Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 10 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar para dai di Indonesia tak menggunakan ayat-ayat perang dalam dakwah, agar suasana sejuk dan damai terus terpelihara di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Ma’ruf Amin saat berpidato di depan ratusan peserta Rakernas Ikatan Dai Indonesia, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). “Kami mohon agar dakwah yang kita bawakan itu dakwah yang sesuai dengan suasana kedamaian itu, tak membawa ayat-ayat perang,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf menegaskan, Indonesia saat ini dalam kondisi damai dan aman. Oleh karena itu, penggunaan ayat-ayat perang tak tepat digunakan oleh para dai karena bertentangan dengan kondisi Indonesia saat ini. “Memang ada ayat perang itu tapi kan dipakainya dalam suasana perang aja, ini kan nggak perang, masa mau perang terus,” kata dia.
Lebih lanjut, Ma’ruf meminta agar para dai menggunakan ayat-ayat dan narasi damai dalam berdakwah. Ma’ruf juga mengingatkan bahwa kehidupan bernegara Indonesia turut dibangun atas dasar kesepakatan Pancasila.
Dengan demikian, dakwah yang disampaikan para dai pun harus berada dalam kerangka kesepakatan bernegara tersebut. “Kalian adalah pendakwah, bukan hakim, yang menghakimi memberi vonis apa itu namanya, vonis-vonis. Saya ingin mengajak mari kita ambil peran umat terbesar di negeri ini,” kata Ma’ruf.[ab]
KalbarOnline.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar para dai di Indonesia tak menggunakan ayat-ayat perang dalam dakwah, agar suasana sejuk dan damai terus terpelihara di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Ma’ruf Amin saat berpidato di depan ratusan peserta Rakernas Ikatan Dai Indonesia, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). “Kami mohon agar dakwah yang kita bawakan itu dakwah yang sesuai dengan suasana kedamaian itu, tak membawa ayat-ayat perang,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf menegaskan, Indonesia saat ini dalam kondisi damai dan aman. Oleh karena itu, penggunaan ayat-ayat perang tak tepat digunakan oleh para dai karena bertentangan dengan kondisi Indonesia saat ini. “Memang ada ayat perang itu tapi kan dipakainya dalam suasana perang aja, ini kan nggak perang, masa mau perang terus,” kata dia.
Lebih lanjut, Ma’ruf meminta agar para dai menggunakan ayat-ayat dan narasi damai dalam berdakwah. Ma’ruf juga mengingatkan bahwa kehidupan bernegara Indonesia turut dibangun atas dasar kesepakatan Pancasila.
Dengan demikian, dakwah yang disampaikan para dai pun harus berada dalam kerangka kesepakatan bernegara tersebut. “Kalian adalah pendakwah, bukan hakim, yang menghakimi memberi vonis apa itu namanya, vonis-vonis. Saya ingin mengajak mari kita ambil peran umat terbesar di negeri ini,” kata Ma’ruf.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini