Minta masyarakat tak khawatir soal layanan terhadap pasien BPJS
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan RSUD Soedarso Pontianak akan jauh lebih baik ketimbang rumah sakit swasta yang ada di Kota Pontianak. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat Kalbar tak khawatir jika ada rumah sakit swasta yang tak melayani pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
“Jangan takut kalau rumah sakit swasta tak melayani pasien BPJS, ke Soedarso aja nanti. Gedung kita (RSUD Soedarso) nanti akan lebih bagus dari swasta, untuk rawat inap pasien BPJS juga akan lebih banyak, ruang VIP nanti kita rehab seperti rumah-rumah couple. Jadi keluarga yang sakit tak saling mengganggu satu sama lain,” ujarnya tegas saat diwawancarai awak media, baru-baru ini.
“Apa susahnye? Gedung dibiayai APBD, perawatan juga lewat APBD. Saya maunya ke depan itu bagaimana caranya jasa medis untuk dokter lebih besar. Sekarang sudah 40 persen. Ke depan idealnya harus di atas 50 persen. Cuma saya mau lihat polanya dulu, apakah provinsi masih mensubsidi setelah ini atau bagaimana, nanti kita hitung,” timpalnya.
Targetkan pembangunan RSUD Soedarso rampung tahun 2020
Progres penataan kawasan RSUD Soedarso Pontianak sudah mulai terlihat. Pengerjaan beberapa fasilitas bahkan sudah hampir rampung. Seperti misalnya jembatan depan rumah sakit yang merupakan akses utama menuju RSUD Soedarso dan pembangunan dua tower masing-masing terdiri dari enam lantai yang ditargetkan rampung tahun 2020 ini. Hal ini terlihat saat Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meninjau RSUD Soedarso pada Kamis (16/1/2020) kemarin.
“Jembatan tahun ini selesai, kita kasih waktu sampai akhir Januari ini harus selesai. Nanti jembatan hanya yang itu saja, yang lainnya dibongkar,” ujar Sutarmidji.
Sementara untuk pagar rumah sakit saat ini, diakui Midji, sengaja belum dilakukan pembenahan lantaran nantinya akan dibongkar dan dibangun pagar baru hingga ke batas jalan yang baru (wilayah Kota Pontianak). Sementara akses jalan yang lama, kata dia, akan menjadi halaman rumah sakit.
“Makanya belum kita benahi. Pagar tahun ini genah, dari ujung ke ujung. Itu harus seragam pagarnya. Sementara ruas jalan tepat di seberangnya (wilayah Kubu Raya) juga akan dilakukan pelebaran,” terangnya.
“Jadi rumah sakit ini betul-betul bagus. Kemudian ditanami berbagai pohon-pohon. Memang kawasan di rumah sakit ini akan kita tata betul. Selama jabatan saya, rumah sakit ini sudah harus tuntas penataannya. Tinggal bagaimana meningkatkan pelayanan, manajemen ke depannya tinggal meng-update peralatan saja,” timpalnya.
Selain meninjau bagian depan RSUD, bagian dalam RSUD juga tak luput dari peninjauannya seperti gedung rawat inap anak, ruang VVIP dan beberapa gedung lainnya. Sesekali Midji tampak berbincang dengan petugas maupun pasien rumah sakit.
Melihat progres pembangunan dua tower bangunan enam lantai atau gedung baru yang sedang dikerjakan itu, dipastikan Midji rampung tahun 2020 ini. Termasuk pembenahan pagar dan pembenahan di beberapa titik.
“Pembangunan dua tower bangunan enam lantai (gedung baru) termasuk pagar dan pembenahan di beberapa titik kita upayakan selesai dengan landscape-nya,” ucapnya.
Bahkan orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini sudah berencana untuk membangun satu tower bangunan yang terdiri dari dua atau tiga lantai yang nantinya akan digunakan sebagai ruang khusus pemeriksaan kesehatan secara lengkap atau medical check-up (MCU), pelayanan gigi dan mata. Oleh karena itu, dijelaskan Midji, terdapat dua bangunan persis di samping masjid kawasan rumah sakit yang akan dibongkar sebagai akses masuk ke ruangan layanan check-up serta pelayanan gigi dan mata.
“Jadi tahun depan, kita mulai bangun satu tower lagi. Lantai satu untuk check-up lengkap, lantai dua untuk mata dan gigi. Kita akan buat dengan peralatan yang modern, yang terkinian. Supaya masyarakat yang dilayani, nyaman. Sementara satu lantai lagi nanti kita lihat kebutuhannya untuk apa. Tapi kalau memang kebutuhannya hanya dua lantai, kita bangun dua lantai. Kalau harus tiga, kita bangun tiga lantai,” tukasnya.
“Saya maunya pelayanan mata dan gigi di RS Soedarso ini jadi yang terbaik se-Kalbar. Karena sekarang rebutan dengan klinik, ada dokter mata bagus, kliniknya yang banyak bawa pasien, di sini (RSUD Soedarso) kosong. Nah ke depan, kita buka sampai malam, kalau dokter di sini (Kalbar) tak mau, saya cari dokter dari luar, tak payah,” timpalnya.
Tak hanya itu, Midji juga berencana membangun taman di satu bagian dalam gedung rumah sakit yang nantinya akan dilengkapi dengan jogging track dan bisa digunakan sebagai tempat fisioterapi pasien.
“Satu ruangan di dalam itu harus dibuat taman, rumah sakit itu harus ada taman, ada tempat jogging, jadi pasien fisioterapi tidak nyusur dinding,” ungkapnya.
Sementara untuk dua tower gedung baru yang tengah dikerjakan itu, diungkapkan Midji, sebagian besar akan digunakan untuk ruang pasca tindakan, seperti ruang rawat inap anak. Sebagian besar, kata Midji, akan dipindahkan ke gedung baru, termasuk 244 kamar untuk kelas III.
Bicara mengenai pelayanan, Midji menilai saat ini pelayanan RSUD Soedarso sudah mulai membaik.
“Kalau pelayanan yang diberikan petugas ke pasien, sudah mulai baik. Memang yang namanya ngurus orang sakit ini, kadang keluarga pasien ini merasa pintar dari pada dokter, jadi yang mengarahkan dokter harus begini begitu, ke depannya tak boleh lagi begitu, kita harus tegas,” pungkasnya. (Fai)
Comment