Sintang    

Pemkab Sintang Gelar Kuliah Umum Peringatan Hari Pangan Sedunia 2019

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 17 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah

Kabupaten Sintang, Ir. H. Zulkarnaen, M.Si memberikan kuliah umum dalam rangka peringatan

Hari Pangan Sedunia tahun 2019 yang mengusung tema ‘Pemanfaatan Teknologi untuk

Mendukung Ketahanan Pangan Lokal’ yang dilangsungkan di Universitas Kapuas

Sintang, Rabu (16/10/2019).

Pada kesempatan itu, Zulkarnaen mengatakan, cita-cita

menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045 sangat

potensial untuk diwujudkan.

“Cita-cita ini berpotensi untuk diwujudkan dikarenakan

beberapa faktor, yaitu ekosistem tropis Indonesia yang memungkinkan kegiatan

pertanian dilakukan sepanjang tahun, adanya variasi genetik tumbuhan, serta

adanya aktivitas ekstensifikasi dan intensifikasi kegiatan pertanian dalam arti

luas,” ungkapnya.

“Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan

untuk mendukung era revolusi industri 4.0 adalah konsep pertanian cerdas yang

merujuk pada penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk optimalisasi

dan efisiensi sumber daya yang ada,” ungkap Zulkarnaen pada saat memberikan

kuliah umum.

Menurutnya, Teknologi baru di bidang pertanian mempunyai

peranan penting dalam ketahanan pangan di Indonesia, namun Teknologi itu

sendiri harus juga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja bagi para

petani dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri.

“Melalui teknologi itu petani diharapkan lebih mandiri dan

pendapatannya akan meningkat,” timpalnya.

Pada kesempatan itu pula, Zulkarnaen mengatakan, pertanian

berbasis iptek pada dasarnya adalah praktek pertanian yang mendasarkan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sudah terbukti secara ilmiah dan meyakinkan

secara praktik empiris. Pertanian berbasis iptek ini harus memanfaatkan secara

integratif komponen ilmu pertanian, termasuk ilmu tanah, fisiologi, agronomi,

pemuliaan tanaman, pathologi, entomologi dan sebagainya.

“Teknik hidroponik dan airophonik adalah contoh pertanian

berbasis iptek,” tukasnya.

“Hasil penelitian yang sahih (valid) juga harus mendasari

pertanian berbasis iptek, Pertanian berbasis iptek yang telah berhasil di

negara-negara maju perlu menjadi acuan sistem pertanian Indonesia. Perlu

dibangun trust (kepercayaan) kepada ilmuwan pertanian,” tambah Zul.

Zulkarnaen mengatakan bahwa pupuk mineral, bahan organik,

mekanisasi, teknologi hemat air yang didukung oleh penggunaan varietas unggul

spesifik lokasi atau musim dan penggunaan pestisida atau herbisida secara

rasional, masih merupakan tulang punggung teknologi pertanian tanaman pangan.

“Namun saya tidak menyarankan penggunaan pestisida maupun

herbisida karena berbahaya bagi tubuh kita,” imbuhnya.

Pada akhir kuliah umum itu, Zulkarnaen menerima cinderamata

sebagai ucapan terima kasih oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Pertanian, Nining Sri

Sukasih, S.P.,M.A. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu mulai

tanggal 16 Oktober 2019 sampai dengan 17 Oktober ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa

Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Tinjau Progres Pembangunan Puskesmas Jasa, Ini Kata Bupati Jarot
Kamis, 17 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Bahasan Minta Pelaku Ekraf Terus Berkreasi dan Ciptakan Inovasi
Kamis, 17 Oktober 2019

Berita terkait