakan kerukukan kita semua, karena berbeda pilihan, karena merawat

kerukunan kebangsaan itu mahal, semua harus menahan diri apa bila menerima

ujaran kebencian, hoax dan lainnnya, saring sebelum sharing,sebelum menyebar

informasi saring dulu informasi itu, jadi saya yakin di binjai ini selalu hidup

rukun saja,” kata Jarot.

Jarot pun mengaku bahwa dirinya sangat bangga ata keberadaan

Nahdatul Ulama yang hingga saat ini 

mampu merawat dan menjaga kerukunan umat beragama, mengingat Indonesia

merupakan negara yang besar dengan memiliki 17.054 pulau, 1.340 suku bangsa,

742 bahasa dengan mayoritas umat beragama Islam namun tetap bisa hidup rukun

dengan agama yang lainnya sehingga hal itulah membuktikan bahwa yang minoritas

juga di jaga, hubungan dengan umat agama lain juga baik di Indonesia ini,

sehingga itulah yang menjadi kebanggaan Negara Indonesia.

“Saya senang dengan nahdatul ulama karena mengajarkan

ukhuwah islamiyah, ukhuwah basariyah, ukhuwah batoniah, ukhuwah insaniah yang

kokoh, jadi kerukukan itu mahal harganya, untuk itu kita jaga itu semua, nah

pengajian selapan ini harus terus di laksanakan juga,” ungkap Jarot.

Selain itu Jarot juga meminta dengan telah di resmikannya

Masjid Jami’ Baiturrohim tersebut 

masyarakat muslim Desa Binjau Hilir harus memakmurkannya, karena tujuan

utama pembangunan masjid bukan pada bentuk fisiknya saja tapi bagaimana umat

muslim mampu memakmurkannya dan masjid juga bukan hanya untuk ibadah saja tapi

juga untuk kegiatan umat muslim yang lain seperti pemberdayaan umat,

pemberdayaan ekonomi, kegiatan remaja masjid dan lainnya.

Di tempat yang sama Ketua Majelis Wilayah Cabang Nahdatul

Ulama (MWCNU) Kecamatan Binjai Hulu Aminudin mengatakan pengajian selapanan ini

di laksanakan secara bergantian di masing-masing desa dan di laksanakan di

masjid-masjid yang telah di tentukan oleh MWCNU. “pengajian ini merupakan

sarana edukasi, silaturrahmi dalam waktu tertentu sehingga dengan harapan pengajian

yang di selenggarakan ini akan membuahkan kecerdasan spiritual dan batin kepada

seluruh umat muslim yang hadir pada acara pengajian ini  umum umat Muslim di kecamatan binjai hulu

ini”kata Aminudin.

Sementara itu Takmir Masjid Baiturrohim Yusup menyampaikan

bahwa pembangunan Masjid Jami’ Baiturrohim Desa Binjai Hilir ini di mulai sejak

26 Oktober 2005 silam dengan menghabiskan anggaran sekitar 1 miliar 260 juta

rupiah melalui swadaya masyarakat Muslim di Desa Binjai Hilir. “awalnya 2005

lalu kami lakukan pengumpulan dana lima ribuan rupiah dari kaplingan sawit

kemudian selang beberapa tahun kami kumpulkan 30 ribuan perkaplingan dan sampai

sekarang sudah terbangun seperti ini dan juga ada beberapa donatur yang pernah

membantu”kata Yusup.

Yusup menambahkan bahwa kedepan akan di bangun pagar

keliling masjid tersebut yang di perkirakan memakan dana sekitar 440 juta

rupiah dan untuk saat ini sudah terkumpul dana sekitar 60 juta melalui iuran

rutin yang di lakukan warga seperti membangun masjid Jami’ Baiturrohim

tersebut.

Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPRD Provinsi Kalbar

Luthfi Hadi, pengurus NU Kabupaten Sintang, Kapolsek Binjai Hulu, Ustadz M.

Hedi sebagai penceramah dan tamu undangan lainnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Kunker ke Ketapang, Pangdam XII/Tpr Tinjau Pembangunan Pembukaan Jalan 20 Kilometer : Hubungkan Daerah Terisolir
Minggu, 17 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Masih Mude Mao Kawen, Bupati Muda : Sepok !
Minggu, 17 Maret 2019

Berita terkait