Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 19 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Di kehidupan yang serba modern ini masih terdapat warga yang tinggal di
rumah tidak layak huni alias rumah tua yang hampir roboh di Dusun Manjang, Desa
Cupang Gading, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau. Di mana Dusun Manjang
itu diketahui pada tahun 2018 kemarin dinobatkan sebagai kampung KB.
Adalah Sumardi yang merupakan pemilik rumah tua itu. Ditemui
awak media, Sumardi dan istrinya berkenan menceritakan keluh kesahnya itu,
Sabtu (19/10/2019).

Ia mengatakan, rumah panggung yang didominasi dengan material
kayu miliknya itu, sudah lapuk termakan usia. Banyak lantai yang bolong serta
atap yang bocor.
“Kalau siang hari, sinar matahari langsung menyeruak ke
dalam ruangan rumah. Jika hujan, rumah akan basah terkena air semuanya,”
katanya.
Tak terkecuali di tempat tidurnya yang beralaskan tikar
jerami atau dalam bahasa setempat tikar (nanyas).
Ironisnya lagi, si penghuni rumah menderita penyakit kaki yang
sudah sejak lama dideritanya. Namun karena keterbatasan biaya, sehingga dirinya
memilih untuk tidak menjalani pengobatan di rumah sakit. Sumardi bersama istrinya
yang sehari-hari menggantungkan hidup dengan meladang itu memiliki dua orang
anak, namun saat ini sudah tak lagi tinggal bersamanya.
Untuk itu ia sangat berharap ada perhatian dari pemerintah terhadapnya.
Saya sangat berharap ada perhatian pemerintah dari sekian
banyak rumah yang tidak layak hunian di Dusun Manjang dan dusun-dusun lainnya
yang ada di Desa Cupang Gading. Datang ke tempat tinggal kami untuk melakukan
bedah rumah,” ujarnya dengan raut wajah sedih.
Selain itu, Sumardi juga berharap mendapat pelayanan
kesehatan yang layak dari pemerintah, karena, kata dia, tidak cukup bila
mengharapkan dari penghasilannya sebagai petani lokal.
“Jangankan buat benarkan rumah atau biaya perawatan sakit.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit,” kata dia.
Di kesempatan berbeda, Kades Cupang Gading, Martinus Yanuar,
A.Md mengaku bahwa dirinya sudah mengajukan proposal bedah rumah untuk warganya
pada tahun 2018 kemarin kepada pemerintah daerah. Ia berharap, tahun 2020 ini
dapat direalisasikan.
“Harapannya mudah-mudah tahun 2020 ini bedah rumah dapat terealisasi
di Desa Cupang Gading,” harapnya.
“Apalagi tanggal 20 Oktober ada momen pelantikan Presiden RI
Jokowi Dodo. Kita berharap Bapak Presiden memperhatikan penduduk di pedalaman
yang masih tinggal di rumah yang tidak layak huni,” pungkasnya.
Seperti diketahui bawha desa yang terletak di wilayah
Kecamatan Sekadau Hulu itu memiliki lima dusun yakni, Dusun Cupang Gading,
Dusun Belungai, Dusun Kiatak, Dusun Jopo dan Dusun Manjang dengan jumlah
penduduk lebih dari 2000 jiwa dan 450 Kepala Keluarga (KK). Umumnya masyarakat
Desa Cupang masih banyak menempati rumah yang tidak layak dihuni. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Di kehidupan yang serba modern ini masih terdapat warga yang tinggal di
rumah tidak layak huni alias rumah tua yang hampir roboh di Dusun Manjang, Desa
Cupang Gading, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau. Di mana Dusun Manjang
itu diketahui pada tahun 2018 kemarin dinobatkan sebagai kampung KB.
Adalah Sumardi yang merupakan pemilik rumah tua itu. Ditemui
awak media, Sumardi dan istrinya berkenan menceritakan keluh kesahnya itu,
Sabtu (19/10/2019).

Ia mengatakan, rumah panggung yang didominasi dengan material
kayu miliknya itu, sudah lapuk termakan usia. Banyak lantai yang bolong serta
atap yang bocor.
“Kalau siang hari, sinar matahari langsung menyeruak ke
dalam ruangan rumah. Jika hujan, rumah akan basah terkena air semuanya,”
katanya.
Tak terkecuali di tempat tidurnya yang beralaskan tikar
jerami atau dalam bahasa setempat tikar (nanyas).
Ironisnya lagi, si penghuni rumah menderita penyakit kaki yang
sudah sejak lama dideritanya. Namun karena keterbatasan biaya, sehingga dirinya
memilih untuk tidak menjalani pengobatan di rumah sakit. Sumardi bersama istrinya
yang sehari-hari menggantungkan hidup dengan meladang itu memiliki dua orang
anak, namun saat ini sudah tak lagi tinggal bersamanya.
Untuk itu ia sangat berharap ada perhatian dari pemerintah terhadapnya.
Saya sangat berharap ada perhatian pemerintah dari sekian
banyak rumah yang tidak layak hunian di Dusun Manjang dan dusun-dusun lainnya
yang ada di Desa Cupang Gading. Datang ke tempat tinggal kami untuk melakukan
bedah rumah,” ujarnya dengan raut wajah sedih.
Selain itu, Sumardi juga berharap mendapat pelayanan
kesehatan yang layak dari pemerintah, karena, kata dia, tidak cukup bila
mengharapkan dari penghasilannya sebagai petani lokal.
“Jangankan buat benarkan rumah atau biaya perawatan sakit.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit,” kata dia.
Di kesempatan berbeda, Kades Cupang Gading, Martinus Yanuar,
A.Md mengaku bahwa dirinya sudah mengajukan proposal bedah rumah untuk warganya
pada tahun 2018 kemarin kepada pemerintah daerah. Ia berharap, tahun 2020 ini
dapat direalisasikan.
“Harapannya mudah-mudah tahun 2020 ini bedah rumah dapat terealisasi
di Desa Cupang Gading,” harapnya.
“Apalagi tanggal 20 Oktober ada momen pelantikan Presiden RI
Jokowi Dodo. Kita berharap Bapak Presiden memperhatikan penduduk di pedalaman
yang masih tinggal di rumah yang tidak layak huni,” pungkasnya.
Seperti diketahui bawha desa yang terletak di wilayah
Kecamatan Sekadau Hulu itu memiliki lima dusun yakni, Dusun Cupang Gading,
Dusun Belungai, Dusun Kiatak, Dusun Jopo dan Dusun Manjang dengan jumlah
penduduk lebih dari 2000 jiwa dan 450 Kepala Keluarga (KK). Umumnya masyarakat
Desa Cupang masih banyak menempati rumah yang tidak layak dihuni. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini