KalbarOnline, Sekadau – Pekan Gawai Dayak ke-10 Kabupaten Sekadau resmi ditutup, Sabtu (3/8/2019) malam. Penutupan PGD yang ditandai dengan pemukulan gong itu dilakukan oleh Bupati Sekadau, Rupinus yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sekadau, Sekda Sekadau, Ketua DPRD Sekadau. Turut hadir pula perwakilan Dandim dan Kapolres Sekadau serta sejumlah pastor dan Ketua Panitia PGD ke-10 Sekadau.
Dalam sambutannya, Bupati Rupinus berharap melalui pelaksanaan PGD ini, masyarakat semakin cinta akan warisan budaya leluhur untuk terus dilestarikan.
“Ini adalah gawai nyapat tahun yang terakhir, karena tahun ini gawai sudah ditutup. Kecuali tahun depan,” ujarnya.
Bupati Rupinus juga mengapresiasi kepada panitia PGD, DAD kecamatan, Paguyuban, pihak keamanan, para donatur dan semua pihak yang sudah membantu atas terlaksananya PGD ke-10 Kabupaten Sekadau tahun 2019.
“Terima kasih untuk semua pihak yang telah bersama-sama mensukseskan Pekan Gawai Dayak ke-10 Sekadau ini,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia PGD ke-10, Yohanes Anes turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penuh pelaksanaan pekan gawai dayak yang berlangsung selama hampir sepekan ini, sehingga kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sekadau yang sudah mendukung penuh pelaksanaan gawai dayak ini. Kepada rekan-rekan panitia saya juga ucapkan terima kasih. Terima kasih juga kepada para donatur dan pihak keamanan, TNI-Polri dan kepada semuanya yang sudah membantu mensukseskan PGD ke-10 ini,” tukasnya.
Sementara Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau, Welbertus Willy mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada panitia PGD yang sudah sukses melaksanakan pekan gawai dayak ke-10 Kabupaten Sekadau ini.
“Kepada Pemkab Sekadau, pihak keamanan, pastor, para donatur dan semua pihak saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan serta kerjasamanya hingga PGD ke-10 ini berjalan dengan aman dan lancar,” ucap Willy.
Ia juga berharap, pada PGD ke depannya momen gawai dayak bisa melahirkan karya seni yang baru.
“Silahkan sanggar-sanggar seni mencari potensi kesenian dan adat budaya yang ada di daerah kita,” pungkasnya. (Mus)
Comment