Tinjau Jalan Tanjungpura, Dinas PUTR Ketapang Pastikan Terus Dikerjakan Hingga Tuntas

KalbarOnline, Ketapang – Curah hujan yang begitu deras terjadi pada pekan lalu, berakibat pada terendamnya beberapa titik badan jalan akses menuju ke Desa Tanjungpura-Mayak sehingga menyebabkan terkendalanya aktifitas warga yang melintasi jalur tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Ketapang, Ir. Sukirno melakukan peninjauan ke titik badan jalan yang terendam di lokasi Mensubuk yang bergambut tersebut sehingga warga setempat membuat jembatan kayu untuk akses kendaraan roda dua, Rabu (27/11/2019) sore.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Setelah kita tinjau dilapangan dan kita liat kondisinya tadi jalan yang tergenang air itu ada dua segmen sebelum jembatan kurang lebih 75 meter kemudian selepas jembatan kurang lebih sama 75 meter,” kata Sukirno saat menjelaskan permasalahan tersebut kepada awak media di lokasi Jalan Sungai Awan Kiri-Tanjungpura.

Ia memaparkan, penyebab kondisi badan jalan yang terendam di dua titik itu dikarenakan, yang pertama kondisi alam hujan kemarin air yang meluap dari lokasi sekitar tumpah di lokasi yang terendam karena daerah sekitar Mensubuk merupakan lahan gambut.

Baca Juga :  Pemkab Ketapang Pulangkan 14 Pasien Sembuh Covid-19

“Gambut itu seperti busa, kalau dikasih beban maka akan turun, sehingga pelaksanaan pekerjaan kemarin level timbunan sudah rata di dua titik ini terjadi penurunan sehingga tergenang air,” paparnya.

Ia menegaskan hal tersebut akan terus dilakukan pemeliharaan dengan harapan jangan sampai ada kendala lagi sehingga jalan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat Tanjungpura dan sekitarnya.

“Kita lihat alat masih berada di lokasi ini dan penimbunan terus dilakukan karena masa pemeliharaannya masih ada sehingga nanti jalan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” terangnya.

Kemudian ia juga juga menyampaikan terkait kondisi alam, yakni curah hujan yang tinggi sehingga bisa mengakibatkan genangan lebih dalam dari sekarang dan akan terkendala lagi, Ia juga berjanji akan melakukan normalisasi pembuangan air di sekitar genangan sehinga jika hujan turun lagi air bisa segera tersalurkan ke Sungai Pawan.

Baca Juga :  Sinergi dan Sinkronisasi Kunci Optimalnya Pengawasan Orang Asing

“Kepada pihak kontraktor saya menegaskan perkerjaan penimbunan jalan segera diselesaikan, tetapi dengan melihat kondisi genang air agak surut sehingga penimbunan yang dilakukan bisa maksimal karena masa tunggunya masih panjang, agar penimbunan bisa maksimal, elevasinya bisa diratakan, meskipun ke depan bisa turun karena lokasi jalan di atas lahan bergambut,” ungkapnya.

Sementara pelaksana lapangan pekerjaan jalan tersebut, Ruli mengatakan, kondisi genangan air yang meluap karena terkendala pembuangan saluran air yang tidak lancar.

“Sedangkan untuk penyelesaian pekerja Ia sangat optimis bisa terselasaikan dengan catatan debit air sudah menurun sehingga alam pekerjaan bisa maksimal,” ujarnya.

Sedangkan untuk kondisi lahan gambut yang seperti busa jika ditimbun dan dipadatkan kemungkinan akan turun sehingga menurutnya pengembangan jalan yang ada menunggu waktu satu tahun karena pasti akan ada penurunan.

“Kita tetap optimis menyelesaikan pekerjaan ini dan kita minta warga untuk bersabarlah,” tandasnya. (Adi LC)

Comment