Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 November 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – SMPN 1 Pontianak dinobatkan sebagai Juara Pertama The Best
Character Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional 2019. Peringkat tertinggi
yang diraih SMPN 1 ini untuk kategori sekolah dengan pembinaan karakter siswa
terbaik.
“Saya berharap prestasi yang dicapai oleh SMPN 1 ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk menjadi yang terbaik,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menerima penyerahan piala dan hadiah berupa uang tunai senilai Rp35 juta di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (13/11/2019) malam.
Menurutnya, pembinaan karakter perlu diberikan sejak dini di
kalangan siswa untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan
karakter dalam kaitan dengan LSS ini adalah bagaimana menanamkan rasa cinta
kebersihan, baik menjaga kebersihan diri sendiri maupun kebersihan lingkungan,
dan menjaga kesehatan. Kebersihan terhadap diri sendiri dimaksudkan agar
membentuk pribadi sehat dan jiwa yang kuat.
“Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, apabila
anak dalam kondisi sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan baik,” jelasnya.
Pembentukan karakter siswa, lanjut Edi, bisa dimulai dari
menerapkan disiplin dan tata tertib di sekolah masing-masing. Dengan siswa
berperilaku disiplin dan tertib terhadap peraturan sekolah, maka karakter
mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk itu, orang nomor satu di Kota
Pontianak ini bertekad menjadikan seluruh sekolah di Kota Pontianak ini sebagai
sekolah berkarakter.
“Kita juga akan menjadikan sekolah-sekolah yang ada sebagai
sekolah sehat, lingkungan bersih, hijau dan membuat siswa belajar dengan
nyaman,” ucap dia.
Kepala SMPN 1, Yuyun Yuniarti menuturkan, penilaian sekolah
sehat bukan semata dari bangunan gedung, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan
lainnya. Banyak hal yang menjadi faktor penilaian sebab program yang sekarang
ini adalah sekolah sehat berkarakter.
Kalau sebelumnya hanya penilaian sekolah sehat, sekarang
penilaian sekolah sehat berkarakter. Selain itu juga ada komponen-komponen
lain, termasuk pembinaan pada anak didik. Banyak inovasi-inovasi yang sudah
dilakukan pihaknya.
Inovasi-inovasi itu memang dikembangkan untuk mewujudkan
SMPN 1 sebagai sekolah sehat, mencakup kantin sehat, kegiatan berbasis siswa,
bagaimana siswa memberikan umpan balik terhadap semua program yang ada di
sekolah.
“Alhamdulillah upaya yang kami lakukan ini berhasil
mengantarkan SMPN 1 sebagai juara pertama sekolah berkarakter,” imbuhnya.
Pembiasaan-pembiasaan terhadap siswa diterapkan pihaknya
dalam pembinaan karakter. Hal yang diterapkan di sekolah diantaranya bagaimana
pagi hari menyambut siswa dengan senyum, salam, sapa dan santun. Selain itu
juga dengan membiasakan anak didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka
berdiri di depan sekolah berbaris kemudian dipersilakan masuk setelah
bersalaman dengan gurunya.
“Kemudian juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya
untuk penguatan pendidikan karakter, bisa terimplementasi dalam pembelajaran,
bisa pula terimplementasi di luar seperti ekstrakurikuler,” katanya.
Diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan cukup
tinggi. Hal itu, bisa dilihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, rapi dan
anak-anak saling mengingatkan. Berbeda dengan sekolah lainnya di mana
pengelolaan sampah di lingkungan sekolah biasa dilakukan oleh petugas cleaning
service, di SMPN 1 ini, pengelolaan sampah berbasis pada siswa. Artinya, mereka
yang membuang ke tempat sampah sementara dan mereka pula yang membersihkan
tempat sampahnya.
“Itulah cara kami menumbuhkan kesadaran pada peserta didik,”
pungkasnya. (jim)
KalbarOnline,
Pontianak – SMPN 1 Pontianak dinobatkan sebagai Juara Pertama The Best
Character Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional 2019. Peringkat tertinggi
yang diraih SMPN 1 ini untuk kategori sekolah dengan pembinaan karakter siswa
terbaik.
“Saya berharap prestasi yang dicapai oleh SMPN 1 ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk menjadi yang terbaik,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menerima penyerahan piala dan hadiah berupa uang tunai senilai Rp35 juta di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (13/11/2019) malam.
Menurutnya, pembinaan karakter perlu diberikan sejak dini di
kalangan siswa untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan
karakter dalam kaitan dengan LSS ini adalah bagaimana menanamkan rasa cinta
kebersihan, baik menjaga kebersihan diri sendiri maupun kebersihan lingkungan,
dan menjaga kesehatan. Kebersihan terhadap diri sendiri dimaksudkan agar
membentuk pribadi sehat dan jiwa yang kuat.
“Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, apabila
anak dalam kondisi sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan baik,” jelasnya.
Pembentukan karakter siswa, lanjut Edi, bisa dimulai dari
menerapkan disiplin dan tata tertib di sekolah masing-masing. Dengan siswa
berperilaku disiplin dan tertib terhadap peraturan sekolah, maka karakter
mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk itu, orang nomor satu di Kota
Pontianak ini bertekad menjadikan seluruh sekolah di Kota Pontianak ini sebagai
sekolah berkarakter.
“Kita juga akan menjadikan sekolah-sekolah yang ada sebagai
sekolah sehat, lingkungan bersih, hijau dan membuat siswa belajar dengan
nyaman,” ucap dia.
Kepala SMPN 1, Yuyun Yuniarti menuturkan, penilaian sekolah
sehat bukan semata dari bangunan gedung, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan
lainnya. Banyak hal yang menjadi faktor penilaian sebab program yang sekarang
ini adalah sekolah sehat berkarakter.
Kalau sebelumnya hanya penilaian sekolah sehat, sekarang
penilaian sekolah sehat berkarakter. Selain itu juga ada komponen-komponen
lain, termasuk pembinaan pada anak didik. Banyak inovasi-inovasi yang sudah
dilakukan pihaknya.
Inovasi-inovasi itu memang dikembangkan untuk mewujudkan
SMPN 1 sebagai sekolah sehat, mencakup kantin sehat, kegiatan berbasis siswa,
bagaimana siswa memberikan umpan balik terhadap semua program yang ada di
sekolah.
“Alhamdulillah upaya yang kami lakukan ini berhasil
mengantarkan SMPN 1 sebagai juara pertama sekolah berkarakter,” imbuhnya.
Pembiasaan-pembiasaan terhadap siswa diterapkan pihaknya
dalam pembinaan karakter. Hal yang diterapkan di sekolah diantaranya bagaimana
pagi hari menyambut siswa dengan senyum, salam, sapa dan santun. Selain itu
juga dengan membiasakan anak didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka
berdiri di depan sekolah berbaris kemudian dipersilakan masuk setelah
bersalaman dengan gurunya.
“Kemudian juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya
untuk penguatan pendidikan karakter, bisa terimplementasi dalam pembelajaran,
bisa pula terimplementasi di luar seperti ekstrakurikuler,” katanya.
Diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan cukup
tinggi. Hal itu, bisa dilihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, rapi dan
anak-anak saling mengingatkan. Berbeda dengan sekolah lainnya di mana
pengelolaan sampah di lingkungan sekolah biasa dilakukan oleh petugas cleaning
service, di SMPN 1 ini, pengelolaan sampah berbasis pada siswa. Artinya, mereka
yang membuang ke tempat sampah sementara dan mereka pula yang membersihkan
tempat sampahnya.
“Itulah cara kami menumbuhkan kesadaran pada peserta didik,”
pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini