Pontianak    

Warga Pontianak Padati Jalan Gajah Mada di Malam Tahun Baru Imlek

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 24 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Sejak pukul 21.00 WIB, warga Pontianak dan sekitarnya mulai

memadati wilayah pecinan di Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak di malam Tahun

Baru Imlek 2571 yang bertepatan, Jumat (24/1/2020).

Biasanya, pada setiap tahun warga keturunan Tionghoa Kota

Pontianak selalu mengelar pesta kembang api hingga pukul 00.00 WIB di malam

tahun baru Imlek. Di sepanjang Jalan Gajah Mada ini merupakan salah satu pusat

pesta kembang api terbesar dan selalu menjadi daya tarik warga bersama keluarga

untuk datang menyaksikannya.

Parlan (31) warga Sungai Rengas Kecamatan Kakap, Kabupaten

Kubu Raya, bersama istri dan anaknya sengaja ikut memadati Jalan Gajah Mada

hanya ingin melihat meriahnya pesta kembang api di kawasan Pecinan tersebut.

"Kami sengaja datang ke sini, karena setiap tahun di

malam tahun baru China selalu ramai dengan pesta kembang api. Dan ini menjadi

hiburan buat anak-anak setiap tahunya," kata Parlan seperti dilansir

Antara.

Dia juga mengaku, berkumpulnya warga di Jalan Gajah Mada

Pontianak ini juga menjadi ajang silaturahmi. Sebab kata Parlan, biasa tanpa

sengaja dirinya bisa bertemu dengan kawan-kawan yang selama ini jarang ia

temukan di hari-hari biasa.

"Ya senang saja bisa bertemu kawan yang lama tidak

bertemu," katanya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya pesta kembang api pada pukul

23.33 WIB mulai mewarnai langit Kota Pontiakak. Suasana semakin meriah dengan

dentuman bersaut-sautan dari kembang api di malam Tahun Batu Imlek tersebut.

Sementara itu, hujan gerimis warnai dan diharapkan membawa

berkah malam Imlek atau Tahun Baru Cina di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan

Barat, serta tidak mengurangi antusias warga Tionghoa yang melaksanakan

sembahyang, salah satunya di Kelentang Vihara Paticca Sammuppada Borneo.

Ketua Kelenteng Paticca Sammuppada Pontianak, Harison Hermanto

di Pontianak mengatakan, puncak warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang

dalam menyambut malam Imlek datang ke sekitar pukul 23.00 WIB sampai pukul

24.00 WIB.

Ia menjelaskan, warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang

mulai ramai sejak pukul 06.00 WIB pagi hari dan dilanjutkan hingga malam hari

dalam menyambut dan merayakan malam Tahun Baru Cina 2571.

"Tradisi ini sudah ada sejak dahulu, bagi yang beragama

Khatolik, Konghucu dan Kristen yang termasuk orang China tetap mengikuti Imlek

dan sembahyang di sini," ungkapnya.

Ia menambahkan, menurut kepercayaan warga Tionghoa, hujan

merupakan sumber rezeki dan dapat membawa berkah bagi mereka, sebaliknya jika

tidak turun hujan itu suatu musibah atau tidak membawa keberuntungan.

Sehingga, dia menambahkan dengan turunnya hujan malah

semakin memberikan semangat warga Tionghoa untuk memanjatkan doa dalam

menyambut malam Imlek. (Fai/Antara)

Artikel Selanjutnya
Bawa Angin Segar Bagi Pembangunan Kalbar
Jumat, 24 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
Regu Siaga Polres Sekadau Prioritaskan Pengamanan Imlek
Jumat, 24 Januari 2020

Berita terkait