Kubu Raya    

Ketua RT Angkat Bicara Soal Keluarga yang Tinggal di Gubuk Derita

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 14 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Ketua RT/RW 05/04 Gg. Kelompok Tani, Dusun Mega Jaya, Desa Mega

Timur, Kabupaten Kubu Raya, Bujang Ibrahim mengaku bahwa kehadiran pasangan

suami istri (Pasutri) bersama empat orang anaknya yang tinggal di gubuk derita baru

dua pekan lalu.

Hal itu disampaikan Bujang saat diwawancarai awak media kala

bertandang ke gubuk tersebut. Kedatangannya ke gubuk yang viral tersebut, guna

mengklarifikasi data kependudukan warga barunya itu selaku Ketua RT.

Alhasil dari klarifikasi yang dilakukannya itu, terungkap

bahwa dari data kartu keluarga pasutri tersebut hanya satu orang sebagai kepala

rumah tangga yakni Lena, istri dari Supri pemilik gubuk derita tersebut. Sedangkan

Supri sendiri belum terdaftar dalam kartu keluarga. Bujang mengatakan, hasil

dari pertemuannya dengan pasutri tersebut menunggu hasil proses pemindahan dari

alamat lamanya yakni sebagai warga Gang Bentasan 1, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan

Pontianak Utara.

“Selama ini dua minggu ini tidak ada tegur sapa antar warga.

Hanya pas waktu viral barulah dia (Pasutri) memberikan data. Itupun dalam kartu

keluarganya tidak ada nama Supri (suami) hanya nama istri yakni Lena. Karena

KK-nya masih di Pontianak. Masalah kependudukan ini kita serahkan dulu ke

Pemkot Pontianak,” ungkapnya.

Sementara Sapri selaku pemilik gubuk derita tersebut, mengakui

selama dua pekan terakhir telah mengalir bantuan dari pihak donatur. Dirinya

juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

keluarganya. Terlebih lagi dengan Kepala Desa Mega Timur dan Ketua RT yang

telah membantu untuk memberikan rumah kontrakan.

“Mungkin sorelah baru saya pindah bang. Sambil menunggu

istri datang,” ujarnya.

Selama beberapa pekan terakhir, kata Sapri, sengaja

menempati gubuk tersebut untuk mengumpulkan bahan-bahan kayu dalam rangka

membuat rumahnya. Dirinya juga menyebutkan bahwa saat ini telah membeli

sebidang tanah di samping gubuk reyotnya.

“Saya juga malu diviralkan orang. Toh saya masih sehat,”

ucapnya.

Terkait dengan bantuan-bantuan dari donator, Sapri

menyebutkan mendapatkan sekitar Rp7-8 juta dari para donatur yang rencananya

untuk menambah dana untuk pembangunan rumah, serta modal istri berjualan. (ian)

Artikel Selanjutnya
Bupati Ketapang Launching Desa Tebing Berseri Sebagai Desa Bersinar
Senin, 14 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Komitmen Tingkatkan Pelayanan, PDAM Ketapang Minta Dukungan Masyarakat
Senin, 14 Oktober 2019

Berita terkait