Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 25 April 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mempatenkan prosesi pengantin Melayu khas
Kubu Raya untuk melestarikan dan mengangkat budaya serta jati diri yang ada di
daerah Kubu Raya.
Hal itu disampaikan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat
memberikan sambutannya dalam Lokakarya Pembakuan Pengantin Melayu Kabupaten
Kubu Raya tahun 2019 yang berlangsung di Ruang Praja Aula Kantor Bupati
beberapa waktu lalu.
Muda merasa bangga atas inisiasi yang menampilkan pengantin
Melayu Khas Kubu Raya, yang ke depannya mampu memberikan ciri khas tersendiri
bagi daerah ini.
“Ke depannya kita akan segera mempatenkan Pengantin Melayu
Khas Kubu Raya ini, agar dapat menjaga dalam melestarikan, mengangkat Budaya
serta jati diri masyarakat yang ada di daerah kita,” ujar Muda.
Orang nomor wahid di Kubu Raya itu menuturkan, budaya yang
ada ini hendaknya mampu diaktualisasikan melalui praktek-praktek yang dijalankan
masyarakat kita selama ini, apalagi kalau soal budaya pernikahan atau
perkawinan. Karena yang dilihat bukan persepsinya namun prosesnya yang paling
penting.
“Di sini saya mengajak ke arah subtansi, bahwa dari Tarian
Harmoni yang ditampilkan oleh anak-anak kita tadi menunjukan aktualisasi atas 6
etnis besar di Kubu Raya yang sangat baik, sehingga bisa menjadi modal sosial
dan budaya yang berkembang. Maka diaktualisasikanlah pembakuan Pengantin Melayu
ini ke dalam yang menjadi ciri khas dan corak khas, baik itu ke dalam gerak
maupun praktek-praktek. Salah satunya soal tata rias pengantin ini,” tuturnya.
Bupati Muda menambahkan, dalam kegiatan ini semuanya sudah
lengkap, dalam arti tatanan budaya itu justru yang paling penting menjadi momen
yang sangat konferhensip itu justru pada proses pernikahan atau pengantin.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Kubu Raya, Cicilia Tri Agustina mengharapkan, dengan
Lokakarya Pembakuan Pengantin Melayu ini dapat menambah wawasan, kreasi dan
motivasi kreatifitas serta mencintai seni dan budaya daerah.
“Ekonomi kreatif saat ini telah menjadi sektor penunjang
kepariwisataan, yang mana sektor ekonomi kreatif lebih mengedepankan
kreatifitas, ide dan pengetahuan, sebagai akses utama dalam mengembangkan sub
sektor ekonomi kreatif dan menciptakan ciri khas tata rias pengantin dan mengembangkan
pariwisata,” paparnya.
Sementara Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat Himpunan Ahli
Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati, Hj. Dra. Suryatmi Harun, MM
memaparkan, pihaknya akan berusaha menggali, melestarikan, mengembangkan dan
mensosialisasikan tata rias pengantin daerah, yang mana HARPI ini merupakan
mitra pemerintah daerah dalam mengembangkan budaya yang ada.
“Kami dari HARPI mengapresiasi apa yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan apa yang sudah dilakukan ini dapat membawa
manfaat bagi dunia pendidikan Nasional, karena saat ini sangat jarang ditemui
khususnya bagi pemerintah daerah yang peduli terhadap budaya lokal yang ada di
masing-masing daerah. Tentunya kami sangat mendukung Pembakuan Pengantin Melayu
di Kabupaten Kubu Raya ini, sehingga ke depannya bisa menjadi aset budaya lokal
bagi daerah ini,” pungkasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mempatenkan prosesi pengantin Melayu khas
Kubu Raya untuk melestarikan dan mengangkat budaya serta jati diri yang ada di
daerah Kubu Raya.
Hal itu disampaikan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat
memberikan sambutannya dalam Lokakarya Pembakuan Pengantin Melayu Kabupaten
Kubu Raya tahun 2019 yang berlangsung di Ruang Praja Aula Kantor Bupati
beberapa waktu lalu.
Muda merasa bangga atas inisiasi yang menampilkan pengantin
Melayu Khas Kubu Raya, yang ke depannya mampu memberikan ciri khas tersendiri
bagi daerah ini.
“Ke depannya kita akan segera mempatenkan Pengantin Melayu
Khas Kubu Raya ini, agar dapat menjaga dalam melestarikan, mengangkat Budaya
serta jati diri masyarakat yang ada di daerah kita,” ujar Muda.
Orang nomor wahid di Kubu Raya itu menuturkan, budaya yang
ada ini hendaknya mampu diaktualisasikan melalui praktek-praktek yang dijalankan
masyarakat kita selama ini, apalagi kalau soal budaya pernikahan atau
perkawinan. Karena yang dilihat bukan persepsinya namun prosesnya yang paling
penting.
“Di sini saya mengajak ke arah subtansi, bahwa dari Tarian
Harmoni yang ditampilkan oleh anak-anak kita tadi menunjukan aktualisasi atas 6
etnis besar di Kubu Raya yang sangat baik, sehingga bisa menjadi modal sosial
dan budaya yang berkembang. Maka diaktualisasikanlah pembakuan Pengantin Melayu
ini ke dalam yang menjadi ciri khas dan corak khas, baik itu ke dalam gerak
maupun praktek-praktek. Salah satunya soal tata rias pengantin ini,” tuturnya.
Bupati Muda menambahkan, dalam kegiatan ini semuanya sudah
lengkap, dalam arti tatanan budaya itu justru yang paling penting menjadi momen
yang sangat konferhensip itu justru pada proses pernikahan atau pengantin.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Kubu Raya, Cicilia Tri Agustina mengharapkan, dengan
Lokakarya Pembakuan Pengantin Melayu ini dapat menambah wawasan, kreasi dan
motivasi kreatifitas serta mencintai seni dan budaya daerah.
“Ekonomi kreatif saat ini telah menjadi sektor penunjang
kepariwisataan, yang mana sektor ekonomi kreatif lebih mengedepankan
kreatifitas, ide dan pengetahuan, sebagai akses utama dalam mengembangkan sub
sektor ekonomi kreatif dan menciptakan ciri khas tata rias pengantin dan mengembangkan
pariwisata,” paparnya.
Sementara Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat Himpunan Ahli
Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati, Hj. Dra. Suryatmi Harun, MM
memaparkan, pihaknya akan berusaha menggali, melestarikan, mengembangkan dan
mensosialisasikan tata rias pengantin daerah, yang mana HARPI ini merupakan
mitra pemerintah daerah dalam mengembangkan budaya yang ada.
“Kami dari HARPI mengapresiasi apa yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan apa yang sudah dilakukan ini dapat membawa
manfaat bagi dunia pendidikan Nasional, karena saat ini sangat jarang ditemui
khususnya bagi pemerintah daerah yang peduli terhadap budaya lokal yang ada di
masing-masing daerah. Tentunya kami sangat mendukung Pembakuan Pengantin Melayu
di Kabupaten Kubu Raya ini, sehingga ke depannya bisa menjadi aset budaya lokal
bagi daerah ini,” pungkasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini