Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 28 November 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Curah hujan yang begitu deras terjadi pada pekan lalu, berakibat
pada terendamnya beberapa titik badan jalan akses menuju ke Desa Tanjungpura-Mayak
sehingga menyebabkan terkendalanya aktifitas warga yang melintasi jalur
tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Ketapang,
Ir. Sukirno melakukan peninjauan ke titik badan jalan yang terendam di lokasi Mensubuk
yang bergambut tersebut sehingga warga setempat membuat jembatan kayu untuk
akses kendaraan roda dua, Rabu (27/11/2019) sore.
“Setelah kita tinjau dilapangan dan kita liat kondisinya
tadi jalan yang tergenang air itu ada dua segmen sebelum jembatan kurang lebih
75 meter kemudian selepas jembatan kurang lebih sama 75 meter,” kata Sukirno
saat menjelaskan permasalahan tersebut kepada awak media di lokasi Jalan Sungai
Awan Kiri-Tanjungpura.
Ia memaparkan, penyebab kondisi badan jalan yang terendam di
dua titik itu dikarenakan, yang pertama kondisi alam hujan kemarin air yang
meluap dari lokasi sekitar tumpah di lokasi yang terendam karena daerah sekitar
Mensubuk merupakan lahan gambut.
“Gambut itu seperti busa, kalau dikasih beban maka akan
turun, sehingga pelaksanaan pekerjaan kemarin level timbunan sudah rata di dua
titik ini terjadi penurunan sehingga tergenang air,” paparnya.
Ia menegaskan hal tersebut akan terus dilakukan pemeliharaan
dengan harapan jangan sampai ada kendala lagi sehingga jalan tersebut bisa
bermanfaat bagi masyarakat Tanjungpura dan sekitarnya.
“Kita lihat alat masih berada di lokasi ini dan penimbunan
terus dilakukan karena masa pemeliharaannya masih ada sehingga nanti jalan ini
bisa bermanfaat untuk masyarakat,” terangnya.
Kemudian ia juga juga menyampaikan terkait kondisi alam,
yakni curah hujan yang tinggi sehingga bisa mengakibatkan genangan lebih dalam
dari sekarang dan akan terkendala lagi, Ia juga berjanji akan melakukan
normalisasi pembuangan air di sekitar genangan sehinga jika hujan turun lagi
air bisa segera tersalurkan ke Sungai Pawan.
“Kepada pihak kontraktor saya menegaskan perkerjaan
penimbunan jalan segera diselesaikan, tetapi dengan melihat kondisi genang air
agak surut sehingga penimbunan yang dilakukan bisa maksimal karena masa
tunggunya masih panjang, agar penimbunan bisa maksimal, elevasinya bisa
diratakan, meskipun ke depan bisa turun karena lokasi jalan di atas lahan
bergambut,” ungkapnya.
Sementara pelaksana lapangan pekerjaan jalan tersebut, Ruli
mengatakan, kondisi genangan air yang meluap karena terkendala pembuangan
saluran air yang tidak lancar.
“Sedangkan untuk penyelesaian pekerja Ia sangat optimis bisa
terselasaikan dengan catatan debit air sudah menurun sehingga alam pekerjaan
bisa maksimal,” ujarnya.
Sedangkan untuk kondisi lahan gambut yang seperti busa jika
ditimbun dan dipadatkan kemungkinan akan turun sehingga menurutnya pengembangan
jalan yang ada menunggu waktu satu tahun karena pasti akan ada penurunan.
“Kita tetap optimis menyelesaikan pekerjaan ini dan kita
minta warga untuk bersabarlah,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Curah hujan yang begitu deras terjadi pada pekan lalu, berakibat
pada terendamnya beberapa titik badan jalan akses menuju ke Desa Tanjungpura-Mayak
sehingga menyebabkan terkendalanya aktifitas warga yang melintasi jalur
tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Ketapang,
Ir. Sukirno melakukan peninjauan ke titik badan jalan yang terendam di lokasi Mensubuk
yang bergambut tersebut sehingga warga setempat membuat jembatan kayu untuk
akses kendaraan roda dua, Rabu (27/11/2019) sore.
“Setelah kita tinjau dilapangan dan kita liat kondisinya
tadi jalan yang tergenang air itu ada dua segmen sebelum jembatan kurang lebih
75 meter kemudian selepas jembatan kurang lebih sama 75 meter,” kata Sukirno
saat menjelaskan permasalahan tersebut kepada awak media di lokasi Jalan Sungai
Awan Kiri-Tanjungpura.
Ia memaparkan, penyebab kondisi badan jalan yang terendam di
dua titik itu dikarenakan, yang pertama kondisi alam hujan kemarin air yang
meluap dari lokasi sekitar tumpah di lokasi yang terendam karena daerah sekitar
Mensubuk merupakan lahan gambut.
“Gambut itu seperti busa, kalau dikasih beban maka akan
turun, sehingga pelaksanaan pekerjaan kemarin level timbunan sudah rata di dua
titik ini terjadi penurunan sehingga tergenang air,” paparnya.
Ia menegaskan hal tersebut akan terus dilakukan pemeliharaan
dengan harapan jangan sampai ada kendala lagi sehingga jalan tersebut bisa
bermanfaat bagi masyarakat Tanjungpura dan sekitarnya.
“Kita lihat alat masih berada di lokasi ini dan penimbunan
terus dilakukan karena masa pemeliharaannya masih ada sehingga nanti jalan ini
bisa bermanfaat untuk masyarakat,” terangnya.
Kemudian ia juga juga menyampaikan terkait kondisi alam,
yakni curah hujan yang tinggi sehingga bisa mengakibatkan genangan lebih dalam
dari sekarang dan akan terkendala lagi, Ia juga berjanji akan melakukan
normalisasi pembuangan air di sekitar genangan sehinga jika hujan turun lagi
air bisa segera tersalurkan ke Sungai Pawan.
“Kepada pihak kontraktor saya menegaskan perkerjaan
penimbunan jalan segera diselesaikan, tetapi dengan melihat kondisi genang air
agak surut sehingga penimbunan yang dilakukan bisa maksimal karena masa
tunggunya masih panjang, agar penimbunan bisa maksimal, elevasinya bisa
diratakan, meskipun ke depan bisa turun karena lokasi jalan di atas lahan
bergambut,” ungkapnya.
Sementara pelaksana lapangan pekerjaan jalan tersebut, Ruli
mengatakan, kondisi genangan air yang meluap karena terkendala pembuangan
saluran air yang tidak lancar.
“Sedangkan untuk penyelesaian pekerja Ia sangat optimis bisa
terselasaikan dengan catatan debit air sudah menurun sehingga alam pekerjaan
bisa maksimal,” ujarnya.
Sedangkan untuk kondisi lahan gambut yang seperti busa jika
ditimbun dan dipadatkan kemungkinan akan turun sehingga menurutnya pengembangan
jalan yang ada menunggu waktu satu tahun karena pasti akan ada penurunan.
“Kita tetap optimis menyelesaikan pekerjaan ini dan kita
minta warga untuk bersabarlah,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini