Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 25 November 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Sejumlah warga dari Desa Mayak dan Desa Tanjungpura bergotong
royong membangun jalan darurat dengan bahan seadanya dari sisa material proyek pembangunan
Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura yang kondisinya masih terendam banjir.
Selain sebagai jalan sementara untuk melintas, aksi tersebut
juga merupakan sebagai bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap hasil dari
pelaksanaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp14 Miliar dari APBD Ketapang
tahun 2019.

Satu di antara warga Desa Mayak, Moh Hidayat (45) mengaku
kalau masyarakat sangat kecewa dengan hasil dari pelaksanaan proyek pembangunan
Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura yang kondisinya masih banjir sehingga
aksesnya masih sama seperti sebelumnya.
“Kalau bicara kecewa, tentu kami sangat kecewa dan berharap
pihak pelaksana maupun pihak terkait untuk bertanggung jawab dengan kondisi
seperti ini ,” katanya, Senin (25/11/2019).
Hidayat menyebut, sebagai bentuk protes dan kekecewaan
tersebut, puluhan masyarakat dari dua desa melakukan aksi gotong royong dengan
membangun jalan darurat menggunakan kayu agar bisa dilalui oleh masyarakat.
“Kemarin masyarakat sudah bangun jalan sementara, itu
sebagai bentuk protes. Kita berharap Dinas turun ke lapangan mengecek kondisi
ini dan mencari solusinya agar anggaran sebesar itu tidak sia-sia,” ujarnya.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR) Ketapang yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari
Proyek peningkatan struktur Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura, Arif Lukman
terkesan menghindari awak media yang meminta penjelasan terkait proyek yang
dinilai bermasalah pada perencanaannya tersebut.
“Perencanaannya jelas kok, soal normalisasi mana saya tahu,”
katanya saat dikonfirmasi melalui handphone, Senin (25/11/2019).
Tak sampai di situ, awak media juga mencoba untuk melakukan
konfirmasi kepada yang bersangkutan di kantornya, namun Arif Lukman mengaku tidak
bisa ditemui.
“Udah dulu suaranya tidak jelas, saya mau jemput anak saya
dulu,” ungkapnya seraya mematikan handphone. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Sejumlah warga dari Desa Mayak dan Desa Tanjungpura bergotong
royong membangun jalan darurat dengan bahan seadanya dari sisa material proyek pembangunan
Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura yang kondisinya masih terendam banjir.
Selain sebagai jalan sementara untuk melintas, aksi tersebut
juga merupakan sebagai bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap hasil dari
pelaksanaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp14 Miliar dari APBD Ketapang
tahun 2019.

Satu di antara warga Desa Mayak, Moh Hidayat (45) mengaku
kalau masyarakat sangat kecewa dengan hasil dari pelaksanaan proyek pembangunan
Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura yang kondisinya masih banjir sehingga
aksesnya masih sama seperti sebelumnya.
“Kalau bicara kecewa, tentu kami sangat kecewa dan berharap
pihak pelaksana maupun pihak terkait untuk bertanggung jawab dengan kondisi
seperti ini ,” katanya, Senin (25/11/2019).
Hidayat menyebut, sebagai bentuk protes dan kekecewaan
tersebut, puluhan masyarakat dari dua desa melakukan aksi gotong royong dengan
membangun jalan darurat menggunakan kayu agar bisa dilalui oleh masyarakat.
“Kemarin masyarakat sudah bangun jalan sementara, itu
sebagai bentuk protes. Kita berharap Dinas turun ke lapangan mengecek kondisi
ini dan mencari solusinya agar anggaran sebesar itu tidak sia-sia,” ujarnya.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR) Ketapang yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari
Proyek peningkatan struktur Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura, Arif Lukman
terkesan menghindari awak media yang meminta penjelasan terkait proyek yang
dinilai bermasalah pada perencanaannya tersebut.
“Perencanaannya jelas kok, soal normalisasi mana saya tahu,”
katanya saat dikonfirmasi melalui handphone, Senin (25/11/2019).
Tak sampai di situ, awak media juga mencoba untuk melakukan
konfirmasi kepada yang bersangkutan di kantornya, namun Arif Lukman mengaku tidak
bisa ditemui.
“Udah dulu suaranya tidak jelas, saya mau jemput anak saya
dulu,” ungkapnya seraya mematikan handphone. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini