Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 03 Juli 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Hingga Jumat (01/07/2022) kemarin, Sui Kiang (43 tahun), Sumiati (31 tahun), KK (9 tahun) dan juga JWL (7 tahun)--yang merupakan korban dari kesadisan pelaku Fen Tek alias Ameng (58 tahun) masih dirawat secara intensif di RS Antonius Pontianak.
Kapolsek Pontianak Utara, AKP Suryadi menerangkan, jika kasus tersebut masih terus diproses oleh pihaknya.
"Tersangka masih diamankan. Di mana kami juga berkoordinasi dengan pihak psikiater RSJ Singkawang Mayasopa," terang AKP Suryadi, Jumat (01/07/2022) pagi.
Ditambahkan Suryadi, pemeriksa kejiwaan terhadap Ameng di RSJ Mayasopa Singkawang hingga hari ini juga terus berlanjut.
"Kita masih menunggu hasilnya maupun koordinasi penyidik dengan psikiater," katanya.
Dikatakan Suryadi, untuk kondisi korban pun akan terus dipantau pihaknya. Para korban dikatakannya, saat ini mulai masuk fase perawatan dalam proses penyembuhan.
Kanit Jatantas Polresta Pontianak itu melanjutkan, jika akibat insiden pembantaian itu, korban masih mengalami trauma, namun masih dalam perawatan di RS.
"Trauma pasti, karena kejadian itu begitu mendadak dan tak disangka-sangka oleh Sui Kiang dan keluarga," ungkap Suryadi.
Sebelumnya Suryadi menyatakan bahwa alasan yang melatarbelakangi pembantaian sadis yang dilakukan Ameng terhadap Sui Kiang dan keluarga itu, hanya gara-gara pelaku dituduh mencuri ayam oleh korban. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Hingga Jumat (01/07/2022) kemarin, Sui Kiang (43 tahun), Sumiati (31 tahun), KK (9 tahun) dan juga JWL (7 tahun)--yang merupakan korban dari kesadisan pelaku Fen Tek alias Ameng (58 tahun) masih dirawat secara intensif di RS Antonius Pontianak.
Kapolsek Pontianak Utara, AKP Suryadi menerangkan, jika kasus tersebut masih terus diproses oleh pihaknya.
"Tersangka masih diamankan. Di mana kami juga berkoordinasi dengan pihak psikiater RSJ Singkawang Mayasopa," terang AKP Suryadi, Jumat (01/07/2022) pagi.
Ditambahkan Suryadi, pemeriksa kejiwaan terhadap Ameng di RSJ Mayasopa Singkawang hingga hari ini juga terus berlanjut.
"Kita masih menunggu hasilnya maupun koordinasi penyidik dengan psikiater," katanya.
Dikatakan Suryadi, untuk kondisi korban pun akan terus dipantau pihaknya. Para korban dikatakannya, saat ini mulai masuk fase perawatan dalam proses penyembuhan.
Kanit Jatantas Polresta Pontianak itu melanjutkan, jika akibat insiden pembantaian itu, korban masih mengalami trauma, namun masih dalam perawatan di RS.
"Trauma pasti, karena kejadian itu begitu mendadak dan tak disangka-sangka oleh Sui Kiang dan keluarga," ungkap Suryadi.
Sebelumnya Suryadi menyatakan bahwa alasan yang melatarbelakangi pembantaian sadis yang dilakukan Ameng terhadap Sui Kiang dan keluarga itu, hanya gara-gara pelaku dituduh mencuri ayam oleh korban. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini