Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 03 Mei 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Prancis terus
dilakukan keduanya. Kali ini, untuk pertama kalinya, Duta Besar Prancis untuk
Indonesia, Jean Charles Berthonnet berkunjung ke Kalimantan Barat yang langsung
disambut Gubernur Kalbar, Sutarmidji di Pendopo Gubernur Kalbar, Jumat
(3/5/2019).
Dubes Prancis untuk Indonesia menyatakan bahwa kedatangannya
ke Kalbar terkait program lingkungan hidup di Desa Tae, Kabupaten Sanggau, Provinsi
Kalbar yang telah berjalan selama tiga tahun.
“Program ini sudah akan berakhir di 2019 ini dan saya
sengaja bertemu dengan Gubernur Kalbar membicarakan terkait program lingkungan
hidup juga bersilaturahmi dengan Pemprov Kalbar untuk program lainnya,” ungkap
Jean Charles Berthonnet.
Program yang terlaksana atas peran AFD, yang merupakan badan
keuangan dan bantuan pemerintah Prancis itu terlaksana dari hasil proyek dengan
memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Tae Kabupaten Sanggau secara
berkelanjutan.
“Kami melihat situasi disana dan sangat menarik selain
silaturahmi dengan Gubernur Sutarmidji dengan beberapa topik agar Prancis-Indonesia
dapat terus menjalin kerjasama yang baik,” tuturnya.
Menurutnya selain program yang bekerjasama dengan lingkungan
terutama kawasan hutan di Desa Tae, Kabupaten Sanggau, Prancis juga bekerjasama
lewat tenaga nuklir yang baru akan dibicarakan dengan Gubernur Kalbar terkait
program ke depan.
“Mengapa memilih Kalbar terkait hutan adat terutama di Desa
Tae Sanggau, karena di kawasan tersebut masyarakat Adat yang meminta mengajukan
proposal sehingga diterima untuk dilakukan penelitian dan tahun ini selesai
dilakukan dengan kemungkinan diperpanjang. Sementara kalau seminar nuklir nanti
saya akan hadir karena saya tau Gubernur Kalbar komit dan mendukung listrik
bertenaga nuklir,” tuturnya.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menuturkan bahwa Desa
Tae di Kabupaten Sanggau menjadi salah satu program berkelanjutan yang telah ia
kunjungi terkait dengan program AFD dan Institut Dayakologi mengenai lingkungan
hidup.
“Sekitar 2600 hektar sertifikat telah saya serahkan melalui
desa Adat Tae dan harusnya dikelola secara bersama dan tahun 2019 dibantu 20 hektar
tanaman durian,” katanya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu menjelaskan bahwa Institut Dayakologi ini dibantu Pemerintah Prancis dengan harapan desa adat yang ada di Desa Tae, Kabupaten Sanggau ini terjaga ekosistemnya dan keseimbangan lingkungan.
“Tentu saya dukung dan semoga dengan adanya bantuan ini maka masyarakat sekitar mendapatkan perhatian khususnya pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya,” pungkasnya. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Prancis terus
dilakukan keduanya. Kali ini, untuk pertama kalinya, Duta Besar Prancis untuk
Indonesia, Jean Charles Berthonnet berkunjung ke Kalimantan Barat yang langsung
disambut Gubernur Kalbar, Sutarmidji di Pendopo Gubernur Kalbar, Jumat
(3/5/2019).
Dubes Prancis untuk Indonesia menyatakan bahwa kedatangannya
ke Kalbar terkait program lingkungan hidup di Desa Tae, Kabupaten Sanggau, Provinsi
Kalbar yang telah berjalan selama tiga tahun.
“Program ini sudah akan berakhir di 2019 ini dan saya
sengaja bertemu dengan Gubernur Kalbar membicarakan terkait program lingkungan
hidup juga bersilaturahmi dengan Pemprov Kalbar untuk program lainnya,” ungkap
Jean Charles Berthonnet.
Program yang terlaksana atas peran AFD, yang merupakan badan
keuangan dan bantuan pemerintah Prancis itu terlaksana dari hasil proyek dengan
memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Tae Kabupaten Sanggau secara
berkelanjutan.
“Kami melihat situasi disana dan sangat menarik selain
silaturahmi dengan Gubernur Sutarmidji dengan beberapa topik agar Prancis-Indonesia
dapat terus menjalin kerjasama yang baik,” tuturnya.
Menurutnya selain program yang bekerjasama dengan lingkungan
terutama kawasan hutan di Desa Tae, Kabupaten Sanggau, Prancis juga bekerjasama
lewat tenaga nuklir yang baru akan dibicarakan dengan Gubernur Kalbar terkait
program ke depan.
“Mengapa memilih Kalbar terkait hutan adat terutama di Desa
Tae Sanggau, karena di kawasan tersebut masyarakat Adat yang meminta mengajukan
proposal sehingga diterima untuk dilakukan penelitian dan tahun ini selesai
dilakukan dengan kemungkinan diperpanjang. Sementara kalau seminar nuklir nanti
saya akan hadir karena saya tau Gubernur Kalbar komit dan mendukung listrik
bertenaga nuklir,” tuturnya.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menuturkan bahwa Desa
Tae di Kabupaten Sanggau menjadi salah satu program berkelanjutan yang telah ia
kunjungi terkait dengan program AFD dan Institut Dayakologi mengenai lingkungan
hidup.
“Sekitar 2600 hektar sertifikat telah saya serahkan melalui
desa Adat Tae dan harusnya dikelola secara bersama dan tahun 2019 dibantu 20 hektar
tanaman durian,” katanya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu menjelaskan bahwa Institut Dayakologi ini dibantu Pemerintah Prancis dengan harapan desa adat yang ada di Desa Tae, Kabupaten Sanggau ini terjaga ekosistemnya dan keseimbangan lingkungan.
“Tentu saya dukung dan semoga dengan adanya bantuan ini maka masyarakat sekitar mendapatkan perhatian khususnya pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya,” pungkasnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini