Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 12 Januari 2020 |
KalbarOnline, Sekadau
– Sebuah pohon tumbang, menewaskan dua orang warga di Dusun Nanga Menterap
SP 6, Desa Nanga Menterap, Kecamatan Sekadau Hulu, Jumat (10/1/2020) malam kemarin.
Dua korban meninggal yakni warga sekitar bernama Abdul Rahim (30) dan Salahudin
Al Ayuba (32).
Sebelum kejadian nahas tersebut, Abdul Rahim dan Salahudin
bersama lima orang temannya yakni Abang Iswandi, Egi Almahera, El Haris, Mahadi
dan Safarudin pergi ke kebun durian pada pukul 16.30 dengan maksud menunggu
buah durian jatuh dari pohon.
Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP Ginting menuturkan, berdasarkan
keterangan para saksi, kebun durian tersebut merupakan warisan kampung dan
semua warga dusun Nanga Menterap dinyatakan dalam satu ikatan keluarga besar,
yang mana setiap harinya warga dibagi secara kelompok bergiliran menunggu buah
durian jatuh dan hasilnya akan dibagi untuk kelompok yang berjaga.
Namun nahas, pada malam itu sejak pukul 18.00 hujan turun
sangat deras. Tepat pada pukul 21.30, Mahadi mendengar suara gemuruh yang
diketahui berasal dari pohon tumbang dan menimpa pondok tempat mereka berteduh.
“Saat itu mereka langsung lari, kelima rekannya tadi saling
bersahutan tapi mereka tidak mendengar suara Salahuddin dan Abdul Rohim,
setelah dicari, diketahui bahwa kedua korban tadi masih di dalam pondok dalam
posisi tertimpa pohon,” terang Kasat Reskrim.
“Mereka lalu berusaha mengevakuasi korban dari reruntuhan
pohon dan membawa korban ke RSUD Sekadau dengan mobil pick up, tapi keduanya
telah meninggal dalam perjalanan,” timpalnya.
Mengenai kejadian ini, petugas Sat Reskrim Polres Sekadau
telah melakukan olah TKP dan meminta keluarga korban untuk dilakukan otopsi.
Namun pihak keluarga menolak dengan alasan telah menerima kejadian ini sebagai
musibah. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Sebuah pohon tumbang, menewaskan dua orang warga di Dusun Nanga Menterap
SP 6, Desa Nanga Menterap, Kecamatan Sekadau Hulu, Jumat (10/1/2020) malam kemarin.
Dua korban meninggal yakni warga sekitar bernama Abdul Rahim (30) dan Salahudin
Al Ayuba (32).
Sebelum kejadian nahas tersebut, Abdul Rahim dan Salahudin
bersama lima orang temannya yakni Abang Iswandi, Egi Almahera, El Haris, Mahadi
dan Safarudin pergi ke kebun durian pada pukul 16.30 dengan maksud menunggu
buah durian jatuh dari pohon.
Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP Ginting menuturkan, berdasarkan
keterangan para saksi, kebun durian tersebut merupakan warisan kampung dan
semua warga dusun Nanga Menterap dinyatakan dalam satu ikatan keluarga besar,
yang mana setiap harinya warga dibagi secara kelompok bergiliran menunggu buah
durian jatuh dan hasilnya akan dibagi untuk kelompok yang berjaga.
Namun nahas, pada malam itu sejak pukul 18.00 hujan turun
sangat deras. Tepat pada pukul 21.30, Mahadi mendengar suara gemuruh yang
diketahui berasal dari pohon tumbang dan menimpa pondok tempat mereka berteduh.
“Saat itu mereka langsung lari, kelima rekannya tadi saling
bersahutan tapi mereka tidak mendengar suara Salahuddin dan Abdul Rohim,
setelah dicari, diketahui bahwa kedua korban tadi masih di dalam pondok dalam
posisi tertimpa pohon,” terang Kasat Reskrim.
“Mereka lalu berusaha mengevakuasi korban dari reruntuhan
pohon dan membawa korban ke RSUD Sekadau dengan mobil pick up, tapi keduanya
telah meninggal dalam perjalanan,” timpalnya.
Mengenai kejadian ini, petugas Sat Reskrim Polres Sekadau
telah melakukan olah TKP dan meminta keluarga korban untuk dilakukan otopsi.
Namun pihak keluarga menolak dengan alasan telah menerima kejadian ini sebagai
musibah. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini