Peringatan Hari Kanker Sedunia, Dinkes Kalbar Gelar Webinar Kenali Kanker Sejak Dini

KalbarOnline, Pontianak – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat bersama RSUD dr. Soedarso menggelar webinar kesehatan tentang Kenali Kanker Sejak Dini bertajuk “Satu Kata Satu Langkah Close The Care Gap”, pada Sabtu (11/02/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta dari dinas kesehatan kabupaten/kota serta faskes lainnya in dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya. Webinar tersebut pun mendatangkan para narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kadiskes Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi dalam kesempatan itu mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli terhadap pencegahan penyakit kanker secara dini, dengan memahami gejala, tindakan yang harus dilakukan dan seterusnya.

Menurut Hary, ketika terpapar penyakit kanker, apalagi sudah stadium II atau III, maka untuk perawatannya memerlukan waktu yang cukup lama dan pembiayaan cukup tinggi.

“Untuk itu pentingnya deteksi sejak dini dan mulai dari pencegahan, perawatan dan pengobatannya, melakukan pemeriksaan secara rutin,” ujarnya.

Selain memperkenalkan lebih luas tentang bagaimana pencegahan dini terhadap kanker, tujuan webinar ini juga untuk memperkenalkan perawatan dan pengobatan yang ada di RSUD Soedarso.

Webinar kesehatan tentang Kenali Kanker Sejak Dini. (Foto: Jauhari)
Webinar kesehatan tentang Kenali Kanker Sejak Dini. (Foto: Jauhari)

“Tujuan kegiatan ini memang untuk memperkenalkan juga perawatan dan pengobatan rujukan di RS Sudarso, sehingga bisa diterima oleh masyarakat luas dan bisa tau arah untuk pengobatannya,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Bangga RSUD dr. Soedarso Sukses Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka

Lebih jauh Hary menerangkan, terdapat 4 pilar penanggulangan yang dapat dilakukan sesuai dengan Permenkes Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan PTM.

Pertama, promosi kesehatan yang meliputi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat dan pesan kesehatan, salah satunya melalui media sosial.

Kedua, deteksi dini yang meliputi identifikasi dan Intervensi sejak dini faktor risiko PTM melalui INA dan Satanis. Ketiga, Perlindungan Khusus melalui Vaksinasi (HPV). Keempat, Penanganan khusus melalui pengobatan di fasyandes sexual standar dan stratifikasi jejaring layanan rujukan kanker.

“Kita mengajak kaum perempuan untuk menjadi inisiator masyarakat di sekitar untuk melakukan pencegahan dini melalui layanan di puskesmas atau faskes. Karena setiap membantu kegiatan yang diinisiasi oleh komunitas, mulai dari penyuluhan kita dukung,” tukasnya.

Penyebab Kematian Nomor Dua

Sebagai informasi, momentum Hari Kanker Sedunia tanggal 4 Februari 2023 juga dimaksudkan untuk menekan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang menunjukkan tren kenaikan.

Webinar kesehatan tentang Kenali Kanker Sejak Dini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing. (Foto: Jauhari)
Webinar kesehatan tentang Kenali Kanker Sejak Dini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing. (Foto: Jauhari)

Secara ekonomi, kenaikan tersebut berdampak pada produktivitas penderita, alokasi anggaran pengobatan dan lainnya yang semakin meningkat.

Secara khusus, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.01/V/89/2023 tentang Peringatan Hari Kanker Sedunia–yang isinya mengimbau seluruh fasilitas pelayanan kesehatan aktif melakukan deteksi dini kanker dan konseling.

Baca Juga :  Selaseh 15 Juni, Kadiskes Kalbar Beri Pesan Kesehatan Bagi Jamaah Haji

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dengan jumlah 9.6 juta kematian per-tahun. Di Indonesia sendiri, menurut catatan Global Cancer Observatory WHO pada tahun 2020, kasus baru kanker sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang.

Perempuan merupakan kelompok dengan risiko tinggi terkena kanker, untuk kasus di Kalbar yang terbesar tercatat kanker payudara sebanyak 1.678 kasus, kanker leher rahim sebanyak 477 kasus dan kanker paru sebanyak 478 kasus yang banyak menyerang laki-laki.

Mengingat kasus kematian akibat kanker ini semakin tinggi, Dinkes Kalbar pun meminta kepada seluruh masyarakat membantu pemerintah untuk berupaya menutup semua kesenjangan yang terjadi dalam penanggulangan kanker, salah satunya dengan cegah kanker sedini mungkin dengan melakukan pemeriksaan terutama bagi perempuan yang beresiko tinggi, seperti melakukan IVA Test, sadari dan sadanis di fasyankes terdekat.

Jika muncul gejala maka dapat langsung ditangani dengan cepat dan dapat meminimalkan resiko kesakitan/kematian. (Jau)

Comment