Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 31 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno secara resmi membuka konvensi misi ke-3
& KPI, GKII wilayah II Kalimantan Barat. Pembukaan konvensi GKII yang dilaksanakan
di Gereja Kemah Injil Indonesia Efrata, Desa Pelaik, Kecamatan Kayan Hilir,
Kabupaten Sintang itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Jarot, Selasa
(29/10/2019).
Dalam sambutannya, Bupati Jarot Winarno mengatakan, persatuan
dan kesatuan adalah modal sosial untuk membangun.
“Kita ketahui belakangan ini situasi nasional kurang kondusif,
ujaran kebencian, hoax dan sebagainya beredar ke mana-mana, hal ini berpotensi
untuk memecahbelah bangsa, namun kita perlu rajut rasa persatuan dan kesatuan
bangsa, sebab nilai tersebut sangat tinggi, sebagai modal sosial untuk
membangun daerah kita,” kata Jarot.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini meminta masyarakat
tidak bergaul dalam kaum radikalisme untuk tetap saling menjaga persatuan dan
kesatuan sekaligus menghindari potensi yang dapat memecah belah bangsa.
“Kalau ada potensi yang memecahbelahkan bangsa ini,
sekiranya tidaklah bergaul dengan kaum radikalisme,” ujarnya.
Menurutnya, situasi yang kondusif akan berdampak kepada
ekonomi di Indonesia.
“Saat ini ekonomi sedang menjadi krisis global, pertumbuhan
ekonomi Indonesia sering digenjot lima persen, kalaulah ekonomi kita mau maju
dan berkembang, syaratnya adalah situasi keamanan harus kondusif, harus aman dan
ditopang dengan SDM yang memadai,” tukasnya.
Terkait masalah ekonomi, lanjut Jarot, yang perlu ditata
dari sekarang adalah generasi emas menuju tahun 2045.
“26 tahun mendatang, tepat 100 tahun Indonesia merdeka,
Indonesia akan menjadi negara terbesar ke empat di dunia, tetapi ini tidak akan
tercapai kalau kita masih mengalami ekonomi yang stagnan di 5 persen, paling
tidak bisa 6,5 persen sampai 7 persen minimal dan yang paling penting harus
tetap bersatu,” tuturnya.
Bupati Jarot berpesan agar situasi keamanan di Desa Pelaik
tetap kondusif dan tidak terpancing dengan situasi nasional.
“Saya ingatkan situasi di nasional tadi, jadi saya tidak
ingin situasi Desa Pelaik ini lalu tidak kondusif, jangan ada ribut-ribut, jaga
kondusifitas desa kita, terus jalin komunikasi yang baik dengan pemerintah kabupaten,
mudah-mudahan terus aman dan kondusif,” pesannya.
Sementara Ketua Panitia pelaksana kegiatan, Sulaiman
menjelaskan, kegiatan Konvensi ke-3 GKII Wilayah II Kalimantan Barat dilaksanakan
selama tiga hari dimulai sejak tanggal 29 Oktober 2019 dan berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2019.
“Konvensi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan misi
keinjilian di wilayah II Kalimantan Barat dengan rangkaian kegiatan KKR,
seminar dan kegiatan olahraga,” jelasnya.
Selain itu juga Sulaiman mengatakan, kegiatan konvensi ini
diikuti oleh lima daerah yang tergabung didalam GKII Wilayah II Kalimantan
Barat.
“Jadi ada lima daerah kerja yang mengikuti kegiatan ini,
daerah Kayan, daerah Sintang, daerah Melawi Hilir, daerah Melawi Hulu, daerah
Tanah Pinoh,” tukasnya.
Sementara Ketua GKII Daerah Kayan, Oktavianus mengatakan, jumlah
gereja di daerah II Kalimantan Barat ini mencapai hampir 300an gereja.
“Sebenarnya ada 300 lebih gereja untuk di wilayah II Kalbar
ini, untuk diwilayah kayan saja ada 61 gereja, tapi untuk yang bisa hadir
paling tidak para pendeta, gembala sidang dan untuk pesertanya yang baru
mendaftar sebanyak 19 orang,” kata Oktavianus.
Oktavianus berharap kepada pemerintah khususnya Bupati
Sintang untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan GKII.
“Kami berharap bersama-sama bahwa Bapak Bupati Sintang bisa
mendukung pelaksanaan gereja dan kami juga sebagai pihak gereja selalu terbuka
dengan program pemerintah, kami siap bekerjasama dan bersinergi bersama pemerintah,
kami haturkan terimakasih kepada Bapak Bupati Sintang yang telah berkenan hadir
dalam kegiatan ini,” pungkasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno secara resmi membuka konvensi misi ke-3
& KPI, GKII wilayah II Kalimantan Barat. Pembukaan konvensi GKII yang dilaksanakan
di Gereja Kemah Injil Indonesia Efrata, Desa Pelaik, Kecamatan Kayan Hilir,
Kabupaten Sintang itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Jarot, Selasa
(29/10/2019).
Dalam sambutannya, Bupati Jarot Winarno mengatakan, persatuan
dan kesatuan adalah modal sosial untuk membangun.
“Kita ketahui belakangan ini situasi nasional kurang kondusif,
ujaran kebencian, hoax dan sebagainya beredar ke mana-mana, hal ini berpotensi
untuk memecahbelah bangsa, namun kita perlu rajut rasa persatuan dan kesatuan
bangsa, sebab nilai tersebut sangat tinggi, sebagai modal sosial untuk
membangun daerah kita,” kata Jarot.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini meminta masyarakat
tidak bergaul dalam kaum radikalisme untuk tetap saling menjaga persatuan dan
kesatuan sekaligus menghindari potensi yang dapat memecah belah bangsa.
“Kalau ada potensi yang memecahbelahkan bangsa ini,
sekiranya tidaklah bergaul dengan kaum radikalisme,” ujarnya.
Menurutnya, situasi yang kondusif akan berdampak kepada
ekonomi di Indonesia.
“Saat ini ekonomi sedang menjadi krisis global, pertumbuhan
ekonomi Indonesia sering digenjot lima persen, kalaulah ekonomi kita mau maju
dan berkembang, syaratnya adalah situasi keamanan harus kondusif, harus aman dan
ditopang dengan SDM yang memadai,” tukasnya.
Terkait masalah ekonomi, lanjut Jarot, yang perlu ditata
dari sekarang adalah generasi emas menuju tahun 2045.
“26 tahun mendatang, tepat 100 tahun Indonesia merdeka,
Indonesia akan menjadi negara terbesar ke empat di dunia, tetapi ini tidak akan
tercapai kalau kita masih mengalami ekonomi yang stagnan di 5 persen, paling
tidak bisa 6,5 persen sampai 7 persen minimal dan yang paling penting harus
tetap bersatu,” tuturnya.
Bupati Jarot berpesan agar situasi keamanan di Desa Pelaik
tetap kondusif dan tidak terpancing dengan situasi nasional.
“Saya ingatkan situasi di nasional tadi, jadi saya tidak
ingin situasi Desa Pelaik ini lalu tidak kondusif, jangan ada ribut-ribut, jaga
kondusifitas desa kita, terus jalin komunikasi yang baik dengan pemerintah kabupaten,
mudah-mudahan terus aman dan kondusif,” pesannya.
Sementara Ketua Panitia pelaksana kegiatan, Sulaiman
menjelaskan, kegiatan Konvensi ke-3 GKII Wilayah II Kalimantan Barat dilaksanakan
selama tiga hari dimulai sejak tanggal 29 Oktober 2019 dan berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2019.
“Konvensi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan misi
keinjilian di wilayah II Kalimantan Barat dengan rangkaian kegiatan KKR,
seminar dan kegiatan olahraga,” jelasnya.
Selain itu juga Sulaiman mengatakan, kegiatan konvensi ini
diikuti oleh lima daerah yang tergabung didalam GKII Wilayah II Kalimantan
Barat.
“Jadi ada lima daerah kerja yang mengikuti kegiatan ini,
daerah Kayan, daerah Sintang, daerah Melawi Hilir, daerah Melawi Hulu, daerah
Tanah Pinoh,” tukasnya.
Sementara Ketua GKII Daerah Kayan, Oktavianus mengatakan, jumlah
gereja di daerah II Kalimantan Barat ini mencapai hampir 300an gereja.
“Sebenarnya ada 300 lebih gereja untuk di wilayah II Kalbar
ini, untuk diwilayah kayan saja ada 61 gereja, tapi untuk yang bisa hadir
paling tidak para pendeta, gembala sidang dan untuk pesertanya yang baru
mendaftar sebanyak 19 orang,” kata Oktavianus.
Oktavianus berharap kepada pemerintah khususnya Bupati
Sintang untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan GKII.
“Kami berharap bersama-sama bahwa Bapak Bupati Sintang bisa
mendukung pelaksanaan gereja dan kami juga sebagai pihak gereja selalu terbuka
dengan program pemerintah, kami siap bekerjasama dan bersinergi bersama pemerintah,
kami haturkan terimakasih kepada Bapak Bupati Sintang yang telah berkenan hadir
dalam kegiatan ini,” pungkasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini