Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 04 Mei 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno memimpin langsung upacara peringatan Hari
Jadi Kota Sintang ke-657 yang dipusatkan di Stadion Baning, Sabtu (4/5/2019)
pagi. Upacara Harjad Sintang ke-657 tahun 2019 ini yang mengusung tema ‘Sintang
Adalah Kita’ turut dihadiri Danrem 121/ABW, unsur Forkopimda Kabupaten Sintang,
Sultan Sintang, Sekda Kabupaten Sintang, Raja-raja Kerajaan Nusantara dan tamu
undangan lainnya. Pada upacara ini para tamu undangan yang hadir menggunakan
berbagai pakaian adat nusantara seperti Melayu, Dayak, Jawa, Padang, Tionghoa
dan pakaian adat lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot Winarno menegaskan bahwa
tema yang diangkat dalam peringatan Harjad Sintang tahun ini ‘Sintang Adalah
Kita’. Tema ringkas ini, tegas Bupati, hendak menghubungkan antara makna
Sintang dan makna Kita.
Dia menjelaskan bahwa makna Sintang adalah suatu identitas
kota yang inklusif, yang berada tepat di pertemuan alur sungai Kapuas dan
Melawi, sehingga menjadi tempat hidup untuk semua komponen bangsa. Sedangkan
makna kita adalah menujuk seluruh kelompok-kelompok sosial budaya yang telah
lama hidup dan memiliki keterikatan batin dengan Kota Sintang.
“Perpaduan dua diksi ini melahirkan narasi Kota Sintang yang
meletekkan perbedaan sara sebagai kekuatan bukan kelemahan, memelihara
nilai-nilai persamaan di tengah perbedaan yang dimiliki, membangun interaksi
sosial atas dasar kesetaraan serta menyediakan wadah yang luas untuk dialog
kewarganegaraan,” tegasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini berujar, saat ini
harus disadari globalisasi yang mencapai revolusi industri generasi keempat
telah membuat dunia semakin menyempit, interaksi beda peradaban makin meningkat
dan meluas, sehingga potensi benturan sara masih sangat besar, oleh karenanya
upaya menselaraskan perbedaan sara ternyata lebih susah dari pada menyatukan
perbedaan politik dan ekonomi.
“Untuk itulah kita dituntut memiliki suatu kecerdasan atau literasi
budaya dan kewargaan yaitu orang atau kelompok yang mampu hidup ditengah-tengah
perbedaan sara dan menjadikan perbedaan itu sebagai sumber kekuatan yang
konstruktif,” imbuhnya.
“Kita harus mencontohkan seperti Jubair Irawan I yang
berhijrah dari Kerajaan Sepauk ke tempat baru yang sekarang menjadi Keraton Al
Mukarramah Sintang, cita-citanya yang hendak membaurkan berbagai perbedaan yang
ada menjadi inspirasi berharga untuk kita membangun kecerdasan budaya dan
kewargaan di masa depan, salah satu contoh pada hari ini kemauan kita memakai
pakaian adat berbagai suku bangsa yang ada pada upacara Hari Jadi Kota Sintang
ini, inilah menjadi simbol kita untuk membangun literasi budaya dan kewargaan
di Kabupaten Sintang,” timpalnya.
Namun yang tidak kalah pentingnya juga disampaikan Bupati
Jarot yakni semua elemen bangsa yang ada di Kota Sintang ini memiliki tugas
besar untuk membangun baik itu Kota Sintang maupun Kabupaten Sintang secara
umum. Diungkapkannya bahwa ada satu petuah yang menyebutkan “the best way to
predictif the future is to invent it” yang artinya cara terbaik untuk
memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya.
“Kota sintang harus kita cipatakan secara serius dari sekarang
agar di masa depan kota ini memiliki keunggulan kompratif yang tinggi, karena Kota
Sintang memiliki empat modal penting untuk jaya di masa mendatang yakni akses
transportasi yang semakin terbuka, posisi dan letaknya di tengah-tengah
berbagai daerah, memilik daya tarik industri dan jasa yang terus meningkat dan
dekat dengan tempat wisata yang menarik
yaitu Bukit Kelam,” tuturnya.
Bupati menambahkan, bahwa empat modal tersebut harus dipadukan
secara tepat melalui tata kelola yang berlandaskan prinsip profesionalitas,
partisipatif dan berkelanjutan. Selain itu juga merawat warisan masa lalu
sangatlah penting bagi semua elemen yang ada, karena sejarah Kota Sintang yang
sangat panjang menyimpan warisan nilai-nilai berharga untuk acuan membangun
Kota Sintang yang modern dengan tetap menjaga memori masa lalu.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Sintang, Terry Ibrahim
mengatakan, sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sintang yang
telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka Harjad Sintang
ke-657 ini hingga pada acara puncak hari ini yakni upacara yang mana mampu
mengakomodir semua suku, agama yang ada sehingga hal itu menjadi kebanggaan
masyarakat Kabupaten Sintang yang tidak tergoyahkan oleh isu apapun baik secara
nasional dan orang-orang yang ingin membuat kehidupan di masyarakat tercerai
berai.
“Saya berharap Sintang adalah kita, Sintang milik kita, kita
adalah semua yang tinggal di Kota Sintang, oleh karena itu jaga baik secara
bersama-sama agar kita tidak pernah terpecah belah oleh siapapun yang ingin
mengacaukan keamanan dan kondusifitas Sintang dan umumnya Kabupaten Sintang
seutuhnya,” tandasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno memimpin langsung upacara peringatan Hari
Jadi Kota Sintang ke-657 yang dipusatkan di Stadion Baning, Sabtu (4/5/2019)
pagi. Upacara Harjad Sintang ke-657 tahun 2019 ini yang mengusung tema ‘Sintang
Adalah Kita’ turut dihadiri Danrem 121/ABW, unsur Forkopimda Kabupaten Sintang,
Sultan Sintang, Sekda Kabupaten Sintang, Raja-raja Kerajaan Nusantara dan tamu
undangan lainnya. Pada upacara ini para tamu undangan yang hadir menggunakan
berbagai pakaian adat nusantara seperti Melayu, Dayak, Jawa, Padang, Tionghoa
dan pakaian adat lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot Winarno menegaskan bahwa
tema yang diangkat dalam peringatan Harjad Sintang tahun ini ‘Sintang Adalah
Kita’. Tema ringkas ini, tegas Bupati, hendak menghubungkan antara makna
Sintang dan makna Kita.
Dia menjelaskan bahwa makna Sintang adalah suatu identitas
kota yang inklusif, yang berada tepat di pertemuan alur sungai Kapuas dan
Melawi, sehingga menjadi tempat hidup untuk semua komponen bangsa. Sedangkan
makna kita adalah menujuk seluruh kelompok-kelompok sosial budaya yang telah
lama hidup dan memiliki keterikatan batin dengan Kota Sintang.
“Perpaduan dua diksi ini melahirkan narasi Kota Sintang yang
meletekkan perbedaan sara sebagai kekuatan bukan kelemahan, memelihara
nilai-nilai persamaan di tengah perbedaan yang dimiliki, membangun interaksi
sosial atas dasar kesetaraan serta menyediakan wadah yang luas untuk dialog
kewarganegaraan,” tegasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini berujar, saat ini
harus disadari globalisasi yang mencapai revolusi industri generasi keempat
telah membuat dunia semakin menyempit, interaksi beda peradaban makin meningkat
dan meluas, sehingga potensi benturan sara masih sangat besar, oleh karenanya
upaya menselaraskan perbedaan sara ternyata lebih susah dari pada menyatukan
perbedaan politik dan ekonomi.
“Untuk itulah kita dituntut memiliki suatu kecerdasan atau literasi
budaya dan kewargaan yaitu orang atau kelompok yang mampu hidup ditengah-tengah
perbedaan sara dan menjadikan perbedaan itu sebagai sumber kekuatan yang
konstruktif,” imbuhnya.
“Kita harus mencontohkan seperti Jubair Irawan I yang
berhijrah dari Kerajaan Sepauk ke tempat baru yang sekarang menjadi Keraton Al
Mukarramah Sintang, cita-citanya yang hendak membaurkan berbagai perbedaan yang
ada menjadi inspirasi berharga untuk kita membangun kecerdasan budaya dan
kewargaan di masa depan, salah satu contoh pada hari ini kemauan kita memakai
pakaian adat berbagai suku bangsa yang ada pada upacara Hari Jadi Kota Sintang
ini, inilah menjadi simbol kita untuk membangun literasi budaya dan kewargaan
di Kabupaten Sintang,” timpalnya.
Namun yang tidak kalah pentingnya juga disampaikan Bupati
Jarot yakni semua elemen bangsa yang ada di Kota Sintang ini memiliki tugas
besar untuk membangun baik itu Kota Sintang maupun Kabupaten Sintang secara
umum. Diungkapkannya bahwa ada satu petuah yang menyebutkan “the best way to
predictif the future is to invent it” yang artinya cara terbaik untuk
memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya.
“Kota sintang harus kita cipatakan secara serius dari sekarang
agar di masa depan kota ini memiliki keunggulan kompratif yang tinggi, karena Kota
Sintang memiliki empat modal penting untuk jaya di masa mendatang yakni akses
transportasi yang semakin terbuka, posisi dan letaknya di tengah-tengah
berbagai daerah, memilik daya tarik industri dan jasa yang terus meningkat dan
dekat dengan tempat wisata yang menarik
yaitu Bukit Kelam,” tuturnya.
Bupati menambahkan, bahwa empat modal tersebut harus dipadukan
secara tepat melalui tata kelola yang berlandaskan prinsip profesionalitas,
partisipatif dan berkelanjutan. Selain itu juga merawat warisan masa lalu
sangatlah penting bagi semua elemen yang ada, karena sejarah Kota Sintang yang
sangat panjang menyimpan warisan nilai-nilai berharga untuk acuan membangun
Kota Sintang yang modern dengan tetap menjaga memori masa lalu.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Sintang, Terry Ibrahim
mengatakan, sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sintang yang
telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka Harjad Sintang
ke-657 ini hingga pada acara puncak hari ini yakni upacara yang mana mampu
mengakomodir semua suku, agama yang ada sehingga hal itu menjadi kebanggaan
masyarakat Kabupaten Sintang yang tidak tergoyahkan oleh isu apapun baik secara
nasional dan orang-orang yang ingin membuat kehidupan di masyarakat tercerai
berai.
“Saya berharap Sintang adalah kita, Sintang milik kita, kita
adalah semua yang tinggal di Kota Sintang, oleh karena itu jaga baik secara
bersama-sama agar kita tidak pernah terpecah belah oleh siapapun yang ingin
mengacaukan keamanan dan kondusifitas Sintang dan umumnya Kabupaten Sintang
seutuhnya,” tandasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini