Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 10 Mei 2019 |
KalbarOnline, Sanggau
- Pekan pertama Ramadhan 1440 Hijriah sejumlah harga sembako di Kabupaten
Sanggau mulai mengalami kenaikan. Seperti misalnya di pasar tradisional Sosok,
Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kamis (9/5/2019).
Meski rasio kenaikan harga belum terbilang tinggi, namun
beberapa jenis bahan pangan saat ini telah mengalami kenaikan, di antaranya
daging ayam ras, daging sapi, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan telur ayam.
Saat ini harga gula pasir yang semula Rp12 ribu naik menjadi
Rp13, bawang merah dan putih yang berkisar di harga Rp35 ribu menjadi Rp40
ribu. Telur ayam satu krat yang semula berkisar di harga Rp40 ribu menjadi Rp47
ribu.
Kenaikan telur ayam ini menjadi sorotan, pasalnya telur ayam
sangat dibutuhkan oleh warga di bulan Ramadhan ini. Selain untuk kebutuhan
pangan juga untuk kebutuhan bahan pembuat kue.
Maria salah seorang warga Tayan Hulu berharap Pemerintah Kabupaten
Sanggau segera melakukan upaya khusus untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Pasalnya, ada beberapa jenis barang tertentu jika harganya naik maka akan
berimbas langsung terhadap kenaikan harga barang lainnya.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada pengaruh signifikan
terhadap kenaikan harga sejumlah bahan pokok tersebut.
Sementara salah seorang pemilik warung sembako di Tayan
Hulu, Diana mengakui bahwa saat ini harga sembako mulai mengalami kenaikan. Meski
demikian, lanjut dia, belum keseluruhan bahan pokok yang mengalami kenaikan.
“Memang sudah naik, tetapi belum keseluruhan dari bahan
pokok tersebut mengalami kenaikan. Misalnya harga beras masih normal di kisaran
harga Rp11.500 per/kg, minyak goreng Rp11 ribu per/kg dan sejumlah barang pokok
lainnya masih sama dengan harga seperti biasanya,” akunya.
“Walaupun harga barang mulai naik, apalagi di bulan Ramadhan
ini pasti kebutuhan semakin banyak, contohnya minyak goreng, bawang merah dan
gula. Kalau harganya naik maka biasanya akan memicu naiknya barang lainnya
termasuk hasil olahannya,” timpalnya.
Ibu dua anak ini menuturkan, ketiga jenis barang tersebut
juga rentan naik karena banyak dibutuhkan terutama pada momen Ramadhan.
Pasalnya, pada bulan suci umat Islam ini, aktivitas kuliner meninggi yang
berimbas pada meningkatnya serapan bahan pangan.
Ia menyebut bahwa hal ini lazim terjadi. Sejak dulu hingga sekarang hukum ekonomi
selalu terjadi, ketika demand atau permintaan melonjak melampaui supply (pasokan), harga pasti naik.
“Paling lazim sih ya lewat pasar murah. Supaya bisa menjadi
penetrasi pasar, memang harus dilakukan sesering mungkin dan menyebar terutama
di wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi,” tukasnya.
“Supaya jangan ada aksi spekulan misalnya menumpuk barang
tertentu. Faktor penunjang seperti infrastruktur dan transposrtasi juga penting
diperhatikan karena bisa turut memicu naiknya harga barang,” pungkasnya. (WWP)
KalbarOnline, Sanggau
- Pekan pertama Ramadhan 1440 Hijriah sejumlah harga sembako di Kabupaten
Sanggau mulai mengalami kenaikan. Seperti misalnya di pasar tradisional Sosok,
Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kamis (9/5/2019).
Meski rasio kenaikan harga belum terbilang tinggi, namun
beberapa jenis bahan pangan saat ini telah mengalami kenaikan, di antaranya
daging ayam ras, daging sapi, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan telur ayam.
Saat ini harga gula pasir yang semula Rp12 ribu naik menjadi
Rp13, bawang merah dan putih yang berkisar di harga Rp35 ribu menjadi Rp40
ribu. Telur ayam satu krat yang semula berkisar di harga Rp40 ribu menjadi Rp47
ribu.
Kenaikan telur ayam ini menjadi sorotan, pasalnya telur ayam
sangat dibutuhkan oleh warga di bulan Ramadhan ini. Selain untuk kebutuhan
pangan juga untuk kebutuhan bahan pembuat kue.
Maria salah seorang warga Tayan Hulu berharap Pemerintah Kabupaten
Sanggau segera melakukan upaya khusus untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Pasalnya, ada beberapa jenis barang tertentu jika harganya naik maka akan
berimbas langsung terhadap kenaikan harga barang lainnya.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada pengaruh signifikan
terhadap kenaikan harga sejumlah bahan pokok tersebut.
Sementara salah seorang pemilik warung sembako di Tayan
Hulu, Diana mengakui bahwa saat ini harga sembako mulai mengalami kenaikan. Meski
demikian, lanjut dia, belum keseluruhan bahan pokok yang mengalami kenaikan.
“Memang sudah naik, tetapi belum keseluruhan dari bahan
pokok tersebut mengalami kenaikan. Misalnya harga beras masih normal di kisaran
harga Rp11.500 per/kg, minyak goreng Rp11 ribu per/kg dan sejumlah barang pokok
lainnya masih sama dengan harga seperti biasanya,” akunya.
“Walaupun harga barang mulai naik, apalagi di bulan Ramadhan
ini pasti kebutuhan semakin banyak, contohnya minyak goreng, bawang merah dan
gula. Kalau harganya naik maka biasanya akan memicu naiknya barang lainnya
termasuk hasil olahannya,” timpalnya.
Ibu dua anak ini menuturkan, ketiga jenis barang tersebut
juga rentan naik karena banyak dibutuhkan terutama pada momen Ramadhan.
Pasalnya, pada bulan suci umat Islam ini, aktivitas kuliner meninggi yang
berimbas pada meningkatnya serapan bahan pangan.
Ia menyebut bahwa hal ini lazim terjadi. Sejak dulu hingga sekarang hukum ekonomi
selalu terjadi, ketika demand atau permintaan melonjak melampaui supply (pasokan), harga pasti naik.
“Paling lazim sih ya lewat pasar murah. Supaya bisa menjadi
penetrasi pasar, memang harus dilakukan sesering mungkin dan menyebar terutama
di wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi,” tukasnya.
“Supaya jangan ada aksi spekulan misalnya menumpuk barang
tertentu. Faktor penunjang seperti infrastruktur dan transposrtasi juga penting
diperhatikan karena bisa turut memicu naiknya harga barang,” pungkasnya. (WWP)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini