Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 23 Mei 2019 |
Edi Kamtono ke warga Pontianak : Utamakan Musyawarah
KalbarOnline,
Pontianak – Buntut dari ‘Aksi 22 Mei’ di Kota Pontianak, 40 orang harus dilarikan
ke rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 18 di antaranya menjalani perawatan
intensif di tiga rumah sakit berbeda.
Hal ini terungkap saat Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono menjenguk sejumlah korban yang dirawat di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Alkadrie Pontianak, Kamis (23/5/2019).
“Sebenarnya ada 40 orang yang kita angkut ke rumah sakit,
tapi hanya 18 orang yang dirawat. Enam orang dirawat di sini (RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie), tujuh orang
di Rumkit (Kartika Husada), lima orang dirawat di Soedarso,” ujarnya.
“Enam orang yang dirawat
di RSUD Pontianak ini, dua di antaranya sedang menjalani operasi akibat luka
tembak,” timpalnya.
Orang nomor wahid di Kota
Pontianak ini memastikan bahwa Pemerintah Kota Pontianak akan menanggung seluruh
biaya perawatan para korban yang dirawat di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Alkadrie dan Rumkit Kartika Husada. Sementara untuk korban yang dirawat di RS
Soedarso, akan dikoordinasikan pihaknya dengan Pemerintah Provinsi.
“Biayanya kita tanggung
semua, tidak ada masalah dan kita lihat sudah mendapatkan perawatan yang baik.
Mudah-mudahan mereka cepat sembuh. Untuk yang di RSUD kota dan Rumkit kita
tanggung biayanya. Untuk yang di Soedarso, kita akan koordinasikan dengan
Pemerintah Provinsi. Jadi bagi-bagi. Yang penting mereka (korban) tidak
dibebankan lagi,” imbuhnya.
Selaku Wali Kota, Edi pun turut menyayangkan aksi tersebut
diwarnai dengan perusakan sejumlah fasilitas umum dan penebangan sejumlah pohon.
“Saya sudah pesankan kemaren, jangan sampai merusak, ini
aset kita semua. Rugi kita. Pohon itu perlu berapa tahun untuk bisa tumbuh
kembali. Lampu-lampu itu berapa besar biaya yang dikeluarkan. Kita mohon
masyarakat menyadari, kalau ada yang rusak, pohon ditebang, yang rugi tentu
masyarakat sendiri. Pohon kan tidak bersalah, kenapa ditebang, dirusak,”
tuturnya.
Meski demikian, Edi menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan
perbaikan terhadap sejumlah fasilitas umum yang rusak agar dapat berfungsi
kembali.
“Kerusakan-kerusakan akibat peristiwa sudah kita bersihkan. Sampah-sampah,
bekas bakaran, pohon-pohon yang ditumbangkan sudah kita bersihkan. Fasilitas
umum kita akan segera perbaiki, penerangan jalan umum, cctv, rambu-rambu, akan
kita perbaiki secepatnya. Ini pelajaranlah bagi warga Pontianak, jagalah aset kita
bersama,” tukasnya.
Edi turut bersyukur, kondisi Pontianak hingga saat ini mulai
berangsur kondusif. Untuk itu ia meminta masyarakat kembali menjalankan
aktivitasnya seperti sedia kala. Edi menekankan agar masyarakat bersama-sama
menahan diri dan mengutamakan musyawarah mengingat sudah banyak korban akibat
peristiwa kemarin.
“Alhamdulillah dari subuh kemarin, Pontianak kondusif. Kita
harapkan masyarakat tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Kita juga
meminta masyarakat untuk bersama-sama menahan diri, utamakan dialog atau
musyawarah. Korban sudah banyak, sekarang saja di rumah sakit masih ada 18
orang yang dirawat, kan sia-sia,” jelasnya.
“Jangan sampai ada korban-korban, semuanya harus kita
musyawarahkan. Mudah-mudahan aktivitas berjalan normal,” pungkasnya. (Fai)
Edi Kamtono ke warga Pontianak : Utamakan Musyawarah
KalbarOnline,
Pontianak – Buntut dari ‘Aksi 22 Mei’ di Kota Pontianak, 40 orang harus dilarikan
ke rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 18 di antaranya menjalani perawatan
intensif di tiga rumah sakit berbeda.
Hal ini terungkap saat Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono menjenguk sejumlah korban yang dirawat di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Alkadrie Pontianak, Kamis (23/5/2019).
“Sebenarnya ada 40 orang yang kita angkut ke rumah sakit,
tapi hanya 18 orang yang dirawat. Enam orang dirawat di sini (RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie), tujuh orang
di Rumkit (Kartika Husada), lima orang dirawat di Soedarso,” ujarnya.
“Enam orang yang dirawat
di RSUD Pontianak ini, dua di antaranya sedang menjalani operasi akibat luka
tembak,” timpalnya.
Orang nomor wahid di Kota
Pontianak ini memastikan bahwa Pemerintah Kota Pontianak akan menanggung seluruh
biaya perawatan para korban yang dirawat di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Alkadrie dan Rumkit Kartika Husada. Sementara untuk korban yang dirawat di RS
Soedarso, akan dikoordinasikan pihaknya dengan Pemerintah Provinsi.
“Biayanya kita tanggung
semua, tidak ada masalah dan kita lihat sudah mendapatkan perawatan yang baik.
Mudah-mudahan mereka cepat sembuh. Untuk yang di RSUD kota dan Rumkit kita
tanggung biayanya. Untuk yang di Soedarso, kita akan koordinasikan dengan
Pemerintah Provinsi. Jadi bagi-bagi. Yang penting mereka (korban) tidak
dibebankan lagi,” imbuhnya.
Selaku Wali Kota, Edi pun turut menyayangkan aksi tersebut
diwarnai dengan perusakan sejumlah fasilitas umum dan penebangan sejumlah pohon.
“Saya sudah pesankan kemaren, jangan sampai merusak, ini
aset kita semua. Rugi kita. Pohon itu perlu berapa tahun untuk bisa tumbuh
kembali. Lampu-lampu itu berapa besar biaya yang dikeluarkan. Kita mohon
masyarakat menyadari, kalau ada yang rusak, pohon ditebang, yang rugi tentu
masyarakat sendiri. Pohon kan tidak bersalah, kenapa ditebang, dirusak,”
tuturnya.
Meski demikian, Edi menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan
perbaikan terhadap sejumlah fasilitas umum yang rusak agar dapat berfungsi
kembali.
“Kerusakan-kerusakan akibat peristiwa sudah kita bersihkan. Sampah-sampah,
bekas bakaran, pohon-pohon yang ditumbangkan sudah kita bersihkan. Fasilitas
umum kita akan segera perbaiki, penerangan jalan umum, cctv, rambu-rambu, akan
kita perbaiki secepatnya. Ini pelajaranlah bagi warga Pontianak, jagalah aset kita
bersama,” tukasnya.
Edi turut bersyukur, kondisi Pontianak hingga saat ini mulai
berangsur kondusif. Untuk itu ia meminta masyarakat kembali menjalankan
aktivitasnya seperti sedia kala. Edi menekankan agar masyarakat bersama-sama
menahan diri dan mengutamakan musyawarah mengingat sudah banyak korban akibat
peristiwa kemarin.
“Alhamdulillah dari subuh kemarin, Pontianak kondusif. Kita
harapkan masyarakat tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Kita juga
meminta masyarakat untuk bersama-sama menahan diri, utamakan dialog atau
musyawarah. Korban sudah banyak, sekarang saja di rumah sakit masih ada 18
orang yang dirawat, kan sia-sia,” jelasnya.
“Jangan sampai ada korban-korban, semuanya harus kita
musyawarahkan. Mudah-mudahan aktivitas berjalan normal,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini