Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 07 Mei 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menekankan agar ada peningkatan
peran Bunda PAUD. Sehingga nantinya dapat terwujud satu desa satu PAUD dalam
upaya mewujudkan desa mandiri di Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan ada 63 desa
dari 12 Kabupaten yang ditetapkan menjadi sasaran rencana aksi peningkatan
Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019. Ke-63 desa
itu merupakan desa-desa yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten menjadi desa mandiri,
Senin (6/5/2019).
“Nah, salah satu indikator terwujudnya desa mandiri itu
adalah keberadaan lembaga PAUD di tingkat desa. Makanya kita mendorong agar setiap
desa memiliki PAUD dan saya harap ini bisa disikapi oleh Bunda PAUD yang ada di
tingkat provinsi sampai tingkat desa,” ujar Sutarmidji.
Sementara Bunda PAUD Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji
mengakui sulitnya merealisasikan satu desa satu PAUD. Hal itu disebabkan
kendala kondisi geografis daerah yang sulit dijangkau. Dirinya berharap Bunda
PAUD dapat menjadi panutan di wilayahnya masing-masing. Menurutnya, Bunda PAUD
tidak hanya berperan dalam meningkatkan bidang pendidikan, tapi juga kesehatan,
pemenuhan gizi dan perlindungan anak usia dini.
“Masalah lain yang dihadapi di lapangan adalah faktor
ekonomi masih menjadi kendala bagi masyarakat untuk memasukkan anaknya ke PAUD.
Hal ini setidaknya menjadi perhatian juga,” tambahnya.
Merealisasikan satu desa satu PAUD, Lismaryani menilai
pentingnya peran pemerintah daerah terkait hal itu. Selain memaksimalkan
keberadaan PAUD di daerah, pemerintah daerah juga harus memenuhi kebutuhan di setiap Desa.
Sementara itu, Direktur Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal
PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Hasbi
mengatakan, saat ini dunia memasuki revolusi industri keempat yang ditandai
dengan persaingan yang tidak memandang batas daerah, di mana keadaan ini
menuntut akselerasi perkembangan sumber daya manusia agar bisa menjadi tuan
rumah di negeri sendiri dalam jangka waktu puluhan tahun ke depan.
“Ini jelas menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan
mereka agar memiliki kesiapan yang matang. Dalam hal ini, peran Bunda PAUD
sangat strategis dalam meningkatkan akses PAUD di tingkat desa mengingat akses
masyarakat terhadap PAUD di Kalbar baru sekitar 73 persen,” katanya.
Dengan adanya pengukuhan Bunda PAUD di Kalbar, Muhammad
Hasbi berharap program satu PAUD satu desa di Kalimantan Barat dapat
terlaksana.
“Hingga kini baru mencapai 57,9 persen di bawah rata-rata
nasional sebesar 68 persen. Artinya Kalbar memiliki pekerjaan besar untuk
membentuk kelembagaan PAUD di tingkat desa,” tandasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menekankan agar ada peningkatan
peran Bunda PAUD. Sehingga nantinya dapat terwujud satu desa satu PAUD dalam
upaya mewujudkan desa mandiri di Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan ada 63 desa
dari 12 Kabupaten yang ditetapkan menjadi sasaran rencana aksi peningkatan
Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019. Ke-63 desa
itu merupakan desa-desa yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten menjadi desa mandiri,
Senin (6/5/2019).
“Nah, salah satu indikator terwujudnya desa mandiri itu
adalah keberadaan lembaga PAUD di tingkat desa. Makanya kita mendorong agar setiap
desa memiliki PAUD dan saya harap ini bisa disikapi oleh Bunda PAUD yang ada di
tingkat provinsi sampai tingkat desa,” ujar Sutarmidji.
Sementara Bunda PAUD Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji
mengakui sulitnya merealisasikan satu desa satu PAUD. Hal itu disebabkan
kendala kondisi geografis daerah yang sulit dijangkau. Dirinya berharap Bunda
PAUD dapat menjadi panutan di wilayahnya masing-masing. Menurutnya, Bunda PAUD
tidak hanya berperan dalam meningkatkan bidang pendidikan, tapi juga kesehatan,
pemenuhan gizi dan perlindungan anak usia dini.
“Masalah lain yang dihadapi di lapangan adalah faktor
ekonomi masih menjadi kendala bagi masyarakat untuk memasukkan anaknya ke PAUD.
Hal ini setidaknya menjadi perhatian juga,” tambahnya.
Merealisasikan satu desa satu PAUD, Lismaryani menilai
pentingnya peran pemerintah daerah terkait hal itu. Selain memaksimalkan
keberadaan PAUD di daerah, pemerintah daerah juga harus memenuhi kebutuhan di setiap Desa.
Sementara itu, Direktur Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal
PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Hasbi
mengatakan, saat ini dunia memasuki revolusi industri keempat yang ditandai
dengan persaingan yang tidak memandang batas daerah, di mana keadaan ini
menuntut akselerasi perkembangan sumber daya manusia agar bisa menjadi tuan
rumah di negeri sendiri dalam jangka waktu puluhan tahun ke depan.
“Ini jelas menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan
mereka agar memiliki kesiapan yang matang. Dalam hal ini, peran Bunda PAUD
sangat strategis dalam meningkatkan akses PAUD di tingkat desa mengingat akses
masyarakat terhadap PAUD di Kalbar baru sekitar 73 persen,” katanya.
Dengan adanya pengukuhan Bunda PAUD di Kalbar, Muhammad
Hasbi berharap program satu PAUD satu desa di Kalimantan Barat dapat
terlaksana.
“Hingga kini baru mencapai 57,9 persen di bawah rata-rata
nasional sebesar 68 persen. Artinya Kalbar memiliki pekerjaan besar untuk
membentuk kelembagaan PAUD di tingkat desa,” tandasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini