Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 15 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Kepa Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sekadau, Hironimus menegaskan bahwa permasalahan
mengenai produksi dan pemasaran gula aren di Desa Semabi merupakan prioritas
pihaknya.
Hal ini disampaikan Hironimus saat diwawancarai awak media menyikapi
persoalan yang dihadapi BUMDes Desa Semabi mengenai pemasaran produk hasil UKM
desa tersebut, Selasa (15/10/2019).
Hironimus mengatakan, pihaknya akan melaksanakan pembinaan
terhadap pembuat gula maupun produk UKM lainnya dan mengupayakan hal-hal terkait
dengan perizinan untuk pemasaran produk lokal.
“Nantinya kami akan membuat suatu tempat khusus untuk
menjual berbagai produk hasil UKM yang ada di Kabupaten Sekadau. Namun proses
ini memerlukan waktu yang panjang dan cukup rumit,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya juga melakukan kunjungan
khusus ke Desa Semabi sebagai bentuk keseriusan Pemkab dalam menyikapi
permasalahan tersebut.
Selain itu, ia juga menyampaikan kurangnya tenaga pembuat
gula aren di Desa Semabi yang menjadi kendala lainnya dalam proses pengembangan
industri lokal tersebut. Kurangnya tenaga pembuat gula aren, dikhawatirkannya
menjadi kendala ketika nantinya permintaan gula aren meningkat.
“Pembuatan gula aren ini tidak sembarang orang bisa. Kebanyakan
itu orang tua, anak muda jaman sekarang sangat jarang ada yang bisa membuat
gula aren ini. Kekhawatiran kita adalah ketika nantinya penerus dari pembuat
gula aren ini tidak ada, sedangkan permintaan pasar itu besar,” tukasnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap dalam waktu dekat
permasalahan pemasaran dan tenaga pembuat gula aren ini dapat segera
terselesaikan. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Kepa Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sekadau, Hironimus menegaskan bahwa permasalahan
mengenai produksi dan pemasaran gula aren di Desa Semabi merupakan prioritas
pihaknya.
Hal ini disampaikan Hironimus saat diwawancarai awak media menyikapi
persoalan yang dihadapi BUMDes Desa Semabi mengenai pemasaran produk hasil UKM
desa tersebut, Selasa (15/10/2019).
Hironimus mengatakan, pihaknya akan melaksanakan pembinaan
terhadap pembuat gula maupun produk UKM lainnya dan mengupayakan hal-hal terkait
dengan perizinan untuk pemasaran produk lokal.
“Nantinya kami akan membuat suatu tempat khusus untuk
menjual berbagai produk hasil UKM yang ada di Kabupaten Sekadau. Namun proses
ini memerlukan waktu yang panjang dan cukup rumit,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya juga melakukan kunjungan
khusus ke Desa Semabi sebagai bentuk keseriusan Pemkab dalam menyikapi
permasalahan tersebut.
Selain itu, ia juga menyampaikan kurangnya tenaga pembuat
gula aren di Desa Semabi yang menjadi kendala lainnya dalam proses pengembangan
industri lokal tersebut. Kurangnya tenaga pembuat gula aren, dikhawatirkannya
menjadi kendala ketika nantinya permintaan gula aren meningkat.
“Pembuatan gula aren ini tidak sembarang orang bisa. Kebanyakan
itu orang tua, anak muda jaman sekarang sangat jarang ada yang bisa membuat
gula aren ini. Kekhawatiran kita adalah ketika nantinya penerus dari pembuat
gula aren ini tidak ada, sedangkan permintaan pasar itu besar,” tukasnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap dalam waktu dekat
permasalahan pemasaran dan tenaga pembuat gula aren ini dapat segera
terselesaikan. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini