Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 09 November 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Penantian panjang masyarakat Kecamatan Kubu khususnya Teluk Malike
dan Jangkang II kini berbuah hasil, pasalnya Kapal Motor Penyembrangan (KMP)
atau kapal Ferry telah dioperasikan secara resmi yang ditandai pemotongan pita
oleh Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo, Kamis (7/11/2019).
Sujiwo mengatakan, operasional KMP Silok yang melayani Teluk
Malike-Jangkang II menjadi kontribusi nyata peningkatan pertumbuhan
perekonomian masyarakat setempat. Menurutnya, pelabuhan dan dermaga merupakan
salah satu mata rantai transportasi yang menunjang secara langsung moda
perekonomian masyarakat.
“Begitu juga dengan beroperasinya KMP Silok PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero), sangat berperan penting sebagai sarana jasa angkutan
penyeberangan antarsungai dan pengelola dermaga penyeberangan. Sehingga
mempercepat pembangunan yang ada di wilayah kita khususnya Kabupaten Kubu
Raya,” tuturnya.
Secara khusus Sujiwo berharap, ferry dapat beroperasi secara
maksimal. Sehingga membantu masyarakat dalam transportasi. Agar, yang
terpenting, memudahkan pergerakan ekonomi masyarakat. Ia menyatakan fasilitas
transportasi masyarakat menjadi atensi Pemerintah Kabupaten. Karena itu, ada
beberapa penyeberangan lainnya yang akan menjadi prioritas selanjutnya.
“Saat ini selain Teluk Malike-Jangkang 2, sudah beroperasi
Rasau-Pinang Luar, Parit Sarim-Teluk Pakedai, dan Rasau-Teluk Batang. Ada tiga
lagi yang menjadi prioriotas yaitu Kelang-Padang Tikar, Jangkang 1-Sungai
Bulan, dan Sukalanting-Terentang. Nah, Sukalanting-Terentang sudah studi
kelaikan termasuk Padang Tikar-Kelang,” ungkapnya.
Sujiwo menuturkan Pemerintah daerah akan menindaklanjuti
operasional ferry dengan perbaikan jalan. Hal itu menurutnya sebuah keharusan
demi mendukung operasional penyeberangan.
“Tugas Pemkab tentunya mendukung dari sarana jalannya.
Seperti yang Teluk Malike-Jangkang 2 memang suatu keharusan, mulai Air Putih
sampai Pinang Luar ini harus mendapatkan atensi. Bagaimana secara bertahap
jalan bisa terbangun. Sehingga semuanya terdukung dan operasional penyeberangan
bisa maksimal,” paparnya.
Sementara General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Pontianak,
Zulpidon mengatakan, operasional ferry Pelabuhan Jangkang yang telah dibangun
sejak lama mendapat dukungan penuh Bupati Kubu Raya. Setelah berkoordinasi
dengan Dinas Perhubungan Kabupaten dan Provinsi, pihaknya langsung melakukan
ujicoba.
“Sudah tiga hari ujicoba sebelum peresmian dan mulai dari
peresmian hingga seterusnya sudah permanen. Jadi ini merupakan perintis.
Menyambungkan yang sudah lama terputus sehingga baru mulai ada kendaraan yang
lewat,” jelasnya.
Terkait operasional penyeberangan yang baru dilakukan,
Zulfidon menerangkan hal itu berhubungan dengan anggaran. Mengingat dermaga
dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Sebagai operator, pihaknya mengaku sudah
lama siap. Hanya anggaran dari kementerian yang belum siap.
“Jadi kami menunggu apabila ada anggaran. Tapi Bupati, Wakil
Bupati dan Dinas terkait semuanya mendukung. Sehingga yang harusnya di 2020
ferry baru bisa jalan, ternyata di akhir tahun ini sudah bisa,” ujarnya.
Zulfidon optimistis beroperasinya ferry penyeberangan akan
berdampak pada terbentuknya jalur transportasi darat. Termasuk adanya
peningkatan kualitas jalan. Mengingat saat ini akses darat masih terkendala.
“Insya Allah dengan adanya kapal penyeberangan ini otomatis
kan nanti masyarakat wira-wiri lewat sini sehingga itu akan terbentuk sendiri,”
tandasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Penantian panjang masyarakat Kecamatan Kubu khususnya Teluk Malike
dan Jangkang II kini berbuah hasil, pasalnya Kapal Motor Penyembrangan (KMP)
atau kapal Ferry telah dioperasikan secara resmi yang ditandai pemotongan pita
oleh Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo, Kamis (7/11/2019).
Sujiwo mengatakan, operasional KMP Silok yang melayani Teluk
Malike-Jangkang II menjadi kontribusi nyata peningkatan pertumbuhan
perekonomian masyarakat setempat. Menurutnya, pelabuhan dan dermaga merupakan
salah satu mata rantai transportasi yang menunjang secara langsung moda
perekonomian masyarakat.
“Begitu juga dengan beroperasinya KMP Silok PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero), sangat berperan penting sebagai sarana jasa angkutan
penyeberangan antarsungai dan pengelola dermaga penyeberangan. Sehingga
mempercepat pembangunan yang ada di wilayah kita khususnya Kabupaten Kubu
Raya,” tuturnya.
Secara khusus Sujiwo berharap, ferry dapat beroperasi secara
maksimal. Sehingga membantu masyarakat dalam transportasi. Agar, yang
terpenting, memudahkan pergerakan ekonomi masyarakat. Ia menyatakan fasilitas
transportasi masyarakat menjadi atensi Pemerintah Kabupaten. Karena itu, ada
beberapa penyeberangan lainnya yang akan menjadi prioritas selanjutnya.
“Saat ini selain Teluk Malike-Jangkang 2, sudah beroperasi
Rasau-Pinang Luar, Parit Sarim-Teluk Pakedai, dan Rasau-Teluk Batang. Ada tiga
lagi yang menjadi prioriotas yaitu Kelang-Padang Tikar, Jangkang 1-Sungai
Bulan, dan Sukalanting-Terentang. Nah, Sukalanting-Terentang sudah studi
kelaikan termasuk Padang Tikar-Kelang,” ungkapnya.
Sujiwo menuturkan Pemerintah daerah akan menindaklanjuti
operasional ferry dengan perbaikan jalan. Hal itu menurutnya sebuah keharusan
demi mendukung operasional penyeberangan.
“Tugas Pemkab tentunya mendukung dari sarana jalannya.
Seperti yang Teluk Malike-Jangkang 2 memang suatu keharusan, mulai Air Putih
sampai Pinang Luar ini harus mendapatkan atensi. Bagaimana secara bertahap
jalan bisa terbangun. Sehingga semuanya terdukung dan operasional penyeberangan
bisa maksimal,” paparnya.
Sementara General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Pontianak,
Zulpidon mengatakan, operasional ferry Pelabuhan Jangkang yang telah dibangun
sejak lama mendapat dukungan penuh Bupati Kubu Raya. Setelah berkoordinasi
dengan Dinas Perhubungan Kabupaten dan Provinsi, pihaknya langsung melakukan
ujicoba.
“Sudah tiga hari ujicoba sebelum peresmian dan mulai dari
peresmian hingga seterusnya sudah permanen. Jadi ini merupakan perintis.
Menyambungkan yang sudah lama terputus sehingga baru mulai ada kendaraan yang
lewat,” jelasnya.
Terkait operasional penyeberangan yang baru dilakukan,
Zulfidon menerangkan hal itu berhubungan dengan anggaran. Mengingat dermaga
dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Sebagai operator, pihaknya mengaku sudah
lama siap. Hanya anggaran dari kementerian yang belum siap.
“Jadi kami menunggu apabila ada anggaran. Tapi Bupati, Wakil
Bupati dan Dinas terkait semuanya mendukung. Sehingga yang harusnya di 2020
ferry baru bisa jalan, ternyata di akhir tahun ini sudah bisa,” ujarnya.
Zulfidon optimistis beroperasinya ferry penyeberangan akan
berdampak pada terbentuknya jalur transportasi darat. Termasuk adanya
peningkatan kualitas jalan. Mengingat saat ini akses darat masih terkendala.
“Insya Allah dengan adanya kapal penyeberangan ini otomatis
kan nanti masyarakat wira-wiri lewat sini sehingga itu akan terbentuk sendiri,”
tandasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini