Pontianak    

Gubernur Sutarmidji Lepas 1512 Personel Satgas Gabungan Karhutla : Fokus Pencegahan

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 26 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara resmi melepas sebanyak

1512 personel Satgas Gabungan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) Provinsi

Kalimantan Barat di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Senin (23/7/2019).

Personel yang terdiri dari 1000 personel TNI, 205 personel

Polri, 105 anggota BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan 205 anggota

masyarakat ini akan beroperasi ke 100 desa atau kelurahan yang rawan terjadi

kebakaran hutan dan lahan.

“Satgas ini nantinya akan ditempatkan di 100 desa atau

kelurahan yang rawan karhutla. Untuk penempatannya sendiri berdasarkan

kesepakatan antara TNI-Polri dan Pemprov Kalbar serta Pemerintah Kabupaten/Kota

berdasarkan rapat persiapan penempatan satgas ini pada 11 Juli kemarin,” ujar

Midji.

“Mereka akan menjadi bagian masyarakat dan tinggal di

rumah-rumah penduduk dan akan berfokus pada pencegahan, tidak hanya berkutat

pada sosialisasi dan patroli, tapi juga mengawal program seluruh kementerian

dan lembaga. Sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 11 tahun 2015 tentang

peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan,” timpal Midji.

Dalam kesempatan itu, Midji turut menyebutkan bahwa Undang-undang

nomor 24 tahun 2007 tentang penangggulangan bencana, merupakan perangkat hukum

pertama yang merubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif yang

menitikberatkan penanganan saat telah terjadi bencana menjadi preventif yang

menitikberatkan penanganan pada saat sebelum terjadi bencana.

“Nah, untuk mendukung perubahan paradigma itu, BNPB berinisiatif

membentuk satgas gabungan karhutla ini yang melibatkan Pemprov, Pemerintah

Kabupaten/Kota dan TNI-Polri. Tentu harus disambut dengan baik oleh kita semua,

sebagai wujud dukungan dalam perubahan paradigma penanggulangan bencana,”

tukasnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini kembali menekankan

titik fokus pada operasi ini yakni pencegahan bukan pemadaman.

“Satu hal yang harus menjadi perhatian kita bersama, bahwa

program ini merupakan program yang bertitik fokus pada pencegahan bukan

pemadaman dengan pendekatan kesejahteraan dan kelestarian alam, tapi tindakan

pemadaman tentu akan dilakukan apabila telah terjadi kebakaran yang tak

terkendali,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis dana siap pakai dari BNPB yang diserahkan oleh Tenaga Ahli BNPB, Mayor Jendral TNI (Purn) Amrin kepada perwakilan satgas gabungan karhutla. Adapun rincian dana tersebut yakni Rp1 miliar untuk TNI, Rp300 juta untuk BPBD Kalbar dan Polri mendapat Rp250 juta yang akan digunakan untuk operasional personel di lapangan. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Cegah Karhutla, Midji Bakal Terbitkan Pergub dan Buat Sumur Bor
Jumat, 26 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Periksa Realisasi ADD dan DD, Inspektorat Ketapang Temukan 14 Desa Lakukan Pelanggaran
Jumat, 26 Juli 2019

Berita terkait