Bengkayang    

Sempat Tinggal di Pondok Tak Layak Huni, Pelajar di Sempayuk Kini Tempati Asrama Representatif

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 08 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Gubernur Sutarmidji

resmikan bangunan asrama di Sempayuk

KalbarOnline,

Bengkayang – Beberapa waktu lalu sempat viral di sosial media mengenai

sejumlah pelajar di Dusun Sempayuk, Kabupaten Bengkayang yang tinggal di pondok

tak layak huni untuk mengenyam pendidikan. Kini kondisi memprihatinkan yang

menjadi atensi serius Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji itu berubah 180

derajat, para pelajar tersebut kini telah menempati bangunan asrama yang lebih

representatif. Sebab, Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten

Bengkayang bekerjasama membangun sebuah asrama bagi pelajar tersebut yang

diresmikan langsung oleh Gubernur Sutarmidji, Minggu (7/7/2019) kemarin.

https://kalbaronline.com/2019/02/04/sutarmidji-nyaris-nangis-lihat-kondisi-pondok-pelajar-tak-layak-huni-di-sempayuk-bengkayang/

Sutarmidji berujar, bangunan asrama ini hanya bersifat

sementara, solusi tercepat untuk membantu para pelajar yang sebelumnya tinggal

di pondok tak layak huni.

“Asrama ini hanya sementara supaya siswa menjadi nyaman,” ujarnya

saat diwawancarai usai peresmian.

Bangunan yang kini dialihfungsikan menjadi asrama ini,

awalnya merupakan pasar yang dibangun pemerintah pusat. Sudah sekitar enam

tahun pasar yang dibangun persis di sisi kiri SDN 02 Sempayuk, Desa Belimbing,

Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang itu tak dimanfaatkan.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji foto bersama usai meresmikan asrama pelajar di Sempayuk Bengkayang
Gubernur Kalbar, Sutarmidji foto bersama usai meresmikan asrama pelajar di Sempayuk Bengkayang (Foto: Humas Pemprov Kalbar)

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini menegaskan, alih

fungsi bangunan tersebut tak menjadi, terlebih aset bangunan tersebut sudah

diserahkan ke Pemkab Bengkayang.

“Dari pada jadi bangunan yang tak digunakan lebih bagus kami

jadikan asrama pelajar, kebetulan tempat tinggal pelajar setempat pisah-pisah

dan jauh,” tuturnya.

Menurut mantan Wali Kota Pontianak ini, pembangunan asrama

tersebut merupakan upaya pihaknya bersama pemerintah kabupaten setempat

lantaran kondisi yang dihadapi para pelajar di daerah tersebut sangat

memprihatinkan. Ditambah jarak rumah para pelajar di daerah tersebut terbilang sangat

jauh dari sekolah. Untuk itu, tegas Midji, langkah pihaknya membangun asrama

tersebut sangat tepat sebagai tempat tinggal sementara bagi para pelajar agar dekat

dengan sekolah.

“Bayangkan, ada yang lima jam jalan kaki ke sekolah,

akhirnya orang tua pelajar setempat memang sudah kebiasaan membuatkan

tempat-tempat tinggal sementara atau pondok-pondok, supaya mereka tidak bolak-balik

rumah ke sekolah dengan jarak yang jauh,” paparnya.

Ia juga mengucap syukur bangunan asrama yang kondisinya

lebih representatif, lebih bersih dan sehat itu telah rampung. Hal ini

dimaksudkan Midji agar anak-anak bisa belajar lebih baik. Dirinya juga

mengatakan akan membangun satu lagi asrama di daerah tersebut untuk memisahkan

anak laki-laki dan perempuan.

“Ini kan sebelah laki, sebelahnya perempuan. Mungkin ke

depan kami buatkan lagi satu, murni untuk asrama,” ujarnya.

Dirinya juga mengharapkan bantuan dari pihak TNI melalui

Danramil dan Polri melalui Kapolsek untuk sama-sama membina asrama tersebut.

Selain itu, Ketua Ikatan Alumni Universitas Tanjungpura ini turut

mengungkap, khusus untuk Kabupaten Bengkayang, tahun depan pihaknya juga akan

membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unggulan. Pemda Bengkayang, kata dia,

sudah dimintanya untuk menyiapkan lahan kurang lebih seluas 60 hektar.

“Nah kami buat perencanaanya di perubahan anggaran (2019),

tahun depan (2020) saya pastikan sudah akan mulai dibangun,” tegasnya.

Mengenai penamaan Adem yang dipilih sebagai nama asrama

tersebut, diungkapkannya, nama tersebut terinspirasi dari jajaran Forkopimda

Kalbar di antaranya Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Danlanud Supadio,

Danlantamal serta Kajati Kalbar yang kerap kali berguyon mengenai istilah Adem

yakni angkatan delapan enam.

Namun khusus untuk asrama ini, kata Midji, dirinya sudah

memikirkan akronimnya. Adem merupakan singkatan dari aman, damai, energik dan mantap.

“Adem ini juga menunjukkan aura tempat yang sejuk, nah saya

suruh tanam pohon di depan asrama, supaya tidak gersang, nanti saya kasih bibit

matoa, rindang, buahnya juga enak,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, turut hadir Wakil Bupati Bengkayang

serta unsur forkopimda Kalbar dan Bengkayang. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Pastor Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin Kenalkan Umat ke Bupati Sekadau
Senin, 08 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Midji ke Masyarakat Kalbar : Manfaatkan Sumber Daya Alam Kita Jangan Hanya Jadi Penonton
Senin, 08 Juli 2019

Berita terkait