Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 21 Oktober 2019 |
Jepin Massal dan Berbusana
Baju Kurung Terbanyak
KalbarOnline,
Pontianak – Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap memperingati Hari Jadi
(Harjad) Kota Pontianak, pakaian adat khas Melayu Pontianak, telok belanga dan
baju kurung menjadi tradisi dikenakan oleh warga di Pontianak. Demikian pula
pada Harjad Kota Pontianak ke-248 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2019
mendatang.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota
Pontianak, Uray Dwi Koryadi menjelaskan, sebagaimana surat edaran Wali Kota
Pontianak Nomor 003.1/21/Humpro/2019 tanggal 9 Oktober 2019, menginstruksikan
seluruh staf, karyawan dan karyawati yang bekerja memberikan pelayanan langsung
kepada masyarakat, baik pemerintahan maupun swasta, untuk mengenakan pakaian
adat khas Melayu Pontianak.
“Bagi pria mengenakan pakaian telok belanga, sedangkan
wanita mengenakan baju kurung. Pakaian tersebut dikenakan bertepatan pada
tanggal 23 Oktober 2019,” ujarnya, Sabtu (19/10/2019) kemarin.
Selain itu, lanjutnya lagi, para peserta upacara Peringatan
Harjad Kota Pontianak pada tanggal 23 Oktober mendatang, juga mengenakan
pakaian tersebut. Pemakaian telok belanga dan baju kurong ini dalam rangka
memperingati dan memeriahkan Harjad Kota Pontianak ke-248.
“Bertepatan Hari Jadi Kota Pontianak, juga akan ada
penganugerahan Rekor MURI Berbusana Baju Kurung Terbanyak dan Senam Jepin
Pontianak Terbanyak,” terangnya.
Dengan mengenakan pakaian khas Melayu Pontianak ini pula
sebagai bentuk partisipasi dalam menyemarakkan Harjad Kota Pontianak.
“Ini sebagai wujud kebanggaan bagi warga terhadap kearifan
lokal yang dimiliki,” ungkap Uray.
Selain mengenakan pakaian khas Melayu Pontianak, dia juga
menghimbau seluruh instansi pemerintahan maupun swasta, sekolah dan tempat
usaha yang ada di wilayah Kota Pontianak untuk memasang pohon manggar di kiri
kanan pintu masuk dan keluar halaman gedung.
“Kita juga menghimbau untuk memasang spanduk Ucapan Selamat
Hari Jadi Kota Pontianak ke-248 dan umbul-umbul di halaman kantor atau tempat
usaha supaya ulang tahun kota yang kita cintai ini kian semarak,” pungkasnya. (jim)
Jepin Massal dan Berbusana
Baju Kurung Terbanyak
KalbarOnline,
Pontianak – Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap memperingati Hari Jadi
(Harjad) Kota Pontianak, pakaian adat khas Melayu Pontianak, telok belanga dan
baju kurung menjadi tradisi dikenakan oleh warga di Pontianak. Demikian pula
pada Harjad Kota Pontianak ke-248 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2019
mendatang.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota
Pontianak, Uray Dwi Koryadi menjelaskan, sebagaimana surat edaran Wali Kota
Pontianak Nomor 003.1/21/Humpro/2019 tanggal 9 Oktober 2019, menginstruksikan
seluruh staf, karyawan dan karyawati yang bekerja memberikan pelayanan langsung
kepada masyarakat, baik pemerintahan maupun swasta, untuk mengenakan pakaian
adat khas Melayu Pontianak.
“Bagi pria mengenakan pakaian telok belanga, sedangkan
wanita mengenakan baju kurung. Pakaian tersebut dikenakan bertepatan pada
tanggal 23 Oktober 2019,” ujarnya, Sabtu (19/10/2019) kemarin.
Selain itu, lanjutnya lagi, para peserta upacara Peringatan
Harjad Kota Pontianak pada tanggal 23 Oktober mendatang, juga mengenakan
pakaian tersebut. Pemakaian telok belanga dan baju kurong ini dalam rangka
memperingati dan memeriahkan Harjad Kota Pontianak ke-248.
“Bertepatan Hari Jadi Kota Pontianak, juga akan ada
penganugerahan Rekor MURI Berbusana Baju Kurung Terbanyak dan Senam Jepin
Pontianak Terbanyak,” terangnya.
Dengan mengenakan pakaian khas Melayu Pontianak ini pula
sebagai bentuk partisipasi dalam menyemarakkan Harjad Kota Pontianak.
“Ini sebagai wujud kebanggaan bagi warga terhadap kearifan
lokal yang dimiliki,” ungkap Uray.
Selain mengenakan pakaian khas Melayu Pontianak, dia juga
menghimbau seluruh instansi pemerintahan maupun swasta, sekolah dan tempat
usaha yang ada di wilayah Kota Pontianak untuk memasang pohon manggar di kiri
kanan pintu masuk dan keluar halaman gedung.
“Kita juga menghimbau untuk memasang spanduk Ucapan Selamat
Hari Jadi Kota Pontianak ke-248 dan umbul-umbul di halaman kantor atau tempat
usaha supaya ulang tahun kota yang kita cintai ini kian semarak,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini