Pontianak    

Sukses Terapkan Pendidikan Karakter, SMPN 1 Raih Juara I LSS Nasional

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 14 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – SMPN 1 Pontianak dinobatkan sebagai Juara Pertama The Best

Character Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional 2019. Peringkat tertinggi

yang diraih SMPN 1 ini untuk kategori sekolah dengan pembinaan karakter siswa

terbaik.

“Saya berharap prestasi yang dicapai oleh SMPN 1 ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk menjadi yang terbaik,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menerima penyerahan piala dan hadiah berupa uang tunai senilai Rp35 juta di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (13/11/2019) malam.

Menurutnya, pembinaan karakter perlu diberikan sejak dini di

kalangan siswa untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan

karakter dalam kaitan dengan LSS ini adalah bagaimana menanamkan rasa cinta

kebersihan, baik menjaga kebersihan diri sendiri maupun kebersihan lingkungan,

dan menjaga kesehatan. Kebersihan terhadap diri sendiri dimaksudkan agar

membentuk pribadi sehat dan jiwa yang kuat.

“Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, apabila

anak dalam kondisi sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan

belajar mengajar dengan baik,” jelasnya.

Pembentukan karakter siswa, lanjut Edi, bisa dimulai dari

menerapkan disiplin dan tata tertib di sekolah masing-masing. Dengan siswa

berperilaku disiplin dan tertib terhadap peraturan sekolah, maka karakter

mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk itu, orang nomor satu di Kota

Pontianak ini bertekad menjadikan seluruh sekolah di Kota Pontianak ini sebagai

sekolah berkarakter.

“Kita juga akan menjadikan sekolah-sekolah yang ada sebagai

sekolah sehat, lingkungan bersih, hijau dan membuat siswa belajar dengan

nyaman,” ucap dia.

Kepala SMPN 1, Yuyun Yuniarti menuturkan, penilaian sekolah

sehat bukan semata dari bangunan gedung, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan

lainnya. Banyak hal yang menjadi faktor penilaian sebab program yang sekarang

ini adalah sekolah sehat berkarakter.

Kalau sebelumnya hanya penilaian sekolah sehat, sekarang

penilaian sekolah sehat berkarakter. Selain itu juga ada komponen-komponen

lain, termasuk pembinaan pada anak didik. Banyak inovasi-inovasi yang sudah

dilakukan pihaknya.

Inovasi-inovasi itu memang dikembangkan untuk mewujudkan

SMPN 1 sebagai sekolah sehat, mencakup kantin sehat, kegiatan berbasis siswa,

bagaimana siswa memberikan umpan balik terhadap semua program yang ada di

sekolah.

“Alhamdulillah upaya yang kami lakukan ini berhasil

mengantarkan SMPN 1 sebagai juara pertama sekolah berkarakter,” imbuhnya.

Pembiasaan-pembiasaan terhadap siswa diterapkan pihaknya

dalam pembinaan karakter. Hal yang diterapkan di sekolah diantaranya bagaimana

pagi hari menyambut siswa dengan senyum, salam, sapa dan santun. Selain itu

juga dengan membiasakan anak didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka

berdiri di depan sekolah berbaris kemudian dipersilakan masuk setelah

bersalaman dengan gurunya.

“Kemudian juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya

untuk penguatan pendidikan karakter, bisa terimplementasi dalam pembelajaran,

bisa pula terimplementasi di luar seperti ekstrakurikuler,” katanya.

Diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan cukup

tinggi. Hal itu, bisa dilihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, rapi dan

anak-anak saling mengingatkan. Berbeda dengan sekolah lainnya di mana

pengelolaan sampah di lingkungan sekolah biasa dilakukan oleh petugas cleaning

service, di SMPN 1 ini, pengelolaan sampah berbasis pada siswa. Artinya, mereka

yang membuang ke tempat sampah sementara dan mereka pula yang membersihkan

tempat sampahnya.

“Itulah cara kami menumbuhkan kesadaran pada peserta didik,”

pungkasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
DPRD Minta Pemkot Pontianak Tuntaskan Infrastruktur
Kamis, 14 November 2019
Artikel Sebelumnya
Peringati Hari Jadi ke-124, BRI Ketapang Bedah Rumah Nenek Sakila
Kamis, 14 November 2019

Berita terkait