Pontianak    

Dinkes Pontianak Kampanyekan Cegah Anemia Remaja Putri

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 25 Agustus 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Bagikan tablet tambah

darah untuk siswi SMP dan SMA

KalbarOnline,

Pontianak – Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia,

mendorong Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk mengkampanyekan cegah anemia

pada remaja putri di Kota Pontianak. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar

2018, diketahui prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebanyak 48,9

persen. Salah satu kontribusi yang menyebabkan anemia pada ibu hamil adalah

terjadinya kondisi anemia pada saat usia remaja.

“Untuk itulah kami merasa pentingnya kampanye cegah anemia

ini sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting akibat anemia pada ibu hamil

serta meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia,” ujar Ketua Panitia

Kampanye Cegah Anemia pada Remaja Putri, Trisnawati di Hotel Grand Mahkota,

Sabtu (24/8/2019).

Kasus anemia, lanjutnya, dapat berdampak pada masalah

stunting di Kota Pontianak. Berdasarkan hasil kegiatan dari pemeriksaan Hb

darah pada remaja putri yang dilakukan 

petugas puskesmas di Kota Pontianak, menunjukkan prevalensi anemia

remaja putri di Kota Pontianak sebesar 4 persen.

“Dampak terjadinya anemia pada remaja putri dapat

menyebabkan beberapa hal seperti menurunnya prestasi belajar, terjadinya anemia

pada saat kehamilan dapat beresiko pada kematian ibu dan bayi serta berdampak

pada berat bayi rendah,” ungkapnya.

Trisnawati menambahkan, sebagai langkah upaya mengatasi

masalah anemia pada remaja putri ini, Dinas Kesehatan Kota Pontianak melakukan

pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di sekolah. Menurutnya,

pemberian tablet tambah darah tersebut sudah dilaksanakan lebih kurang dua

tahun. Untuk tahun 2019 target yang akan dicapai pemberian tablet tambah darah

adalah sebesar 30 persen. Atau sekitar 11.866 anak remaja putri SMP dan SMA

se-Kota Pontianak yang akan kita intervensi untuk pemberian tablet tambah

darah.

“Sebagai bentuk advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi

di sekolah, maka Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada hari ini melakukan

kampanye cegah anemia pada remaja putri,” tutur dia.

Peserta kampanye adalah perwakilan puskesmas, pembina UKS

tingkat kota dan kecamatan se-Kota Pontianak, TP PKK Kota Pontianak, anak-anak

didik SMP dan SMA se-Kota Pontianak, Forum Anak dan Posyandu Remaja di 29

kelurahan yang ada di Kota Pontianak.

“Seluruhnya berjumlah sekitar 400 orang,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq

Handanu menerangkan, anemia merupakan satu diantara faktor resiko timbulnya

angka kematian ibu hamil karena pendarahan, keguguran dan terjadinya stunting.

Anemia pada ibu hamil angkanya cukup tinggi, di angka nasional sekitar 48 persen.

“Dan itu salah satu faktor yang harus diatasi, dimana ketika

pada usia remaja harus sudah ditangani,” ucapnya.

Apabila tidak dicegah sejak masa remaja, dikuatirkan saat

menikah nanti dan mengandung, anemia yang dideritanya akan terus berlanjut.

Diakuinya, anemia pada remaja putri masih cukup tinggi dan salah satu

pencegahannya adalah dengan minum tablet penambah darah sepekan sekali.

“Kita terus mengadvokasi pada sekolah-sekolah untuk

bersama-sama memberikan kesadaran pada semua pihak agar mereka mau meminum

tablet penambah darah cukup sepekan sekali,” papar Sidiq.

Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastuti Kamtono

menyatakan apresiasinya terhadap kampanye cegah anemia di kalangan remaja putri

yang digelar Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Terlebih prevalensi anemia di

Indonesia cukup tinggi.

“Artinya anemia ini penyakit yang tidak bisa dianggap sepele

dan efek jangka panjangnya itu bisa menyebabkan pada saat ibu hamil bisa

kekurangan gizi dan bayi yang dilahirkan prematur  dan berat badannya rendah,” terangnya.

Dampak anemia, kata Yanieta, sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia, salah satunya menyebabkan stunting pada anak. Anemia yang terjadi pada remaja putri ini karena mereka mengalami menstruasi, sehingga kekurangan zat besi. Untuk itu, makanannya diatur yang bergizi dan juga asupan tablet tambah darah sebagai suplemen.

“Kami dari TP PKK Kota Pontianak beserta seluruh kader untuk turun mensosialisasikan ini,” pungkasnya. (my/humpro)

Artikel Selanjutnya
Bupati Jarot Tutup Turnamen Sepak Bola dan Voli Desa Air Nyuruk
Minggu, 25 Agustus 2019
Artikel Sebelumnya
Edi Kamtono Dukung Festival Durian Digelar Rutin
Minggu, 25 Agustus 2019

Berita terkait