Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 24 Januari 2020 |
KalbarOnline,
Pontianak – Sejak pukul 21.00 WIB, warga Pontianak dan sekitarnya mulai
memadati wilayah pecinan di Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak di malam Tahun
Baru Imlek 2571 yang bertepatan, Jumat (24/1/2020).
Biasanya, pada setiap tahun warga keturunan Tionghoa Kota
Pontianak selalu mengelar pesta kembang api hingga pukul 00.00 WIB di malam
tahun baru Imlek. Di sepanjang Jalan Gajah Mada ini merupakan salah satu pusat
pesta kembang api terbesar dan selalu menjadi daya tarik warga bersama keluarga
untuk datang menyaksikannya.
Parlan (31) warga Sungai Rengas Kecamatan Kakap, Kabupaten
Kubu Raya, bersama istri dan anaknya sengaja ikut memadati Jalan Gajah Mada
hanya ingin melihat meriahnya pesta kembang api di kawasan Pecinan tersebut.
"Kami sengaja datang ke sini, karena setiap tahun di
malam tahun baru China selalu ramai dengan pesta kembang api. Dan ini menjadi
hiburan buat anak-anak setiap tahunya," kata Parlan seperti dilansir
Antara.
Dia juga mengaku, berkumpulnya warga di Jalan Gajah Mada
Pontianak ini juga menjadi ajang silaturahmi. Sebab kata Parlan, biasa tanpa
sengaja dirinya bisa bertemu dengan kawan-kawan yang selama ini jarang ia
temukan di hari-hari biasa.
"Ya senang saja bisa bertemu kawan yang lama tidak
bertemu," katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya pesta kembang api pada pukul
23.33 WIB mulai mewarnai langit Kota Pontiakak. Suasana semakin meriah dengan
dentuman bersaut-sautan dari kembang api di malam Tahun Batu Imlek tersebut.
Sementara itu, hujan gerimis warnai dan diharapkan membawa
berkah malam Imlek atau Tahun Baru Cina di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan
Barat, serta tidak mengurangi antusias warga Tionghoa yang melaksanakan
sembahyang, salah satunya di Kelentang Vihara Paticca Sammuppada Borneo.
Ketua Kelenteng Paticca Sammuppada Pontianak, Harison Hermanto
di Pontianak mengatakan, puncak warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang
dalam menyambut malam Imlek datang ke sekitar pukul 23.00 WIB sampai pukul
24.00 WIB.
Ia menjelaskan, warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang
mulai ramai sejak pukul 06.00 WIB pagi hari dan dilanjutkan hingga malam hari
dalam menyambut dan merayakan malam Tahun Baru Cina 2571.
"Tradisi ini sudah ada sejak dahulu, bagi yang beragama
Khatolik, Konghucu dan Kristen yang termasuk orang China tetap mengikuti Imlek
dan sembahyang di sini," ungkapnya.
Ia menambahkan, menurut kepercayaan warga Tionghoa, hujan
merupakan sumber rezeki dan dapat membawa berkah bagi mereka, sebaliknya jika
tidak turun hujan itu suatu musibah atau tidak membawa keberuntungan.
Sehingga, dia menambahkan dengan turunnya hujan malah
semakin memberikan semangat warga Tionghoa untuk memanjatkan doa dalam
menyambut malam Imlek. (Fai/Antara)
KalbarOnline,
Pontianak – Sejak pukul 21.00 WIB, warga Pontianak dan sekitarnya mulai
memadati wilayah pecinan di Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak di malam Tahun
Baru Imlek 2571 yang bertepatan, Jumat (24/1/2020).
Biasanya, pada setiap tahun warga keturunan Tionghoa Kota
Pontianak selalu mengelar pesta kembang api hingga pukul 00.00 WIB di malam
tahun baru Imlek. Di sepanjang Jalan Gajah Mada ini merupakan salah satu pusat
pesta kembang api terbesar dan selalu menjadi daya tarik warga bersama keluarga
untuk datang menyaksikannya.
Parlan (31) warga Sungai Rengas Kecamatan Kakap, Kabupaten
Kubu Raya, bersama istri dan anaknya sengaja ikut memadati Jalan Gajah Mada
hanya ingin melihat meriahnya pesta kembang api di kawasan Pecinan tersebut.
"Kami sengaja datang ke sini, karena setiap tahun di
malam tahun baru China selalu ramai dengan pesta kembang api. Dan ini menjadi
hiburan buat anak-anak setiap tahunya," kata Parlan seperti dilansir
Antara.
Dia juga mengaku, berkumpulnya warga di Jalan Gajah Mada
Pontianak ini juga menjadi ajang silaturahmi. Sebab kata Parlan, biasa tanpa
sengaja dirinya bisa bertemu dengan kawan-kawan yang selama ini jarang ia
temukan di hari-hari biasa.
"Ya senang saja bisa bertemu kawan yang lama tidak
bertemu," katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya pesta kembang api pada pukul
23.33 WIB mulai mewarnai langit Kota Pontiakak. Suasana semakin meriah dengan
dentuman bersaut-sautan dari kembang api di malam Tahun Batu Imlek tersebut.
Sementara itu, hujan gerimis warnai dan diharapkan membawa
berkah malam Imlek atau Tahun Baru Cina di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan
Barat, serta tidak mengurangi antusias warga Tionghoa yang melaksanakan
sembahyang, salah satunya di Kelentang Vihara Paticca Sammuppada Borneo.
Ketua Kelenteng Paticca Sammuppada Pontianak, Harison Hermanto
di Pontianak mengatakan, puncak warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang
dalam menyambut malam Imlek datang ke sekitar pukul 23.00 WIB sampai pukul
24.00 WIB.
Ia menjelaskan, warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang
mulai ramai sejak pukul 06.00 WIB pagi hari dan dilanjutkan hingga malam hari
dalam menyambut dan merayakan malam Tahun Baru Cina 2571.
"Tradisi ini sudah ada sejak dahulu, bagi yang beragama
Khatolik, Konghucu dan Kristen yang termasuk orang China tetap mengikuti Imlek
dan sembahyang di sini," ungkapnya.
Ia menambahkan, menurut kepercayaan warga Tionghoa, hujan
merupakan sumber rezeki dan dapat membawa berkah bagi mereka, sebaliknya jika
tidak turun hujan itu suatu musibah atau tidak membawa keberuntungan.
Sehingga, dia menambahkan dengan turunnya hujan malah
semakin memberikan semangat warga Tionghoa untuk memanjatkan doa dalam
menyambut malam Imlek. (Fai/Antara)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini