Sintang    

Hadiri Syukuran Pentahbisan Pastor di Paroki Pandan, Ini Harapan Bupati Jarot

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 21 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri malam syukuran pentahbisan

Diakon Theobaldus Lusianus Kasino, Pr menjadi seorang imam di halaman gereja

Paroki Keluarga Kudus Pandan, Rabu (20/11/2019).

Theobaldus Lusianus Kasino yang merupakan putra daerah

Pandan ini ditahbiskan oleh Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap

dalam sebuah misa khusus didampingi puluhan pastor dan disaksikan ribuan umat.

Pastor Theobaldus Lusianus Kasino, Pr ditugaskan oleh Uskup Sintang untuk

melayani umat Katolik di Paroki Peniung dan Bunut Nanga Kalis Kabupaten Kapuas

Hulu.

Bupati Jarot di hadapan Uskup Sintang, pastor, suster dan

umat yang memadati halaman Paroki Keluarga Kudus Pandan menyampaikan rasa

bangganya dengan perjalanan rohani Pastor Theobaldus Lusianus Kasino sehingga

bisa ditahbiskan sebagai seorang imam.

“Saya bangga juga dengan keluarga Pastor Theo yang sudah ikhlas

dan mengijinkan anak muda ini menjadi seorang pastor. Soal keikhlasan keluarga

ini, saya juga punya pengalaman. Yang mana keluarga saya di Muntilan Jawa

Tengah, yakni tante saya, juga merupakan keluarga Katolik dan dua anaknya juga

memilih menjadi seorang imam. Tinggal satu putra mereka yang tidak memilih

menjadi seorang imam. Jadi saya memahami pengorbanan keluarga untuk melepas

anaknya menjadi seorang imam. Jalan yang sudah ditempuh oleh Pastor Theo, saya

harapkan bisa diikuti oleh anak-anak muda yang lain,” terang Bupati Sintang.

“Saat ini Pastor Theo masih ditugaskan Bapak Uskup di Nanga

Kalis. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa melayani umat Katolik di Kabupaten

Sintang, bahkan di Paroki Pandan ini. Karena Paroki Pandan ini sedang membangun

gereja yang besar dan megah. Dan ini menambah persiapan pengembangan kawasan

Sungai Ukoi sebagai kawasan kota baru, karena di sini sudah ada bandara, kantor

BNPB, bahkan mungkin rencana Kantor Gubernur Kapuas Raya,” tukasnya.

Sementara Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap

menyampaikan bahwa menjadi seorang imam memiliki tantangan yang sangat besar

seperti tidak memiliki keturunan dan mengabdikan diri bagi Tuhan dan sesama

sampai mati.

“Tidak banyak anak muda yang mau menjadi seorang imam

sehingga saya sangat berterima kasih kepada keluarga besar Pastor Theo,

khususnya orang tuanya yang sudah melepaskan anaknya untuk Tuhan dan umatnya.

Saya juga melihat fenomena di mana banyak keluarga Katolik yang memiliki anak

sedikit dan tidak mau melepaskan anak mereka untuk menjadi seorang imam,” terang

Uskup Sintang.

“Saya sering mendorong keluarga Katolik untuk memiliki

paling sedikit 4 orang anak. Sehingga dua anak bias ikut keluarga dan dua anak

untuk Tuhan. Saat ini, 50 persen imam diosesan di Kalimantan bukan berasal dari

Kalimantan tetapi berasal dari Jawa dan Flores. Kita bersyukur mereka mau

mengabadikan diri di Kalimantan. Lalu, pastor yang orang Kalimantan atau orang Dayaknya

berapa. Jumlahnya sangat sedikit. Maka saya meminta tanggung jawab orang Dayak

untuk menjadi imam,” tambah Uskup Sintang.

“Saat ini, di Keuskupan Sintang itu ada 1.018 stasi yang

dilayani sekitar 60 imam. Tentu jumlah imam sangat kurang. Maka saya ingin

menyampaikan ungkapan terima kasih kepada keluarga yang sudah mau melepas

anak-anak mereka untuk berkarya menjadi seorang imam. Saya juga berpesan kepada

keluarga Katolik untuk tidak terlalu ketat dengan program keluarga berencana.

Pikirkan masa depan umat Katolik,” pesan Uskup Sintang.

Pastor Theobaldus Lusianus Kasino mengambil semboyan

pentahbisanya yakni sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku

menurut perkataan-Mu. Pastor Theo memang berasal dari Paroki Keluarga Kudus

Pandan. Ia menamatkan pendidikan di SDN 4 Simpang Pandan, SMPN 03 Sungai

Tebelian, SMKN 1 Sintang, S1 di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya

Sasana Malang dan S2 di Sekolah Tinggi Teologi Pastor Bonus Pontianak. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Sikapi Tuntutan ASAP, Bupati Jarot : Peladang Bukan Penjahat
Kamis, 21 November 2019
Artikel Sebelumnya
Optimalkan Potensi Perikanan, Bupati Muda : Sinergikan Dengan Pelaku UMKM
Kamis, 21 November 2019

Berita terkait