Sekadau    

Kadisperindagkop Sekadau Kunjungi Desa Semabi : Tindaklanjuti Masalah Produksi dan Pemasaran Gula Aren

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 24 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah (Disperindagkop dan UKM), Hironimus bersama Dinas Pertanian dan Tim

Penggerak PKK Kabupaten Sekadau mengunjungi Desa Semabi yang merupakan lokasi penghasil

gula aren kedua di Kabupaten Sekadau, Rabu (23/10/2019). Kunjungan ini

dilakukan sebagai tindaklanjut dari permasalahan produksi dan pemasaran gula

aren di Desa Semabi.

Dalam kesempatan itu, Hironimus dan rombongan melakukan

dialog langsung dengan perajin gula aren di Desa Semabi. Selain itu, mereka

juga meninjau langsung lokasi pohon aren yang menjadi bahan utama gula aren

tersebut.

Diwawancarai usai kunjungannya, Hironimus menyampaikan bahwa

pihaknya akan melaksanakan pelatihan bagi para perajin aren pada November 2019

mendatang. Tak hanya itu, Disperindagkop dan UKM juga akan mengembangkan

pemanfaatan gula aren menjadi gula semut. Tak hanya itu, kata dia, pengemasan

produk gula aren asal Desa Semabi ini juga menjadi prioritas pada pelatihan

tersebut nantinya.

Selain itu, pihaknya juga ke depannya akan berkoordinasi

dengan Dinas Pertanian dalam hal pengadaan bibit aren.

“Kita juga akan adakan penyediaan bibit aren, dikebunkan dan

dipelihara. Sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal,” ungkapnya.

Menurut Hironimus hal terpenting yang tidak boleh dilupakan

ada adanya generasi penerus perajin gula aren tersebut.

“Yang penting regenerasi, yang muda kalau bisa melestarikan

jejak para perajin gula aren ini. Karena di kabupaten Sekadau hanya terdapat

dua desa yang menjadi penghasil gula aren yaitu di desa Semabi dan Nanga

Menterap. Kita komitmen untuk terus mendukung tidak hanya berupa materi tetapi

juga dukungan dan pelatihan,” tegasnya.

Dalam dialog yang dilakukan tersebut, mereka tak hanya membahas

masalah mengenai gula aren, beras hitam dan beras merah asal Semabi juga menjadi

topik dalam dialog tersebut. Menurut Hiro, Desa Semabi yang merupakan salah

satu desa penghasil durian di Kabupaten Sekadau itu hanya perlu berinovasi

dengan hasil perkebunan durian yang melimpah setiap tahunnya.

“Jadi tidak hanya dijual perbiji atau bahan bakunya. Bisa

saja dibuat produk keluarannya seperti dodol,” tukasnya.

Sedangkan untuk beras hitam dan beras merah, berdasarkan

penjelasan Ketua BUMDes Desa Semabi, Muksin, di tahun 2019 sudah ditanam 75

hektar untuk beras hitam dan beras merah.

Untuk pemasaran mereka juga ditangani oleh BUMDes. Sementara

Disperindagkop dan UKM hanya bertugas untuk mengarahkan sehingga akan terus

berkomunikasi guna membantu para petani. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Wabup Askiman Buka Jemelak Expo 2019, Ini Harapannya
Kamis, 24 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Dapat Kunjungan Pejabat Pemkab Sekadau, Kades Semabi Harap Perhatian Infrastruktur dan Potensi Hasil Alam
Kamis, 24 Oktober 2019

Berita terkait