Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 22 November 2019 |
KalbarOnline, Ketapang
– Proyek peningkatan struktur Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura yang
dikerjakan oleh PT Bayu Karsa Utama dengan anggaran senilai Rp14 miliar dari
APBD Ketapang tahun 2019 terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur
Ketapang beberapa hari terakhir, Kamis (21/11/2019).
Kondisi jalan yang telah dilakukan penimbunan namun masih
saja terendam banjir sehingga kondisinya sama seperti sebelumnya, dikeluhkan
oleh masyarakat yang melintas.
Satu di antara warga Kecamatan Muara Pawan, Andi (34) yang
melintasi jalan tersebut membenarkan bahwa jalan yang sedang dibangun saat ini
terendam banjir.
“Kalau seperti ini sama seperti sebelum ditimbun, percuma
saja anggarannya hingga Rp14 Miliar kalau kondisi jalan masih terendam,”
ungkapnya, Kamis (21/11/2019).
Andi berharap, kondisi ini bisa teratasi, terlebih jalan ini
merupakan akses penting untuk masyarakat yang menghubungkan beberapa wilayah
dan memang sudah selayaknya dibangun dengan maksimal.
“Harapan kita dengan anggaran yang sebesar ini dampaknya
bisa benar-benar dirasakan masyarakat. Harus dicari solusi kenapa ini terjadi
apakah karena timbunan rendah, tidak ada saluran air atau apa. Jangan sampai
anggaran yang besar menjadi sia-sia,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang
– Proyek peningkatan struktur Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura yang
dikerjakan oleh PT Bayu Karsa Utama dengan anggaran senilai Rp14 miliar dari
APBD Ketapang tahun 2019 terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur
Ketapang beberapa hari terakhir, Kamis (21/11/2019).
Kondisi jalan yang telah dilakukan penimbunan namun masih
saja terendam banjir sehingga kondisinya sama seperti sebelumnya, dikeluhkan
oleh masyarakat yang melintas.
Satu di antara warga Kecamatan Muara Pawan, Andi (34) yang
melintasi jalan tersebut membenarkan bahwa jalan yang sedang dibangun saat ini
terendam banjir.
“Kalau seperti ini sama seperti sebelum ditimbun, percuma
saja anggarannya hingga Rp14 Miliar kalau kondisi jalan masih terendam,”
ungkapnya, Kamis (21/11/2019).
Andi berharap, kondisi ini bisa teratasi, terlebih jalan ini
merupakan akses penting untuk masyarakat yang menghubungkan beberapa wilayah
dan memang sudah selayaknya dibangun dengan maksimal.
“Harapan kita dengan anggaran yang sebesar ini dampaknya
bisa benar-benar dirasakan masyarakat. Harus dicari solusi kenapa ini terjadi
apakah karena timbunan rendah, tidak ada saluran air atau apa. Jangan sampai
anggaran yang besar menjadi sia-sia,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini