Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 23 Mei 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang memastikan belum ada
kasus cacar monyet yang ditemukan di Ketapang meskipun Kabupaten Ketapang adalah
salah satu daerah yang merupakan pintu keluar masuk warga negara asing.
Hal ini ditegaskan, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Ketapang,
Rustami. Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada masyarakat Ketapang yang
terserang penyakit cacar monyet.

“Alhamdulillah, tidak ada warga terkena penyakit itu,” ujarnya
saat dikonfirmasi, Kamis (23/5/2019).
Rustami berujar, meskipun Ketapang merupakan daerah yang
biasanya didatangi warga negara asing (WNA), hanya saja WNA yang ada di
Ketapang bukan berasal dari negara Singapura yang merupakan negara pertama ditemukannya
virus monkeypox (nama lain cacar monyet) itu.
“Kemungkinan adanya penyebaran virus di Ketapang kecil,
apalagi setiap orang dideteksi misalkan suhu badan panas dan ketika masuk ke
Indonesia ada prosedur pemeriksaan kesehatan, dikarantina untuk meminimalisir
penyebaran-penyebaran virus seperti cacar monyet ini,” terangnya.
Ia menambahkan, memang beberapa waktu lalu sempat adanya
informasi pasien di RSUD Agoesdjam yang diduga seperti menderita penyakit cacar
monyet, hanya saja setelah dilakukan kroscek ternyata pasien yang merupakan
warga Kecamatan Singkup diketahui menderita penyakit kulit biasa.
“Sudah di cek, ternyata sakit kulit biasa namun pasien sudah
lama dirawat di rumah sakit,” jelasnya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tidak terpancing
informasi yang belum benar termasuk informasi soal penyakit cacar monyet di
Ketapang lantaran hal tersebut tidak ada ditemukan di Ketapang. (Adi
LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang memastikan belum ada
kasus cacar monyet yang ditemukan di Ketapang meskipun Kabupaten Ketapang adalah
salah satu daerah yang merupakan pintu keluar masuk warga negara asing.
Hal ini ditegaskan, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Ketapang,
Rustami. Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada masyarakat Ketapang yang
terserang penyakit cacar monyet.

“Alhamdulillah, tidak ada warga terkena penyakit itu,” ujarnya
saat dikonfirmasi, Kamis (23/5/2019).
Rustami berujar, meskipun Ketapang merupakan daerah yang
biasanya didatangi warga negara asing (WNA), hanya saja WNA yang ada di
Ketapang bukan berasal dari negara Singapura yang merupakan negara pertama ditemukannya
virus monkeypox (nama lain cacar monyet) itu.
“Kemungkinan adanya penyebaran virus di Ketapang kecil,
apalagi setiap orang dideteksi misalkan suhu badan panas dan ketika masuk ke
Indonesia ada prosedur pemeriksaan kesehatan, dikarantina untuk meminimalisir
penyebaran-penyebaran virus seperti cacar monyet ini,” terangnya.
Ia menambahkan, memang beberapa waktu lalu sempat adanya
informasi pasien di RSUD Agoesdjam yang diduga seperti menderita penyakit cacar
monyet, hanya saja setelah dilakukan kroscek ternyata pasien yang merupakan
warga Kecamatan Singkup diketahui menderita penyakit kulit biasa.
“Sudah di cek, ternyata sakit kulit biasa namun pasien sudah
lama dirawat di rumah sakit,” jelasnya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tidak terpancing
informasi yang belum benar termasuk informasi soal penyakit cacar monyet di
Ketapang lantaran hal tersebut tidak ada ditemukan di Ketapang. (Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini