Pontianak    

Potensi Pengembangan Ekonomi Syariah Cukup Menjanjikan, Ria Norsan : Ini Kesempatan

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 22 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Ekonomi Syariah

Berikan Kesejahteraan Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan ekonomi syariah

merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi

rakyat yang didasarkan oleh nilai-nilai Islam.

Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari

kapitalisme, sosialisme maupun negara (Welfare state). Berbeda dari sistem

kapitalisme, sistem ekonomi Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal

terhadap buruh yang miskin dan melarang penumpukan kekayaan.

“Ekonomi dalam berdasarkan Islam nerupakan tuntutan

kehidupan sekaligus pertimbangan yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi

etika dan moral syariah Islam. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan

kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kesempatan

seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Ekonomi Syariah menekankan empat

sifat, di antaranya, kesatuan, keseimbangan, kebebasan dan tanggung jawab,” ujar

Ria Norsan, saat memberikan sambutannya dalam acara memperingati Hari Lahir

Ekonomi Islam III dalam perlombaan esai nasional di Aula Prof Syamsudin Djamat,

SE, M.Sc di FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Tanjungpura Pontianak,

Minggu (21/4/2019).

Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura ini mengatakan, ekonomi

Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan didunia.

Nilai Islam buka semata-mata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh

mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses ekonomi Islam adalah pemenuhan

kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai tujuan

agama (falah).

“Ekonomi Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam yang tidak

terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa,” jelasnya.

Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia juga telah

melaksanakan perekonomian syariah. Pemerintah Indonesia sejak 2015 telah

mengembangkan ekonomi syariah dan tidak sia-sia saat ini. Indonesia merupakan negara

nomor satu dalam perbankan syariah dan nomor satu dalam usaha halal.

“Hal ini merupakan suatu motivasi agar kita bisa

mengembangkan perekonomian syariah yang merupakan salah satu alternatif dari

perekonomian kapital yang dilaksanakan oleh negara-negara seluruh dunia,”

tukasnya.

“Perekonomian syariah ini jugalah yang membuat lima tahun

ini negara Indonesia masuk dalam salah satu negara perekonomian tererkuat di

dunia dan Asia,” timpalnya.

Mantan Bupati Mempawah ini juga mengatakan, pemerintah telah

berkomitmen dengan kebijakan ekonomi syariah. Komitmen pemerintah ini

diwujudkan dengan dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah yang diatur

dalam Perataturan Presiden Nomor 91 tahun 2016 dan telah diwujudkan dalam roadmap

kebijakan ekonomi syariah.

Pemerintah Indonesia, kata dia, memandang bahwa pengembangan

ekonomi keuangan syariah dibutuhkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar

keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini

dilandaskan pada potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang cukup

menjanjikan.

“Oleh sebab itu, hal ini merupakan kesempatan yang terbaik

bagi para kaum muda dalam mengembangkan jiwa kewirausahawan dengan berlandaskan

ekonomi syariah,” jelasnya.

Saat ini dunia telah memasuki Revolusi Industri 4.0, dunia

teknologi dan informatika tanpa batas, yang perubahannya per sekian detik.

Selanjutnya, untuk merespons perubahan pada era Industri 4.0, pemerintah telah

bersiap dengan merancang peta jalan (roadmap) berjudul Making Indonesia 4.0.

sebagai strategi Indonesia memasuki era digital saat ini.

Making Indonesia 4.0 saat ini menetapkan arah yang jelas

bagi masa depan industri nasional. Negara berketetapan untuk fokus pada

pongembangan lima sektor manufaktur yang akan menjadi porcontohan, serta

menjalankan 10 inisiatif nasional untuk memperkuat struktur perindustrian

Indonesia, termasuk inisiatif untuk memperkuat struktur perindustrian Indonesia

termasuk inisiatif mempersiapkan tenaga kerja yang andal serta keterampilan khusus

untuk ponguasaan teknologi terkini.

Presiden Joko Widodo juga mongungkapkan bahwa pemerintah telah

mengelompokkan lima industri utama yang disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0. Lima

industri yang jadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia yaitu industri

makanan dan minum, tekstil, otomotif, elektornik dan kimia.

“Kelima industri tersebut ditetapkan menjadi tulang punggung

guna meningkanka daya saing. Lima sektor ini menjadi penyumbang penciptaan

lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru berbasis teknologi,” pungkasnya.

(*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Polisi Kawal Ketat Pelaksanaan Pleno di PPK Sekadau Hilir
Senin, 22 April 2019
Artikel Sebelumnya
Bentuk Pokja, Muda Mahendrawan Optimis 118 Desa Terapkan Transaksi Non Tunai
Senin, 22 April 2019

Berita terkait