Kubu Raya    

Wabup Sujiwo Ajak Para Pemuda Rapatkan Persatuan, Cegah Intoleran

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 01 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu Raya – Tantangan Indonesia saat ini tak hanya berasal dari luar, tapi juga

dari dalam. Bahkan ancaman internal dinilai lebih berbahaya bagi eksistensi

negara.

“Sekarang kita di Indonesia memiliki ancaman

internal, yakni intoleran dan radikalisme,” ujar Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat menjadi

pemateri pada kegiatan diskusi ‘Ngobrol Pancasila dan Kepemudaan’ di Kafé Belingkaan Jalan S. Parman Pontianak, belum lama ini.

Terkait hal itu, Sujiwo menyebut, pentingnya menjaga empat

pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bineka Tunggal Ika dan NKRI. Secara

khusus ia menyebut Pancasila sebagai salah satu kunci pemersatu bangsa yang

wajib dijaga.

“Jika Pancasila utuh, maka utuhlah Indonesia,”

sebutnya.

Sujiwo menyatakan, kemerdekaan Indonesia

tidak diperjuangkan hanya oleh kelompok tertentu. Momentum Sumpah Pemuda pada

1928 silam membuktikan bahwa seluruh pemuda dari berbagai latar belakang ikut

andil menjaga eksistensi Indonesia. Karena itu, dirinya mengajak seluruh elemen

bangsa untuk menyudahi perbincangan tentang perbedaan suku, agama, ras dan golongan.

“Peran pemuda saat ini adalah terus merapatkan

persatuan untuk mempertahankan NKRI. Saat ini kelompok-kelompok intoleran dan

radikalisme telah mulai masuk ke kampus-kampus. Ini perlu kita antisipasi,”

tegasnya.

Sujiwo menilai slogan ‘Jas Merah’ sebagai

akronim dari ‘Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah’ sangat aktual. Sama dengan

pernyataan tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara tentang bangsa besar

adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dan para pahlawan, terang Jiwo, tak lain

adalah para pemuda. Di mana punya peran luar biasa terhadap sejarah perjuangan

bangsa hingga proses kemerdekaan.

“Beri aku seribu orang tua, niscaya akan

kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan

dunia,” tukasnya mengutip ucapan fenomenal Bung Karno.

Kegiatan diskusi yang mengusung tema ‘Menyongsong

Satu Abad Sumpah Pemuda Menuju Indonesia Dicita-citakan’ digelar oleh empat

organisasi kemahasiswaan. Yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalbar,

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pontianak, Kesatuan Aksi Mahasiswa

Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)

Kalbar. Diskusi digelar terkait peringatan Sumpah Pemuda ke-91 tahun 2019.

Ketua Umum GMNI Pontianak, Rival Aqma Rianda

mengatakan, para pemuda punya mimpi yang sama khususnya untuk perubahan

Kalimantan Barat.

“Saya berharap melalui diskusi ini dapat

membuahkan ide-ide untuk memajukan daerah kita. Agar mampu memberikan

rekomendasi khusus untuk Kalimantan Barat yang lebih baik lagi,” harapnya. (ian)

Artikel Selanjutnya
Hiswana Migas Sebut HET Elpiji Melon di Ketapang Rp16,5 Ribu
Jumat, 01 November 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati Rupinus Bersama Mahasiswa Sekadau Gelar Dialog Bahas Program SDSS
Jumat, 01 November 2019

Berita terkait