Sintang    

Pemkab Sintang Siap Meriahkan Hari Jadi Kota Sintang ke-657

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 28 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Rakor persiapan Hari Jadi

Kota Sintang ke-675 tahun 2019

KalbarOnline, Sintang

Pemerintah Kabupaten Sintang bersama seluruh elemen masyarakat akan

memperingati Hari Jadi Kota Sintang ke-657. Peringatan Harjad Kota Sintang kali

ini merupakan kali keempat digelar yang mengusung tema ‘Sintang adalah kita’.

Guna memantapkan persiapan Harjad, Pemerintah Kabupaten

Sintang pun lantas menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Sekretaris

Daerah Kabupaten Sintang dalam rangka persiapan Hari Jadi Kota Sintang ke-657 yang

dilangsungkan di ruang rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Rabu (27/3/2019).

“ini rapat yang ketiga yang kita lakukan untuk terus

memantapkan pelaksanaan kegiatan besar kita yakni peringatan Hari Jadi Kota

Sintang yang ke-657 tahun 2019 ini,” ujar Sekda.

Dalam rakor tersebut, Sekda selaku Ketua Umum Panitia meminta

adanya perhatian khusus terkait pelaksanaan lomba sampan bidar yang pesertanya

selalu membludak.

“Saya minta perhatian khusus untuk lomba sampan bidar yang

pesertanya selalu membludak. Apalagi ini lomba untuk se-Kalimantan Barat.

Artinya peminat lomba ini selalu banyak dan menarik,” tukasnya.

Pada Harjad kali ini, akan ada lomba-lomba yang dilaksanakan

dengan menarik dan baru. Yang tentunya diharapkan dapat menarik minat masyarakat

sehingga kegiatan menjadi tambah meriah.

“Begitu juga untuk pelaksanaan Gebyar Budaya nanti, saya minta

semua Kepala OPD untuk ikut gebyar budaya. Tahun ini kita melaksanakan 5 jenis

lomba dan 6 kegiatan budaya dan seremonial. Tema kita tahun ini adalah Sintang

adalah kita,” terang Yosepha Hasnah.

Sementara Sekretaris Umum Panitia, Sy. Yasser Arafat menjelaskan

bahwa seluruh rangkaian kegiatan akan dilaksanakan setelah Pemilu dan sebelum

puasa Ramadhan dimulai.

“Untuk tahun 2019 ini, logo dan tema sudah dirancang oleh

Wakil Bupati Sintang periode 2000-2005 yaitu Bapak Drs. H. Ade Kartawijaya.

Dalam logo ini ada gambar perahu Jubair Irawan saat berangkat dari Sepauk ke

Sintang. Rencananya perahu ini akan dibuat replikanya di sekitar keraton

sehingga bisa menjadi tempat wisata budaya dan sejarah,” tukasnya.

“Kami sudah rancang kegiatan yang murah meriah tetapi bisa

dihadiri banyak warga dan menyasar kaum milenial. Kita akan mulai laksanakan

kegiatan pada 10 hari setelah Pemilu tepatnya 27 April 2019. Mengenai gelar

budaya nanti, kita akan libatkan pelajar, OPD dan sanggar. Kita sedang

pertimbangkan untuk memberikan bantuan dana kepada sekolah dan sanggar supaya

mereka bisa membuat kreasi pakaian yang unik dan menarik karena peserta akan

dinilai oleh panitia,” timpalnya.

Sementara Ade Kartawijaya menyampaikan bahwa pelaksanaan gelar

budaya harus mengusung tema Bhineka Tunggal Ika sebagai wujud Sintang adalah

kita.

“Nanti saat gelar budaya, semua etnis harus ikut. Sintang

adalah rumah kita bersama. Kami dari MABM juga akan menampilkan acara ritual

pengantin Melayu yang asli seperti jaman dulu supaya generasi muda tahu adat

Melayu jaman dulu,” terangnya.

Sementara Kadisporapar Sintang, Hendrika selaku Koordinator

Seksi perlombaan, gelar budaya dan hiburan rakyat mengaku siap melaksanakan

seluruh kegiatan khususnya perlombaan yang akan dilaksanakan.

“Namun saya menyarankan agar pada hari puncaknya yang

merupakan pesta rakyat. Kalau bisa masyarakat bisa membeli makan di satu lokasi

yang sudah ditentukan dengan murah meriah,” sarannya.

Sementara AM. Polo Hariansyah selaku pelaksana lomba sampan

Bidar se-Kalbar menjelaskan bahwa guna mensukseskan kegiatan tersebut pihaknya akan

memasang baliho di seluruh kabupaten se-Kalbar.

“Namun kami masih kesulitan pendanaan dan sponsor kegiatan,”

terang AM. Polo Hariansyah.

Sementara itu, Kurniawan selaku Koordinator Seksi Upacara

menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan upacara diikuti sekitar 1.000 orang

dengan menggunakan pakaian adat seluruh Indonesia.

“Upacara akan dilaksanakan pada Sabtu 4 Mei 2019 di Stadion

Baning. Kepala OPD akan kami tentukan diharuskan memakai pakaian adat etnis apa

nantinya. Sehingga semua etnis di Indonesia ada orang yang memakai pakaian adat

etnis tersebut. Kami juga mengundang komunitas budaya, organisasi masyarakat

untuk ikut upacara nanti,” terang Kurniawan. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Kapolda Pastikan Proses Penerimaan Calon Anggota Polri Bersih dan Bebas KKN
Kamis, 28 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Ini 11 Rangkaian Kegiatan Semarak Hari Jadi Kota Sintang ke-657
Kamis, 28 Maret 2019

Berita terkait